Tan Sin Hong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tan Sin Hong merupakan salah satu tokoh fiktif dalam serial silat Bu Kek Sian Su karya pengarang legendaris A. S. Kho Ping Hoo. Muncul dalam episode ke-14 Kisah si Bangau Putih, episode ke-15 Kisah si Bangau Merah, episode ke-16 Si Tangan Sakti

Biodata[sunting | sunting sumber]

  • Gender: laki-laki
  • Julukan: Pendekar Bangau Putih
  • Guru: Naga Sakti Gurun Pasir Kao Kok Cu, Pendekar Selaksa Racun Wan Ceng, Tiong Khi Hwesio alias si Jari Maut Wan Tek Hoat
  • Orang tua: Tan Hok (ayah)
  • Keluarga: Kao Hong Li (istri)
  • Seperguruan: Kao Cin Liong (suheng), Can Bi Lan (suci)
  • Senjata: Cui-beng-kiam (Pedang Pengejar Arwah)
  • Jurus: Pek-ho Sin-kun (Silat Sakti Bangau Putih), Pat-sian Sin-kun (Silat Sakti Delapan Dewa), Pat-mo Sin-kun (Silat Sakti Delapan Iblis), Toat-bengci (Jari Maut), Ban-tok-ciang (Tangan Selaksa Racun)
  • Orientasi: protagonis

Riwayat singkat[sunting | sunting sumber]

Tan Sin Hong adalah putra seorang piauwsu (pengawal barang) bernama Tan Hok. Semasa bocah, dia ditemukan oleh ketiga gurunya saat berusaha menolong ibunya yang sebenarnya sudah meninggal dalam sebuah badai pasir. Tan Sin Hong menjadi murid terakhir dari 3 tokoh sakti penghuni Istana Gurun Pasir. Artinya dia menjadi sute dari Kao Cin Liong dan Can Bi Lan. Bahkan lebih dari itu, dia mendapatkan ilmu terakhir gabungan dari intisari ilmu sakti ketiga gurunya yang diberi nama Pek-ho Sin-kun. Namun syaratnya adalah dia harus berpuasa untuk menggunakan sin-kang dan melakukan gerakan silat selama 1 tahun. Malangnya, justru saat itu terjadi penyerbuan ke {Istana Gurun Pasir]] oleh Sin-kiam Mo-li dan gerombolannya. Karena masih lemah setelah menyalurkan sin-kangnya ke Tan Sin Hong, ketiga orang tua sakti itu gugur setelah menewaskan sebagian besar pengeroyoknya. Untungnya Tan Sin Hong yang kelihatan lemah tidak dihabisi sehingga sempat menyempurnakan jenazah guru-gurunya sebelum akhirnya kabur dan menyepi di hutan selama 1 tahun untuk menuntaskan ilmunya.

Dalam perjalanannya ke kediaman suhengnya Kao Cin Liong, dia menyempatkan untuk menyelidiki misteri kematian kedua orang tuanya. Sempat salah tuduh terhadap keluarga Kwee, dia akhirnya mendapat petunjuk penting yang mengarah ke perkumpulan Thian-liong-pang pimpinan Siangkoan Tek yang merencanakan pemberontakan. Dalam usahanya untuk menyelidiki Thian-liong-pang, secara tidak sengaja dia menyelamatkan Suma Lian dan Yo Han dari tangan Sin-kiam Mo-li. Bersama Suma Lian pula dia melanjutkan penyelidikannya setelah terlebih dahulu menitipkan Yo Han ke Suma Ciang Bun.

Kegeramannya kepada Thian-liong-pang--terutama pada putra ketuanya, Siangkoan Liong--memuncak setelah menyaksikan kematian Kwee Ci Hwaa--putri Kwee piauwsu--yang mencoba lari dari penjara Thian-liong-pang. Dia memutuskan untuk mencoba membebaskan tahanan lain, sementara Suma Lian mengikuti tunangannya Gu Hong Beng ke barak pasukan kerajaan untuk menyerahkan surat. Dan bersamaan dengan serbuan pasukan kerajaan ke sarang Thian-liong-pang, Tan Sin Hong yang dibantu Kao Hong Li, Suma Ceng Liong, dan Kam Bi Eng berhasil membebaskan Cu Kun Tek dan Pouw Li Sian. Pertarungan antara para pendekar melawan tokoh-tokoh sesat dimenangkan oleh pihak pendekar lurus. Sin-kiam Mo-li yang menantangnya pibu 1 lawan 1 tewas terkena Cui-beng-kiam, Siangkoan Liong dan Ouwyang Sianseng bunuh diri, sedangkan pimpinan Thian-liong-pang Siangkoan Tek rontok di tangan Suma Ceng Liong.

Setelah menyerahkan Ban-tok-ciang ke Kao Cin Liong, Tan Sin Hong tetap memutuskan berkelana dengan muridnya Yo Han, meski dia tahu bahwa dia dan Kao Hong Li telah saling mencintai. Dalam usahanya untuk mendamaikan Ngo-heng Bu-koan dan Kim-liong-pang, secara tidak sengaja dia melihat Bhe Siang Cun dalam keadaan telanjang saat diselamatkannya. Akibatnya dia mesti menikahi gadis itu untuk menutupi aib. Mendengar pernikahan itu, Kao Hong Li terguncang dan akhirnya dengan terpaksa menerima pinangan Thio Hui Kong putra jaksa Kotaraja. Namun kehadiran Tan Sin Hong dalam pernikahannya membuat Kao Hong Li pingsan, hal yang membuat Bhe Siang Cun cemburu dan ujung-ujungnya selingkuh dengan cinta lamanya, Ciang Kun. Tan Sin Hong memutuskan untuk menyudahi pernikahannya dan kembali berkelana.

Pernikahan Kao Hong Li sendiri yang berjalan dingin akhirnya bubrah, dan diapun juga berkelana seperti halnya Tan Sin Hong. Tak dinyana dia ditolong oleh pujaan hatinya itu saat ditawan oleh perampok. Setelah memastikan perampok itu tak lagi mengganggu kedua lalu melakukan perjalanan bersama yang akhirnya menumbuhkan kembali cinta lama mereka.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]