Taman Bungkul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Taman Bungkul
JenisTaman kota
LokasiJalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur
Area900 m²)[1]
Dimiliki olehPemerintah Kota Surabaya
Dioperasikan olehDinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya [2]
StatusDibuka sepanjang tahun

Taman Bungkul adalah taman wisata kota yang terletak di pusat kota Surabaya, tepatnya di Jalan Raya Darmo. Taman ini berdiri di area seluas 900 meter persegi. Dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti amfiteater berdiameter 33 meter, lajur joging, lahan papan luncur, taman bermain anak-anak, air mancur, dan pujasera. Selain itu, taman ini juga dilengkapi akses internet nirkabel yang terbuka untuk umum sehingga siapapun bisa mengakses internet selama di taman ini. Letaknya yang berada di jantung Kota Surabaya membuat taman ini tidak hanya berfungsi sebagai lahan hijau saja, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang populer di Surabaya.

Latar Belakang[sunting | sunting sumber]

Awal mula nama Taman Bungkul memang tidak lepas dari nama seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Dia adalah Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Mbah Bungkul merupakan seorang ulama di Kerajaan Majapahit (abad XV), yang juga merupakan saudara ipar Raden Rahmat atau Sunan Ampel.[3] Makamnya terletak di belakang taman dan sekaligus menjadi tempat wisata religi bagi para peziarah.

Sejak diresmikan pada 21 Maret 2007, Taman Bungkul berkembang semakin pesat. Salah satunya karena taman ini dilengkapi berbagai sarana penunjang, seperti amfiteater berdiameter 33 meter, lajur joging, lahan papan luncur, taman bermain anak-anak, telepon umum, area hijau dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak, hingga pujasera.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Taman Bungkul meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Taman Terbaik se-Asia pada tahun 2013.[4] Penghargaan inilah yang kemudian membawa nama Taman Bungkul hingga dikenal di kancah dunia.

Insiden[sunting | sunting sumber]

Tanaman di Taman Bungkul yang rusak karena insiden 11 Mei

Pada 11 Mei 2014, perusahaan es krim Wall's yang berada di bawah naungan PT. Unilever Indonesia mengadakan acara bagi-bagi es krim gratis kepada masyarakat Kota Surabaya. Acara ini diadakan tepat area hijau di Taman Bungkul. Warga kemudian berbondong-bondong mendekati titik pembagian es krim hingga merusak tanaman-tanaman di taman tersebut. Kondisi semakin tidak terkendali, jalanan semakin macet, dan tanaman rusak parah. Polisi kemudian membubarkan acara itu sekitar pukul 10.00 WIB.

Tak lama kemudian, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini datang ke lokasi. Ia lalu marah besar begitu melihat kondisi tanaman di Taman Bungkul. Begitu datang ia berkomentar semua tanaman rusak. Tanpa basa-basi, ia langsung menghampiri panitia penyelenggara acara bagi-bagi es krim. "Kalian tahu berapa lama waktu yang kami butuhkan untuk buat Taman Bungkul jadi indah?!" ujarnya dengan nada tinggi. Risma kemudian meminta stafnya di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya melaporkan penyelenggara acara ke jalur hukum. Ia meminta stafnya menggunakan undang-undang (UU) pengrusakan lingkungan sebagai dasar laporan.[5]

PT. Unilever Indonesia, Tbk. selaku penyelenggara program bagi-bagi es krim Wall's gratis di Taman Bungkul, Minggu 11 Mei 2014 lalu, siap bertanggung jawab dan menanggung semua biaya kerugian yang dialami pemkot Surabaya. Insiden kerusakan taman akibat membludaknya jumlah warga yang datang merupakan kejadian yang tidak diprediksi oleh penyelenggara.

Area Sales Manajer Jawa Timur PT. Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan tidak menyangka antusiasme warga Surabaya untuk mendapatkan es krim gratis sangat tinggi. Panitia penyelenggara hanya menyiapkan sebanyak 10.000 buah, tetapi pengunjung yang datang mencapai 70.000 orang. Bahkan banyak juga pengunjung yang datang dari luar Kota Surabaya. “Kejadian ini akan kami jadikan pelajaran. Kami akan segera sowan ke Bu Risma. Kami akan perbaiki semua kerusakan yang ada,” ujarnya.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Taman Bungkul Surabaya". 2014. Diakses tanggal 25 Mei 2014. 
  2. ^ "Taman Bungkul". 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-27. Diakses tanggal 25 Mei 2014. 
  3. ^ "Taman Bungkul Merupakan Taman Wisata Di Tengah Kota Surabaya". www.eastjava.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  4. ^ Taman Bungkul Surabaya Terbaik se-Asia 2013
  5. ^ Taman Bungkul Rusak, Risma Perkarakan Panitia Bagi-Bagi Es Krim Gratis
  6. ^ "Unilever siap ganti rugi kerusakan Taman Bungkul". Sindonews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-14. Diakses tanggal 2014-05-15. 

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]