Tangguh keris

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berikut adalah tangguh-tangguh keris Jawa beserta beberapa empu terpandangnya menurut Wirasoekadga, pandai besi dari Karaton Surakarta Hadiningrat.[1] Beberapa nama mungkin digolongkan pada tangguh yang berbeda menurut rujukan lain.

  • Pajajaran, dengan empu-empu sebagai berikut.
    • Ki Keleng
    • Ki Kuwung
    • Ki Loning
    • Ki Angga
    • Empu ing Pagelen [Bagelen ?]
    • Ki Sikir dukun Tapan
    • Siungwanara, sewaktu mengabdi pada bupati Arya Banyak Wide
  • Tuban
    • Ki Panekti
    • Ki Suratman
    • Ki Modin
    • Ki Galahita
    • Ki Bekel Jati
    • Ki Supadriya
    • Ni Mbok Sambra[2]
    • Jirak
  • Madura
    • Ki Kasa
    • Ki Macan
    • Ki Kacang
    • Ki Luju Madura
  • Blambangan
    • Ki Mendung
    • Ki Tembarok
    • Ki Supagati
    • Pangeran Pitrang
  • Majapahit (tidak sama dengan "keris majapahit"!)
    • Ki Supadriya
    • Ki Supagati
    • Ki Jaka Supa
    • Ki Jigja
    • Angga-Cuwiri
    • Ki Singkir Wanabaya
    • Empu-empu anggota perkumpulan (empu-empu Pekelun)
    • Kuripan
  • Sedayu (sekarang dekat Bantul)
    • Pangeran Sedayu (alias Empu Supa)
    • murid-murid Pangeran Sedayu
  • Jenu (dekat Jipang, Kabupaten Blora)
    • Adipati Jenu (Jaka Sura)
  • Tirisdayu
    • Ki Siki
  • Setrabanyu di Matesih
    • Ki Setra
  • Madiun
    • Ki Kodhok ("Ki Supa Anom")
    • sahabat-sahabat Ki Kodhok
  • Demak
  • Cirebon
  • Kudus
  • Pajang
    • Ki Umyang
    • sahabat-sahabat Ki Umyang
  • Pajang–Mataram (dikenal juga sebagai Mataram Senopatèn)
    • Ki Arya Japan
  • Mataram (dari era Sultan Agung dan seterusnya)
    • Ki Umayi
    • Ki Legi
    • Ki Guling
    • Ki Nom
    • Pangeran Sendhang
  • Ngentha-entha[3]
  • Kartasura
    • Ki Lujuguna
    • Ki Macan
  • Surakarta (dibagi menjadi lima zaman: Pakubuwana IV (PB IV), PB V, Mangkubumen, PB IX, dan PB X, dengan empu masing-masing).
    • Brajaguna
    • Brajasetika
    • Ki Tirtadangsa
    • R.Ng. Jayasukadga (dua zaman)
    • R.Ng. Japan
    • R.Ng. Singawijaya
    • R.Ng. Brajasetama
    • R.Ng. Wirasukadga
    • Ki Mangunwalela

Keris-keris dari luar Jawa juga memiliki gaya masing-masing. Keterbatasan rujukan membuat khazanah variasi keris Nusantara luar Jawa belum dapat dipaparkan secara layak.

Di Sumatra dikenal berbagai gaya pembuatan keris. Beberapa sentra keris yang ada di Sumatra yang memiliki kekhasan adalah sebagai berikut.

  • Aceh/Gayo
  • Minang
  • Riau/Bangkinang
  • Palembang
  • Bangka Belitung
  • Lampung

Keris Semenanjung Malaya dan Brunei juga memiliki langgam tersendiri.

Di Sulawesi keris umumnya berasal dari kawasan barat daya pulau, yang terkenal adalah keris gaya Bugis. Dari Nusa Tenggara dikenal keris gaya Bali dan Sumbawa.

Yang paling berbeda adalah keris Moro/Filipina. Wujudnya sangat mudah dibedakan dari keris Nusantara lainnya.


Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wirosoekadga, Mas Ngabehi. tanpa tahun. Serat Panangguhing Duwung. Sadu Budi. Surakarta. Hal. 7–31.
  2. ^ dimasukkan dalam tangguh Pajajaran menurut Waluyodipuro, R.T. tanpa tahun. Seserepan bab Dhuwung tuwin ubarampe saha lalajenganipun. Penerbit Inaltu. Surakarta. Hal. 88.
  3. ^ Oleh pustaka lain disamakan dengan Yogyakarta.