Teori BCS

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teori BCS adalah teori yang menjelaskan tentang pemasangan dua partikel dalam inti atom yang saling terhubung pada waktu yang bersamaan. Teori ini dikemukakan pada tahun 1957 oleh Bardeen, Cooper, dan Schrieffer. Melalui teori BCS, diketahui bahwa perubahan energi total dalam sistem yang lebih kecil dipengaruhi oleh fungsi gelombang dan tingkat energi tertentu dalam pemodelan kulit inti. Gambaran tentang hubungan antarpartikel dalam teori BCS dapat dijelaskan melalui matriks interaksi dan persamaan Hamiltonian.[1]

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]

Teori BCS dapat digunakan untuk menjelaskan variasi nilai arus listrik pada saat nilai hambatan listrik sama dengan nol. Teori BCS menjelaskan bahwa besarnya arus masukan dan dimensi penghantar listrik menjadi penentu lamanya waktu yang diperlukan untuk pemutusan pasangan elektron. Pemutusan rantai pasangan elektron akan semakin cepat jika arus yang melewati penghantar listrik semakin besar dan sebaliknya.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Nugraha, Alpi Mahisha (2017). "Efek pairing pada Isotop Sn (N>82) dalam Teori BCS Menggunakan Sembilan Tingkat". Faktor Exacta. 10 (2): 102. ISSN 2502-339X. 
  2. ^ Adi; et al. (2000). "Faktor Koreksi Dimensi Sampel pada Sifat Listrik Superkonduktor YBa2Cu3O7-x dengan menggunakan metode Four Point Probe" (PDF). Majalah Batan. 33 (1): 22. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 2020-10-04.