Tanoh Anoe, Teunom, Aceh Jaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanoh Anoe
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Jaya
KecamatanTeunom
Kode Kemendagri11.14.01.2010
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Tanoh Anou merupakan salah satu gampong yang ada di Mukim Teunom, kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, provinsi Aceh, Indonesia.

“Historis Tentang Gampong Tanoh Anou

 Gampong Tanoh Anou berada dipusat keramaian Teunom yang bersebelahan langsung dengan gampong Padang Kleng, Seumira, Blang Baro dan Tanoh Manyang.
 Pada masa Teuku Teunom Syik (Raja Teunom), semua penduduk pada pindah-pindah karena dimangsa oleh binatang buas (Harimau). Kemudian, datanglah Teuku Teunom Syik Abah Krueng begitu melihat masyarakat sudah tidak ada lagi yang dimangsanya dan ada pula yang lari ketempat lain, karna takut. Lalu Teuku Syik Abah Krueng meminta pada harimau-harimau tersebut untuk jangan lagi mengganggu masyarakat Teunom dan harimau-harimau tersebut ditempatkan diKrueng Bakong/di Gua Krueng Bakong dan harimau itu juga diberi tanda ditelinganya putih. Lagi pula Teuku Syik Abah Krueng berjanji dengan harimau-harimau suatu hari diakhir bulan disebut hari rabu harimau (Rabu Abeh) semua masyarakat Teunom tidak boleh bekerja dari dulu sampai sekarang sudah jadi tradisi bagi masyarakat Teunom.
  Maka setelah perjanjian Teuku Syik Abah selesai lalu Teuku Syik Abah Krueng mengajak orang-orang kembali ke Teunom, kemudian Teuku Syik Abah Krueng memerintahkan untuk mencari lahan lokasi menanam ladang. Kemudian mereka terus mencari lokasi itu, setelah mereka mendapatkan lahan itu ternyata tanah itu tidak cocok untuk menanam ladang karna tanah tersebut banyak mengandung pasir. Tetapi ada juga yang menetap didaerah tersebut, namun sebagian dari mereka kembali ke Teuku Syik Abah Krueng dan mengatakan didaerah itu tidak cocok untuk menanam lada. Teuku Teunom menanyakan “kenapa….?” mereka menjawab “tanah pasir (Tanoh Anou)” maka mulai saat itu Teuku Teunom memberi nama Gampong itu dengan “Tanoh Anoe”. 
 Kemudian Teuku Teunom pun membentuk geuchik 4 tuha 8, yaitu:

Geuchik Sigam : Tanoh Anoe Geuchik Miga : Alue Ambang Geuchik Nyakna : Panton Geuchik Sihat : Gampong Baro

           Sistem pemerintahan tersebut ada pola adat/kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman dahulu, pemerintahan gampong ini dipimpin oleh seorang geuchik dan dibantu oleh satu orang wakil geuchik, karna pada saat itu belum ada istilah ketua dusun, kaur dan sebagainya. Wakil geuchik pada saat itu mempunyai peran dan fungsi yang sama seperti halnya kepala dusun yang sekarang, disini imum mukim mempunyai peranan yang kuat dalam tatanan pemerintahan gampong yaitu sebagai penasihat. Penetapan sebuah kebijakan ditingkat pemerintah gampong dan dalam meutuskan sebuah keputusan hukum adat, Tuha Peut menjadi bagian lebaga penasihat gampong atau berwewenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh geuchik, imum meunasah berperan mengorganisir kegiatan keagamaan. Urutan pemimpin pemerintahan Gampong Tanoh Anou menurut informasi para tokoh masyarakat sejak mula pertama Gampong Tanoh Anou menjadi suatu wilayah gampong sampai dengan tahun 2017.