Tiket elektronik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh jadwal untuk tiket elektronik penerbangan dari Montreal ke Amsterdam, dan kembali dari Munich.
Spesimen dari boarding pass PT. KAI Persero dalam layanan transportasi perkeretaapian yang berlaku mulai 2016 dalam bentuk cetak.

Tiket elektronik (Inggris: e-ticket) adalah sebuah tiket dalam bentuk digital. Tiket elektronik dapat digunakan untuk penerbangan,bus, perkeretaapian,hotel, bioskop, dan juga suatu pertunjukan.

Tiket pesawat[sunting | sunting sumber]

Contoh untuk tiket bus elektronik dari Cikampek ke Tulung Agung

Saat ini tiket elektronik telah menggantikan fungsi tiket pesawat konvensional yang biasanya terdiri atas beberapa kertas dan umumnya maskapai penerbangan memberlakukan biaya tambahan untuk melakukan pengeluaran tiket menggunakan jenis tiket ini. Pada tanggal 1 Juni 2009, IATA telah memberikan mandat kepada semua anggotanya agar menggunakan tiket elektronik dalam segala bentuk pembayaran.

Setelah melakukan pemesanan atau reservasi, penumpang dapat langsung mencetak tiket elektronik atau cukup menunjukkan kode pemesanan atau kode batang (barcode) yang tertera pada tiket elektronik pada saat berada di bandara. Hal ini ini memberikan kemudahan dan keamanan bagi para konsumen, mengingat bahwa tiket elektronik adalah data digital yang tersimpan di sistem komputer masing-masing maskapai, sehingga jika tiket elektronik yang dicetak tersebut ternyata hilang maka penumpang cukup menyebutkan kode pemesanan saja.

Dalam sebuah e-Ticket sudah tercantum informasi yang lengkap dari penerbangan itu sendiri, yaitu:

  • Nomor tiket
  • Syarat & Ketentuan
  • Harga dasar tiket dan pajak
  • Peraturan mengenai pembatalan dan pengembalian uang
  • Cara Pembayaran
  • Tempat pembelian tiket elektronik
  • Ketentuan bagasi

Saat ini tiket elektronik sudah banyak digunakan di Indonesia, terutama karena semakin banyaknya maskapai yang menawarkan penerbangan dengan harga murah atau promosi untuk rute domestik maupun internasional melalui situs web mereka.

Joel R. Goheen adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep tiket elektronik di dunia penerbangan.[1]

Check-in dengan menggunakan tiket elektronik[sunting | sunting sumber]

Untuk melakukan lapor-masuk dengan tiket elektronik calon penumpang cukup menunjukkan lembar tiket elektronik yang telah dicetak ke gerai check-in maskapai yang bersangkutan, dilengkapi dengan identitas diri, seperti KTP, SIM atau paspor. Pada umumnya calon penumpang cukup hanya memberitahukan kode pemesanan dan memberikan identitasnya karena data tiket elektronik sudah terdapat di sistem komputer maskapai. Namun, kadang kala ada beberapa bandara yang mengharuskan penumpang untuk menunjukkan tiket terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam bandara.

Check-in mandiri dengan menggunakan tiket elektronik[sunting | sunting sumber]

Check-in mandiri biasanya dapat dilakukan melalui situs maskapai yang bersangkutan dengan memasukkan kode pemesanan tiket elektronik. Juga dapat dilakukan melalui gerai check-in di bandar udara dengan melakukan pemindaian atas kode palang yang terdapat di tiket elektronik.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]