Transportasi rel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 10.06 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 86 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q22667)
Transportasi rel.

Transportasi rel ialah rel utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:

  • Digunakan untuk kereta api
  • Digunakan oleh masyarakat umum
  • Dibiayai oleh perusahaan negara
  • Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan

Di sini harus diingat bahwa tidak semua rel yang dapat dilalui oleh kereta api itu kereta bawah tanah. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Indonesia, transportasi rel hanya berada di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Kereta Api

Berkas:Kereta api indonesia.jpg
Kereta Api Argo Lawu melintas di sekitar Yogyakarta.
lokomotif diesel Russian 2TE10U.
Kereta kecepatan tinggi Shinkansen 700T train tes jalan di Taiwan, Juni 2006
sebuah trem wisata di Glenelg, Adelaide
The New York City Subway adalah operator kereta bawah tanah terbesar di Amerika Serikat.

Kereta api adalah serangkaian kendaraan rel yang berjalan sepanjang lintasan. Kereta biasanya terpisah dari lokomotif atau menjadi satu dengan motor penggerak dalam self-propelled beberapa unit. Kereta api biasanya membawa beban yang terisi dan kosong, atau tidak sedang melayani seperti untuk perjalalan ke tempat pemeliharaan. Masinis mengontrol lokomotif atau Kereta Rel Listrik lainnya, namun saat ini kereta transit cepat perkotaan sudah banyak yang tidak menggunakan masinis dan berjalan secara otomatis .

Tenaga Penarik

Lokomotif uap adalah lokomotif dengan mesin uap yang menyediakan adhesi. Batubara, minyak bumi, atau kayu dibakar dalam tungku pemanas. Panas air mendidih dalam boiler tabung api untuk membuat uap bertekanan. Uap bergerak melalui smokebox sebelum berangkat melalui cerobong asap. Dalam prosesnya, itu pengaturan piston yang mentransmisikan daya secara langsung melalui batang penghubung(engsel) dan crankpin pada roda penggerak(pendorong utama) atau ke engkol pada poros mengemudi. Lokomotif uap telah jarang digunakan di sebagian besar dunia untuk alasan ekonomis dan keamanan meskipun banyak yang dimuseumkan untuk warisan sejarah.

Lokomotif listrik mendapatkan listrik dari sumber gardu listrik melalui kawat overhead(listrik aliran atas) atau rel ketiga(listrik aliran bawah). Beberapa diantaranya juga atau tidak menggunakan baterai. Sebuah transformator di lokomotif mengubah tegangan listrik, dari arus tinggi ke rendah rendah, arus tegangan ini digunakan dalam motor listrik untuk menggerakkan roda. Lokomotif modern biasanya menggunakan tiga fase motor induksi AC. Lokomotif listrik memiliki traksi(daya tarik) yang lebih kuat. Selain itu lokomotif listrik juga mengurangi pengeluaran bahan bakar, memberikan lebih sedikit nuansa dan tidak ada polusi udara. Namu, mereka membutuhkan investasi modal yang tinggi baik untuk listrik dan infrastruktur pendukung. Dengan demikian, angkutan rel yang menggunakan listrik banyak digunakan pada sistem perkotaan, dengan lalu lintas yang padat dan untuk kereta api kecepatan tinggi.

Lokomotif diesel menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utama. Transmisi energi dapat berupa diesel-listrik(diesel-elektrik), diesel mekanik atau diesel hidrolik, tapi diesel-listrik adalah dominan. Salah satu contohnya adalah lokomotif CC 203 di Indonesia.

Tenaga alternatif lainnya bisa menggunakan levitasi magnetik, kuda, kabel, gravitasi, pneumatik dan turbin gas.

Kereta Penumpang

Kereta monorail di depan Al-Rajhi Bank akan memasuki stasiun Medan Tuanku, Kuala Lumpur.

Kereta penumpang akan mengantarkan penumpang pergi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengawasan kereta adalah tugas dari seorang manajer penjaga / kereta. Penumpang kereta api adalah bagian dari transportasi umum dan sering membentuk jaringan layanan, dengan bus untuk ke stasiun terdekat. Kereta penumpang dapat melibatkan berbagai keperluan termasuk antarkota dengan jarak perjalanan panjang, perjalanan komuter harian, atau layanan transit lokal perkotaan. Kereta api bahkan menyediakan beragam kendaraan, kecepatan operasi, pelayanan, dan frekuensi layanan. Kereta penumpang biasanya dapat dibagi menjadi dua operasi: kereta api antar kota dan kereta api lokal. Untuk kereta api antar kota memerlikan kecepatan yang lebih tinggi, rute lama, dan frekuensi yang lebih rendah (biasanya terjadwal), kereta api lokal melibatkan kecepatan yang relatif rendah, rute pendek, dan frekuensi yang lebih tinggi (terutama saat jam sibuk).

Kereta antar kota adalah kereta api jarak jauh yang beroperasi dengan beberapa stasiun antar kota. Kereta biasanya memiliki fasilitas seperti gerbong makan. Beberapa operator(perusahaan) juga menyediakan layanan perjalanan semalam dengan kereta tidur. Beberapa kereta api jarak jauh diberi nama khusus. Kereta regional adalah kereta api jarak menengah yang menghubungkan kota dengan daerah terpencil, daerah sekitarnya, atau memberikan layanan regional, sehingga sering berhenti dan memiliki kecepatan yang relatif rendah. Kereta komuter melayani pinggiran perkotaan, menyediakan layanan komuter sehari-hari. Jaringan kereta bandara menyediakan akses cepat dari pusat kota ke bandara.

Kereta kecepatan tinggi khusus antar kota yang beroperasi pada kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada kereta api konvensional, dengan batas kecepatan antara 200-320 km/jam. Kereta api berkecepatan tinggi digunakan terutama untuk jarak jauh dan sistem layanan sebagian besar berada di Eropa Barat dan Asia Timur. Rekor kecepatan 574,8 km/jam (357,2 mph) ditetapkan oleh kereta Train à Grande Vitesse di Perancis. Kereta api levitasi magnetik seperti penggunaan kereta bandara Shanghai bawah tunggang magnet yang mengangkat kereta ke atas ke arah bawah sebuah guideway dan baris ini telah mencapai kecepatan puncak yang agak lebih tinggi pada hari-hari operasi dari konvensional kereta api berkecepatan tinggi.

Meskipun hanya jarak pendek, karena kecepatan tingginya, rute untuk kereta api kecepatan tinggi cenderung lebih curam dan kurva nilai yang lebih luas dibandingkan dengan kereta api konvensional. Dimisalkan tinggi energi kinetik yang lebih tinggi tenaga kuda-ke-rasio ton (20 hp/ton), ini memungkinkan kereta api untuk mempercepat lajunya, memacu ke kecepatan yang lebih tinggi dan menanjak cepat pada tanjakan curam sebagai momentum membangun dan stabil dalam penurunan peringkat (mengurangi memotong, isi, dan persyaratan membangun terowongan ). Karena gaya lateral bertindak atas kurva, lekukan dirancang dengan jari-jari setinggi mungkin. Semua fitur ini secara dramatis berbeda dari jasa pengangkutan, sehingga membenarkan eksklusif kecepatan tinggi jalur kereta api jika layak secara ekonomis.

Rapid transit atau Angkutan cepat adalah sistem antar kota yang dibangun di kota besar dan memiliki kapasitas lebih banyak dari setiap sistem transportasi penumpang lainnya. Hal ini memberi nilai lebih dan biasanya dibangun di bawah tanah atau jalan layang. Pada tingkat jalanan, trem lebih kecil dapat digunakan. Rel ringan yang ditingkatkan pada trem memiliki langkah-bebas akses, mengikuti arah jalan dan terkadang berada di bawah tanah. Sistem monorel beroperasi di jalan layang, sistem kapasitas menengah. Monorel digerakkan oleh masinis dan ada juga yang otomatis. Monorel biasanya hanya yang melayani hanya beberapa stasiun, seperti antar-jemput. Karena berbagai sistem Angkutan cepat tanpa keseragaman banyak, keselarasan rute bervariasi dengan beragam cara (tanah pribadi, pinggir jalan, median jalan) dan karakteristik geometris (kurva tajam atau luas, tanjakan curam atau rendah). Misalnya, operator Kuala Lumpur Monorail memiliki kereta api monorail yang dirancang dengan kereta yang rangkaiannya pendek untuk bisa berjalan pada kurva tajam. Operator PATH NJ memiliki kereta berukuran sama untuk mengakomodasi kurva di terowongan trans-Hudson. San Fransisco BART mengoperasikan kereta yang panjang untik angkutan perkotaan.

Kereta Barang

Berkas:Kereta Peti Kemas.jpg
Angkutan kereta api peti kemas di Indonesia

Sebuah Kereta api barang mengangkut kargo menggunakan gerbong barang khusus untuk jenis barang tertentu. Kereta api barang sangat efisien dengan skala ekonomi dan efisiensi energi yang tinggi. Namun, penggunaannya dapat dikurangi dengan kurangnya fleksibilitas, jika ada kebutuhan pengalihan muatan di kedua ujung perjalanan karena kurangnya jalur ke titik penjemputan dan pengiriman. Pihak berwenang sering mendorong penggunaan transportasi kargo kereta api karena profil lingkungannya.

Kereta api kontainer(antaboga) telah menjadi jenis yang dominan di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia untuk pengangkutan digunakan dalam gerbong (gerobak beban), dimana kargo itu harus dimuat dan dibongkar ke dalam kereta api secara manual. Para pengepakan intermodal kargo telah merevolusi industri rantai pasokan logistik, mengurangi biaya kapal secara signifikan. Di Eropa, gerobak dinding geser sudah sebagian besar menggantikan gerbong tertutup biasa. Jenis lain dari kereta termasuk kereta es(pendingin), kereta untuk ternak dan kereta autoracks untuk kendaraan jalan. Ketika kereta api dikombinasikan dengan transportasi jalan, roadrailer akan memungkinkan trailer untuk didorong ke kereta, memungkinkan untuk transisi mudah antara jalan dan rel.

Pengangkutan yang dapat mnampung banyak merupakan keuntungan kunci untuk transportasi kereta api. Biaya pengeluaran rendah atau bahkan nol dikombinasikan dengan efisiensi energi dan biaya persediaan yang rendah memungkinkan kereta api untuk menangani angkutan massal jauh lebih murah daripada melalui jalan darat biasa, Kargo curah umum yang biasanya dibawa meliputi batubara, bijih, biji-bijian dan cairan.

Infrastruktur

Kepemilikan Jalan

Potongan trak kereta api
Slab track, System "Rheda 2000", sebelum dicor dengan beton.
Penambat Pandrol E-clip

Rel kereta api diletakkan di atas tanah yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan kereta api. Untuk pembangunan yang sederhana, rel kereta api yang melalui berbukit atau pegunungan biasanya dibuat dengan jalur melingkar dan memutar. Ini dikarenakan panjang rute, pembebasan lahan, pembangunan jembatan, terowongan dan infrastruktur lainnya dapat meningkatkan biaya pembangunan jalan, sementara secara signifikan mengurangi biaya operasional dan memungkinkan lebih tinggi kecepatan pada lagi radius kurva. Di daerah padat, kereta api kadang-kadang diletakkan di terowongan untuk meminimalkan dampak pada properti yang ada.

Jalur

Jalur ini terdiri dari dua rel baja paralel(sepasang), yang diikat dengan sebuah penambat, yang diletakkan pada sebuah bantalan rel yang berupa kayu, beton, baja, atau plastik untuk menjaga Lebar jalur kereta api agar tetap konsisten. Lebar jalur kereta api biasanya dikategorikan dengan ukuran standar (1,435 mm (1⁄2 4 ft 8 in)) digunakan sekitar 60% dari jalur kereta api dunia, gauge lebar dan Cape gauge. Selain itu, lebar jalur disesuaikan dengan jenis komoditi yang diangkut, lebar maksimum untuk kereta api dan beban untuk memastikan perjalanan aman ketika melalui jembatan, terowongan dan struktur lainnya.

Jenis rel dan lingkar roda akan menjaga kereta agar tetap berada di jalur secara otomatis dan oleh karena itu memungkinkan kereta menjadi berjalan lebih lama daripada kendaraan jalan aspal. Rel dan bantalan biasanya ditempatkan pada sebuah batu ballas yang akan mengurangi dentuman dan kebisingan pada saat kendaraan melintas diatasnya.

Batu balast juga berfungsi sebagai sarana untuk drainase. Beberapa jalur yang lebih modern dalam teknologi khusus terikat oleh fiksasi langsung tanpa Batu balast. Jalur dapat prefabrikasi atau dirakit di tempat. Dengan mengelas rel, maka akan membentuk panjang rel yang menyatu, sehingga ruas kosong yang ada pada sambungan antar rel dapat dinetralkan, ini juga membuat untuk kereta berjalan lebih tenang.

Pada kurva rel luar mungkin pada tingkat yang lebih tinggi daripada rel biasanya. Ini disebut superelevation atau cant. Ini dapat mengurangi kegiatan mengganti rel dan membuat perjalanan lebih nyaman ketika penumpang berjalan, berdiri dan duduk pada kereta. Jumlah superelevation akan menjadi yang paling efektif ketika kecepatan terbatas.

Sinyal

Berkas:Sinyalmekanik.jpg
Tuas pengerak sinyal mekanis yang ditempatkan di stasiun kereta api
Semboyan 7: Sinyal mekanis

Sinyal kereta api adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengontrol lalu lintas kereta api supaya aman untuk mencegah kereta bertabrakan. Dipandu oleh rel tetap dengan gesekan rendah, kereta api biasanya sering terjadi kecelakaan yang disebabkan dengan berhenti mendadak dikarenakn melihat suatu halangan yang baru terlihat di depan dan berberoperasi pada kecepatan yang berlebihan. Sebagian besar bentuk kontrol kereta melibatkan gerakan otoritas yang diwariskan dari orang-orang yang memiliki tanggung jawab untuk setiap bagian dari jaringan rel untuk kru kereta. Tidak semuanya memerlukan penggunaan sinyal, dan beberapa sistem khusus digunakan untuk Jalur tunggal.

Proses sinyal secara tradisional biasanya di pusatkan pada sebuah bangunan kecil yang dilengkapi bingkai tuas yang diperlukan untuk mengoperasikan wesel dan Sinyal kereta api. Sinyal ditempatkan pada berbagai tempat sepanjang jalur, untuk mengendalikan bagian-bagian tertentu dari jalur yang ada. Perkembangan teknologi baru-baru ini telah membuat perkembangan baru, dengan pemusatan sistem operasional sinyal yang berda pada satu atap. Sinyal dapat dikendalikan dengan penggunaan komputer, memungkinkan jangkauan yang lebih luas dari jalur yang dipantau dari satu lokasi. Metode umum blok sinyal membagi jalur menjadi beberapa zona yang ditempatkan beberapa sinyal diantaranya, sinyal blok kombinasi, sinyal masuk stasiun, dan sinyal keluar stasiun.

Pembangunan

Pembangunan rel

Pada dasarnya pembangunan rel adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan penataan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.

Perekonomian rel

Rel dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya rel, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan rel utama yang menghubungkan kota-kota besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada masinis yang kerap lewat di situ.

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link GA