Tulakan, Donorojo, Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tulakan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenJepara
KecamatanDonorojo
Kode pos
59454
Kode Kemendagri33.20.16.2005
Luas1.532,998 ha
Jumlah penduduk13.998 Jiwa
Kepadatan898 / Km2


Tulakan adalah Desa di Kecamatan Donorojo, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

Geografis[sunting | sunting sumber]

Sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Banyumanis, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kelet dan Desa Jlegong, pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Blingoh, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bandungharjo dan Bumiharjo.

Administratif[sunting | sunting sumber]

Dusun[sunting | sunting sumber]

Desa Tulakan terdiri dari 5 Dusun, yaitu:

  • Dusun / Kamituwan: Krajan

Meliputi Dukuh Krajan

  • Dusun / Kamituwan: Winong

Meliputi Dukuh Winong, Dukuh Dungpucung dan Dukuh Dunggayam

  • Dusun / Kamituwan: Ngemplak

Meliputi Dukuh Ngemplak, Dukuh Tanggulasi dan Dukuh Kedondong

  • Dusun / Kamituwan: Drojo

Meliputi Dukuh Janggleng, Drojo, Purworejo dan Slempung

  • Dusun / Kamituwan: Pejing

Meliputi Dukuh Pejing dan Sonder

Dukuh[sunting | sunting sumber]

Desa Tulakan terdiri dari 13 Dukuh, yaitu:

  • Dukuh Krajan
  • Dukuh Winong
  • Dukuh Dungpucung
  • Dukuh Dunggayam
  • Dukuh Ngemplak
  • Dukuh Tanggulasi
  • Dukuh Kedondong
  • Dukuh Janggleng
  • Dukuh Drojo
  • Dukuh Purworejo
  • Dukuh Slempung
  • Dukuh Pejing
  • Dukuh Sonder

Desa Tulakan terdiri dari 10 RW, dan 54 RT, yaitu:

  • RW 01 di Dukuh Krajan sebelah timur jalan PUK, RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07
  • RW 02 di Dukuh Krajan sebelah barat jalan PUK, RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07
  • RW 03 di Dukuh Dunggayam, RT 01, 02, 03, 04, dan RT 05
  • RW 04 di Dukuh Winong RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Dungpucung RT 03 dan 04
  • RW 05 di Dukuh Ngemplak RT 01, 02, dan 03 dan di Dukuh Tanggulasi RT 04, 05 dan RT 06
  • RW 06 di Kedondong, RT 01, 02, 03, 04, dan RT 05
  • RW 07 di Dukuh Janggleng RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Drojo RT 03, 04, 05, 06 dan RT 07
  • RW 08 di Purworejo RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Slempung RT 03, 04 dan RT 05
  • RW 09 di Dukuh Pejing RT 01, 02, 03 dan RT 04
  • RW 10 di Dukuh Sonder RT 01 dan RT 02 dan Dukuh Pejing RT 03 dan RT 04.

Pemdes Tulakan[sunting | sunting sumber]

Struktur pemerintah desa Tulakan Tahun 2023

  • Kepala Desa (Petinggi): Budi Sutrisno, S.Pd.
  • Sekretaris Desa : Norma Fitriyaningtyas, S.Pd
  • Kaur Keuangan: H. Darman, S.Pd.I
  • Kaur Umum: Ardhi Yudha Saputra, S.Kom. M.Kom
  • Kaur Perencanaan: Rohmad Azis, SH.
  • Kasi Pemerintahan: Maftukin, S.Ag.
  • Kasi Kesejahteraan: Rohman
  • Kasi Pelayanan: Dul Mukti, S.Pd.I
  • Kamituwo Krajan: Wahyu Triatmo Wibowo
  • Kamituwo Winong: M. Nur Taufiq, M.Pd.I
  • Kamituwo Ngemplak: Ridwan
  • Kamituwo Drojo: Muryadi
  • Kamituwo Pejing: Muhammad Afib
  • Staf Urusan Perencanaan: Jumari
  • Staf Urusan Perencanaan: Rike Yulia Vennawati
  • Staf Urusan Perencanaan: Sutriyo
  • Staf Urusan Perencanaan: Sridono
  • Staf Urusan Umum: Amar Ma'ruf
  • Staf Urusan Umum: Su'udi
  • Staf Urusan Umum: Zaenal Abidin
  • Staf Urusan Umum: Suwardi L
  • Staf Urusan Keuangan: Suwardi
  • Staf Urusan Keuangan: Suroso
  • Staf Urusan Keuangan:
  • Staf Urusan Keuangan: Reni Puji Atmini
  • Staf Seksi Pemerintahan: Parwi
  • Staf Seksi Pemerintahan:
  • Staf Seksi Pemerintahan:
  • Staf Seksi Pemerintahan: Mat Sholeh
  • Staf Seksi Pemerintahan: Munawar
  • Staf Seksi Kesejahteraan: Juwari
  • Staf Seksi Kesejahteraan: SEPTIAWAN
  • Staf Seksi Kesejahteraan: H. Suwoto
  • Staf Seksi Kesejahteraan:
  • Staf Seksi Kesejahteraan:
  • Staf Seksi Kesejahteraan: Imam Satria Raharja Zaenal
  • Staf Seksi Pelayanan: Sulhadi, S.Pd.I
  • Staf Seksi Pelayanan: Suwandi Aries
  • Staf Seksi Pelayanan: M. ADIB
  • Staf Seksi Pelayanan: M. FAIZ
  • Staf Seksi Pelayanan: Adi Sudiharta
  • Tenaga Kebersihan: QODIR JAELANI

Anggota BPD Masa Bhakti 2013 - 2019[sunting | sunting sumber]

  • Ketua BPD = Murdiyanto, SH.
  • Wakil Ketua = Hery Prasetyo, SH
  • Sekretaris = Budi Santoso, S.Pd.SD
  • Anggota = Kosong
  • Anggota = Mad Syahri
  • Anggota = Abdul Hafidl
  • Anggota = Mat Ali
  • Anggota = Agus Muryanto
  • Anggota = Supriyadi
  • Anggota = Irsyat Makmun, S.Pd.I
  • Anggota = Ahmad Muryadi

Pengurus Lembaga Desa[sunting | sunting sumber]

  • Ketua BUMDes = Kosong
  • Komandan Hansip = Suwarto (Subadak)
  • Ketua LKMD = H. Siswanto, S.Pd.
  • Ketua TP PKK Desa = Ny. Hj. Sri Sulistiyani, S.H.
  • Ketua LMDH = Markus Zarkasi
  • Ketua Gapoktan = H. Tasono
  • Bidan Desa I = Zumrotin, A.Ma.Keb
  • Bidan Desa II = Peny Wijayanti, A.Ma.Keb.
  • Ketua RW I = H. Zaenal Arisin, MM
  • Ketua RW II = H.Tasono
  • Ketua RW III = Zaenal Abidin, S.Pd.I
  • Ketua RW IV = Sujianto
  • Ketua RW V = Agus Supeno
  • Ketua RW VI = Sukir
  • Ketua RW VII = Rohmad, S.Pd.
  • Ketua RW VIII = Sunardi
  • Ketua RW IX = Sumadi
  • Ketua RW X = Daryanto
  • Ketua RT 01 RW I = Parwi
  • Ketua RT 02 RW I = Kasnawi
  • Ketua RT 03 RW I = Suwarto
  • Ketua RT 04 RW I = Yakodal
  • Ketua RT 05 RW I = Sunoto
  • Ketua RT 06 RW I = Ma'ruf
  • Ketua RT 07 RW I = Tumijan
  • Ketua RT 01 RW II = Budi Sutrisno, S.Pd.
  • Ketua RT 02 RW II = Darto
  • Ketua RT 03 RW II = Kastawi
  • Ketua RT 04 RW II = Ahmad Yani
  • Ketua RT 05 RW II = Sulhan
  • Ketua RT 06 RW II = Moh. Noor
  • Ketua RT 07 RW II = Ari Kusmijan
  • Ketua RT 01 RW III = Ngadini
  • Ketua RT 02 RW III = Moh. Ronji, S.Pd.I
  • Ketua RT 03 RW III = Ashadi
  • Ketua RT 04 RW III = Sali
  • Ketua RT 05 RW III = Jaseri
  • Ketua RT 01 RW IV = Ahmadi
  • Ketua RT 02 RW IV = H. Legiran.
  • Ketua RT 03 RW IV = Abdul Wachid
  • Ketua RT 04 RW IV = Ahmad Juri
  • Ketua RT 01 RW V = Qomari
  • Ketua RT 02 RW V = Suharto
  • Ketua RT 03 RW V = Kaswadi
  • Ketua RT 04 RW V = Aris Wiyanto
  • Ketua RT 05 RW V = Wagimin
  • Ketua RT 06 RW V = Sujak
  • Ketua RT 01 RW VI = Kardi
  • Ketua RT 02 RW VI = H. Istihar
  • Ketua RT 03 RW VI = Sariyadi
  • Ketua RT 04 RW VI = Suliyono
  • Ketua RT 05 RW VI = Mulyadi
  • Ketua RT 01 RW VII = Paijan
  • Ketua RT 02 RW VII = Dariyanto, S.Pd.
  • Ketua RT 03 RW VII = Sungari
  • Ketua RT 04 RW VII = H. Ali Ikhwan
  • Ketua RT 05 RW VII = Ahmad Suyadi
  • Ketua RT 06 RW VII = Raban
  • Ketua RT 07 RW VII = Sudarmaji
  • Ketua RT 01 RW VIII = Zaenun
  • Ketua RT 02 RW VIII = Supriyadi
  • Ketua RT 03 RW VIII = Kusairi
  • Ketua RT 04 RW VIII = Ngasimin
  • Ketua RT 05 RW VIII = Ahmad Sholeh
  • Ketua RT 01 RW IX = Wagisri
  • Ketua RT 02 RW IX = Karnawi
  • Ketua RT 03 RW IX = Marsono
  • Ketua RT 04 RW IX = Kaslan
  • Ketua RT 01 RW X = Tarkan
  • Ketua RT 02 RW X = Ahmad Jufrianto
  • Ketua RT 03 RW X = Sukahar
  • Ketua RT 04 RW X = Sanusi

Sejarah Desa[sunting | sunting sumber]

Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif dibawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah Nagari, dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah Kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.

Demikian halnya Desa Tulakan, pada mulanya merupakan perdukuhan yang bernama Alas Tuwo yang dipimpin oleh kepala perdukuhan mulai dari Pangeran Kuning diteruskan oleh Ki Raban kemudian Ki Moro Suto dan Ki Moro Taruno.

Sampai dengan kepemimpinan 4 (empat) orang tersebut di atas, kondisi perdukuhan Alas Tuwo masih angker, wingit dan gawat kaliwat liwat, sampai akhirnya datanglah bangsawan dari Mataram Kyai Agung Barata bersama keempat muridnya yaitu: Ki Buntari, Ki Leboh, Ki Cabuk dan Ki Purwo, melakukan “lelana” dan “laku tapa brata” di perdukuhan Alas Tuwo ini.

Bersama-sama dengan keempat muridnya, Kyai Agung Barata memasang “rajah” yang terkenal dengan nama “Tulak Balak Pasopati” dengan harapan Dukuh Alas Tuwo menjadi dukuh yang lestari, nyaman, aman dan maju.

Berasal dari peristiwa itulah perdukuhan Alas Tuwo diubah menjadi Kademangan Tulakan dan Kepemimpinan Kademangan diserahkan dari Ki Moro Taruno kepada Kyai Agung Barata dengan sebutan Ki Demang Barata.

Dibawah kepemimpinan Ki Demang Barata dibantu para muridnya, Kademangan Tulakan berkembang pesat, mencakup dukuh Winong (Ki Buntari), dukuh Kedondong/Ngemplak (Ki Leboh), dukuh Drojo (Ki Purwo), Dukuh Pejing (Ki Cabuk) dan dukuh Bandungpadang (Ki Trunojoyo Wongso atau Mbah Klipo). Seiring perkembangan zaman dukuh Bandungpadang menjadi Desa mandiri dengan nama Bandung Mrican dan sekarang bernama Desa Bandungharjo.

Adapun Pemimpin Desa Tulakan dari masa ke masa dapat dilihatpada tabel di bawah ini:

No

NAMA

JABATAN

MASA JABATAN

1.

PANGERAN KUNING

Kepala Dukuh Alas Tuwo

2.

RABAN

Kepala Dukuh Alas Tuwo

3.

MORO SUTO

Kepala Dukuh Alas Tuwo

4.

MORO TARUNO

Kepala Dukuh Alas Tuwo

5.

KYAI AGUNG BARATA

Demang Tulakan

- 1882

6.

WASIDIN

Petinggi Tulakan

1882 - 1900

7.

RABIDIN

Petinggi Tulakan

1900 - 1918

8.

LAYU

Petinggi Tulakan

1918 - 1926

9.

WONGSO DIKROMO KARSONO

Petinggi Tulakan

1926 - 1942

10.

NGAPI

Petinggi Tulakan

1942 - 1945

11.

SABAR

Petinggi Tulakan

1945 - 1962

12.

SALIM

Petinggi Tulakan

1962 - 1975

13.

H. SUYUTHI AL FAROQ, BA

Kepala Desa Tulakan

1975 - 1990

14.

H. MUHAMMAD SOEHOED

Kepala Desa Tulakan

1990 - 2007

15.

H. MUHAMMAD SUTRISNO, S.H.

Petinggi Tulakan

2007 - 2020
16. BUDI SUTRISNO, S.Pd. Petinggi Tulakan 2020 - Sekarag

Pariwisata dan budaya[sunting | sunting sumber]

Julukan[sunting | sunting sumber]

  • Desa Jeruk

Desa Tulakan dijuluki Desa Jeruk karena di desa ini terdapat potensi Pertanian Jeruk Keprok

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-29. Diakses tanggal 2016-01-30.