Tanjuang Barulak, Batipuh, Tanah Datar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanjung Barulak
Air Terjun Tambulun Tanjung Barulak
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenTanah Datar
KecamatanBatipuh
Kode Kemendagri13.04.02.2007
Luas24,81 km²
Jumlah penduduk4.025 jiwa

Tanjung Barulak merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di Jalan Lintas Sumatera KM 14 dari Kota Padang Panjang menuju Kota solok. sebuah nagari yang secara geografis terletak berdekatan dengan Danau Singkarak.

Topografi[sunting | sunting sumber]

Topografi Nagari Tanjung Barulak yaitu berupa perbukitan dan lembah dengan tinggi rata-rata antara 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut.

Curah Hujan[sunting | sunting sumber]

Sama seperti kebanyakan wilayah yang ada di Indonesia bagian barat , Curah hujan di Nagari Tanjung Barulak tergolong tinggi yaitu lebih dari 3.000 mm per tahun, Dengan suhu rata-rata antara 180C-270C. Hujan kebanyakan turun pada bulan September hingga bulan Februari

Keadaan Sumber Air[sunting | sunting sumber]

Nagari Tanjung Barulak merupakan daerah yang kaya dengan sumber air, karena berada dekat dengan Danau Singkarak dan juga karena terdapatnya beberapa sungai, dan didukung dengan banyaknya mata air di sekitar wilayah dan tingginya curah hujan di wilayah ini. Adapun sumber mata air yang digunakan masyarakat setempat yaitu berupa mata air alami dan juga sungai-sungai kecil yang terdapat di daerah ini, meskipun ada sebagian masyarakat yang menggunakan air PDAM, tetapi sumbernya tetap dari mata air alami yang dibuat sendiri oleh masyarakat sekitar.

Penggunaan Lahan[sunting | sunting sumber]

Kondisi topografi Nagari Tanjung Barulak yang berupa perbukitan,tentu saja penggunaan lahan banyak dari sector pertanian, yaitu berupa kebun dan persawahan. Dan juga untuk pemukiman warga. Dan sebagian besar masih berupa hutan.

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Jumlah Penduduk[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data BPS, Jumlah penduduk Tanjung Barulak pada tahun 2017 sebanyak 3.933 jiwa dengan luas wilayah 24,75 km2 dan kepadatan 163 jiwa/km. Dengan nilai sex ratio 0,94 dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 14.597 jiwa dan penduduk perempuan 15.498 jiwa.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Jumlah Sekolah Dan Tingkatan[sunting | sunting sumber]

Sekolah yang ada di Tanjung Barulak mulai dari PAUD, TK, SD, MTs dan MA. Sekolah yang terdapat di Tanjung Barulak, 3 sekolah dasar yaitu SDN 03 Batipuh, SDN 18 Batipuh, dan SDN 42 Batipuh, dan 2 madrasah Tsanawiyah, yaitu MTsS TI TJ. Barulak dan MTsS D Tj. Barulak, serta 2 Madrasah Aliyah yaitu MAS TI Tj. Barulak dan MAS Diniyah.

Kebudayaan[sunting | sunting sumber]

Budaya di Tanjung Barulak masih sangat kental dengan pengaruh adat, diantaranya upacara pergantian gelar Datuak. Pelaksaannya yaitu ketika seseorang yang bergelar datuak meninggal, maka semua alim ulam ninik mamak cerdik pandai datang ke lokasi tersebut dan mengantar jenazah sampai ke kubur. Setelah proses pemakaman maka semua alim ulam ninik mamak cerdik pandai akan berkumpul kembali di rumah duka untuk memusyawarahkan siapa yang akan mengganti posisi datuk tersebut yang mana orang yang berhak mendapatkan gelara tersebut kemenakan atau orang yang sesuku dengan dia. Setelah orang yang akan di berikan gelar datuk sudah ditentukan maka akan di adakan upacara yaitu berupa penyemblihan kerbau dan melakukan arak-arakan sekeliling kampong untuk memberitahukan kepada masyarakat sekitar bahwa orang tersebut telah diberi gelar datuk dengan peresmian langsung dari ketua adat nagari dan juga ninik mamak. Maka setelah itu panggilan untuk orang itu adalah datuk yang merupakan sebuah penghormatan adat yang biasa dilakukan di wilyah Tanjung Barulak.

Selain upacara pergantian gelar datuk, juga ada kegiatan mendoa di lapangan yang biasa disebut dengan Semarak Padang yang dilakukan setahun sekali, yaitu dalam rangka peringatan kelahiran nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini berupa syukuran yang diawali dengan doa-doa dan diakhiri dengan kegiatan makan bersama. Tetapi hanya ada 2 jorong di Tanjung Barukak yang masih melakukan kegiatan ini.

4. Mata Pencaharian

Mata pencaharian di setiap wilayah selalu menyesuaikan dengan kondisi wilayahnya sendiri dan sumber daya yang ada. Di Tanjung Barulak sendiri, karena berupa perbukitan dan lembah maka mata pencaharian masyarakat sekitar berupa petani dan pekebun, dan hanya sebagian kecil yang bermata pencaharian sebagai pedagang yang mana hanya berdagang untuk masyarakat sekitar saja dan pedagang yang menjual buah-buahan dari hasil perkebunan masyarakat.

5. Komunitas

Komunitas yang hanya bisa ditemukan di Nagari Tanjung Barulak yaitu komunitas bazanji. Bazanji merupakan suatu komunitas selawat nabi dengan menggunkan kitab berbahasa arab. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada malam jumat yang bertempat di rumah-rumah warga, yang mana dilakukan secara bergiliran. Untuk pelaksanaannya yaitu dengan membaca tulisan yang ada di kitab tersebut dengan lantang dan dengan irama yang ditentukan secara bersama-sama.

Selain bazanji, juga ada komunitas berburu dan pecinta laying-layang. Berburu dilakukan setiap hari minggu dengan tempat yang berbeda-beda. Perburuan yang dilakukan bertujuan untuk mengusir babi dan kijang yang suka memakan tanaman milik warga. Dan komunitas pecinta laying-layang mengadakan lomba laying-layang setiap hari kamis, yang mana pesertanya tidak hanya dari Tanjung Barulak saja, tapi juga dari daerah sekitar Tanjung Barulak.