Tendangan Si Madun (musim 2)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tendangan Si Madun 2
Genre
PembuatMD Entertainment
SutradaraAhmad Yusuf
Pemeran
Lagu pembuka"Gol"
Lagu penutup"Gol"
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim4
Jmlh. episode97 (daftar episode)
Produksi
Produser
Pengaturan kameraMulti-kamera
Durasi60 menit
Rumah produksiMD Entertainment
DistributorMedia Nusantara Citra
Rilis asli
JaringanMNCTV
Rilis16 Juli (2012-07-16) –
21 Oktober 2012 (2012-10-21)

Tendangan Si Madun Season 2 adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 16 Juli 2012 di MNCTV. Serial ini disutradarai oleh Ahmad Yusuf dan dibintangi oleh Yusuf Mahardika, Asrul Dahlan, dan Savira.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Udin dan Syafei pernah sama-sama menjadi TKI di Malaysia. Udin menjadi TKI yang ‘berhasil’, dia menikah dengan perempuan pengusaha di Malaysia. Tetapi kemudian rumah tangganya hancur, sehingga Udin memilih kembali tinggal di Indonesia. Kekayaan Udin melimpah, punya banyak perusahaan, dan dia hidup bersama kedua anaknya Martin dan Zaenab di sebuah sudut Jakarta dengan cara pandang, logat bicara, dan tingkah polah layaknya orang Malaysia saja. Kalau menurut Syafei, “Udin itu lebih Malaysia dari orang Malaysia itu sendiri!”

Syafei nasibnya kurang beruntung, dia gagal mendulang ringgit. SYAFEI kembali ke Indonesia dan hidup bersama dengan anaknya Madun dan istrinya Kirana. Syafei sehari-hari narik mikrolet yang sudah jadi miliknya sendiri. Usaha narik angkotnya semakin berkembang dan Syafei berencana kredit mikrolet untuk disewakan. Sedangkan Kirana membantu ekonomi keluarga dengan memberikan kredit kecil-kecilan untuk ibu-ibu pengajian.

Udin dan Syafei tinggal satu kampung, Udin tidak menyukai Syafei dan selalu merendahkan Syafei. Hal ini berimbas kepada Martin yang tidak menyukai dan selalu meremehkan Madun. Apalagi sekarang ini, meskipun Martin menetap di Indonesia, dia menjadi salah satu andalan timnas junior Malaysia. Sedangkan MADUN pemain bola kampung yang berharap menjadi pemain Timnas Indonesia dan pemain kelas dunia.

Madun terus berusaha untuk menjadi pemain Timnas Junior Indonesia. Usahanya menjadi pemain bola mendapat restu Syafei. Tetapi Udin berkomentar, “Biarpun seribu Madun jadi pemain timnas Indonesia, tak akan mampu mengalahkan timnas junior Malaysia yang diperkuat Martin!!”

Madun dan Martin berada di sekolah yang sama. Madun mendapat beasiswa karena kecerdasannya. Martin semakin tidak menyukai Madun karena Anisa, anak perempuan cantik yang ditaksirnya, lebih suka main sama Madun ketimbang dengannya. Emaknya Anisa, Mpok Kokom berharap Anisa main sama Martin, anak orang kaya, daripada dengan MADUN yang menurutnya miskin.

Mpok Kokom juga tidak menyukai Kirana. Sifat iri dan dengki KOKOM terhadap Kirana tak pernah diambil hati oleh Kirana. Kirana selalu bersabar dan iklhas mendapat perlakuan nyindir dari Kokom. Kokom sudah sejak dulu menyukai Syafei, tetapi akhirnya Syafei memperistri Kirana. Mungkin hal itulah yang membuat Kokom membenci Kirana. Bahkan sampai sekarang Kokom diam-diam masih memendam perasaan suka terhadap Syafei.

Persaingan Madun dan Martin semakin hari semakin sengit. Sekarang ini Martin pun membuat sebuah tim yang terdiri dari anak-anak Jiran yang tinggal di Jakarta, mereka menamakannya Tim Jiran. Selanjutnya baik Team MADUN CS mapun team Martin CS (anak-anak Jiran) mengikuti berbagai laga uji coba dan kompetisi antar team.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Pemeran Peran
Yusuf Mahardika Madun
Asrul Dahlan Syafei
Savira Kirana
Baron Yusuf Siregar Martin
Udin Nga Nga Udin
Audrey Zaenab
Claudio Badrool
Asep Maulana Asep
Rizal Pamungkas Rizal
Iwan Setiawan Fatur
Tora Sudiro Rahman
Augie Fantinus Bakrie Randy
Nurdin Ali Nurdin (Pak RT)
Haviva Rifda Anissa
Derry Drajat Bondan
Ibnu Rahim Bule
Tata Sivek Kokom
Alva Rizy Rusli
Adinda Azani Amel
Fadlan Muhammad Bang Dower / Pak Lurah

Pranala luar[sunting | sunting sumber]