Taman Nasional Manusela
Taman Nasional Manusela | |
---|---|
IUCN Kategori II (Taman Nasional) | |
Letak Taman Nasional Manusela di Maluku | |
Letak | Maluku, Indonesia |
Kota terdekat | 129°06' - 129°46' E; 2°48' - 3°18' S |
Koordinat | 3°3′S 129°26′E / 3.050°S 129.433°EKoordinat: 3°3′S 129°26′E / 3.050°S 129.433°E |
Luas | 1,890 km² |
Didirikan | 1997 |
Pihak pengelola | Kementrian Kehutanan |
Taman Nasional Manusela adalah taman nasional yang terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia. Gunung Binaya, dengan ketinggian 3.027 meter, merupakan gunung tertinggi di taman ini. Terdapat sekitar 117 spesies burung, 14 diantaranya endemik, seperti Nuri Bayan, Kasturi tengkuk-ungu, Kakatua Maluku, Todiramphus lazuli, Todiramphus sanctus, Philemon subcorniculatus dan Alisterus amboinensis.[1]
Taman Nasional Manusela merupakan perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku. Tipe vegetasi yang terdapat di taman nasional ini yaitu mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika pamah, hutan pegunungan, dan hutan sub-alpin.
Keragaman Hayati
Beberapa jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain tancang (Bruguiera sexangula), bakau (Rhizophora acuminata), api-api (Avicennia sp.), kapur (Dryobalanops sp.), pulai (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), pandan (Pandanus sp.), meranti (Shorea selanica), benuang (Octomeles sumatrana), matoa/kasai (Pometia pinnata), kayu putih (Melaleuca leucadendron), berbagai jenis anggrek, dan pakis endemik (Chintea binaya).
Sekitar 117 jenis burung terdapat di Taman Nasional Manusela, dimana 14 jenis diantaranya endemik seperti kesturi ternate (Lorius garrulus), nuri tengkuk ungu/nuri kepala hitam (L. domicella), kakatua Seram (Cacatua moluccensis), raja udang (Halcyon lazuli dan H. sancta), burung madu Seram besar (Philemon subcorniculatus), dan nuri raja/nuri ambon (Alisterus amboinensis).
Burung kakatua seram merupakan salah satu satwa endemik Pulau Maluku, keberadaannya terancam punah di alam akibat perburuan liar, perusakan dan penyusutan habitatnya. Satwa lainnya di taman nasional ini adalah rusa (Cervus timorensis moluccensis), kuskus (Phalanger orientalis orientalis), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), babi hutan (Sus celebensis), luwak (Pardofelis marmorata), kadal panama (Tiliqua gigas gigas), duyung (Dugong dugon), penyu hijau (Chelonia mydas), dan berbagai jenis kupu-kupu.
Penduduk
Masyarakat desa Manusela, Ilena Maraina, Selumena, dan Kanike, merupakan enclave di dalam kawasan Taman Nasional Manusela. Masyarakat tersebut telah lama berada di desa-desa tersebut, dan percaya bahwa gunung-gunung yang berada di taman nasional dapat memberikan semangat dan perlindungan dalam kehidupan mereka. Kepercayaan mereka secara tidak langsung akan membantu menjaga dan melestarikan taman nasional.
Monografi
Terdapat sungai-sungai yang mengalir deras, dengan konfigurasi topografi terjal, enam buah gunung/bukit dengan Gunung Binaya yang tertinggi (± 3.027 meter dpl).
Akses Mencapai Lokasi
Taman Nasional Manusela dapat dicapai melalui pantai Utara (Sawai dan Wahai) atau melalui pantai Selatan (Tehoru dan Moso). Route dari Moso sangat cocok bagi yang menyukai pendakian, karena kelerengannya sekitar 30%. Dari Ambon ke Masohi menggunakan ferry setiap hari sekitar delapan jam, dilanjutkan ke Saka menggunakan mobil sekitar dua jam, dan ke Wahai menggunakan speed boat sekitar dua jam. Atau, dari Ambon ke Wahai menggunakan kapal laut sekitar 24 jam (3 x seminggu). Dari Masohi ke Tehoru menggunakan kapal motor sekitar sembilan jam, dilanjutkan ke Moso dan Desa Saunulu.
Potensi Wisata
- Tepi Merkele, Tepi Kabipoto, Wae Kawa
Cocok untuk yang hobi Menjelajahi hutan, panjat tebing, pengamatan satwa/tumbuhan.
- Pasahari
Merupakan tempat pengamatan satwa rusa dan burung.
- Wai Isal
Lokasi yang cocok untuk Berkemah, menjelajahi hutan, pengamatan satwa/tumbuhan.
- Pilana
Lokasi untuk pengamatan kupu-kupu dan menjelajahi hutan.
- Gunung Binaya
Surga bagi yang hobi dalam bidang pendakian, menjelajahi hutan dan air terjun.
Referensi
- ^ Inonesian Ministry of Forestry, retrieved 2010-01-05