Titan (satelit)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 17.17 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 74 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q2565)
Titan
Titan dalam warna alaminya
Penemuan
Penemu Christiaan Huygens
Tanggal 25 Maret, 1655
Penamaan
Nama Alternatif Saturnus VI
Ciri-ciri Orbit
Setengah sumbu besar 1,221,850 km
Eksentrisitas 0.0292
Periode orbit 15 d 22 h 41 m
Kemiringan 0.33°
Adalah satelit dari Saturnus
Ciri-ciri fisik
Diameter rata-rata 5150 km
Luas permukaan 83×106km2
Massa 1.345×1023 kg
Massa jenis rata-rata 1.88 g/cm3
Gravitasi permukaan
khatulistiwa
1.35 m/s2,
atau 0,14 g
Periode Rotasi (sinkron)
Kemiringan sumbu 1.942°
Albedo 0.21
Suhu permukaan
min rata2 maks
?K 94 K ?K
Ciri-ciri atmosfer
Tekanan 160 kPa
Nitrogen 94 persen
Metana 6 persen

Titan adalah satelit alami terbesar milik Saturnus. Ditemukan pada 25 Maret 1655 oleh ahli astronomi Belanda Christiaan Huygens, dan merupakan satelit pertama di Tata Surya yang ditemukan setelah satelit Galileo milik Jupiter. Titan adalah salah satu dari sedikit satelit (bersama dengan satelit Saturnus Enceladus) di tata surya kita yang ditemukan mempunyai atmosfer yang signifikan dan memiliki zat kimia organik.

Nama

Huygens dengan mudah menamakan penemuannya Saturni Luna ("bulan Saturnus"). Belakangan, Jean-Dominique Cassini menamakan empat satelit yang ditemukannya (Tethys, Dione, Rhea dan Iapetus) Sidera Lodoicea ("bintang-bintang Louis") untuk menghormati Raja Louis XIV. Ahli astronomi menjadi terbiasa menyebut mereka Saturnus 1 hingga Saturnus 5. Julukan lain yang dipakai adalah "Satelit Saturnus Huygen" (atau "Huyghenian"), atau "satelit keenam Saturnus" (dalam urutan jaraknya dari Saturnus, saat Mimas dan Enceladus juga ditemukan tahun 1789).

Nama "Titan" dan nama-nama dari ketujuh satelit milik Saturnus kemudian diketahui berasal dari John Herschel (anak dari William Herschel, penemu Mimas dan Enceladus) dalam terbitan 1847nya Results of Astronomical Observations made at the Cape of Good Hope [1], di mana ia mengusulkan nama-nama Titans, saudara kandung dari Cronos (Saturnus Yunani), untuk digunakan.

Jarak Penglihatan dari Bumi

Titan mempunyai jarak nyata antara +7.9 dan +8.7 dan menjangkau jarak angular kira-kira 20 garis tengah Saturnus dari planet tersebut. Dapat diamati menggunakan teleskop kecil (diameter lebih dari 5cm) atau teropong kuat.

Ciri-ciri Fisik

Titan lebih besar daripada planet Merkurius (meski kurang berat) dan satelit alam terbesar kedua di tata surya setelah Ganymede. Awalnya diperkirakan sedikit lebih besar daripada Ganymede, tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa atmosfer tebalnya memantulkan banyak cahaya menyebabkan perkiraan-melampaui dari diameternya. Seperti sejumlah satelit lainnya, Titan juga lebih besar dan berat daripada Pluto.

Pranala luar


... | Rhea | Titan | (Themis) | Hyperion | ...

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link FA Templat:Link FA