Sungai Selan, Bangka Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sungai Selan
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Bangka Belitung
KabupatenBangka Tengah
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total7,285 jiwa/april 2.010 jiwa
Kode Kemendagri19.04.03
Kode BPS1904030
Luas127,43km²
Desa/kelurahansungaiselan

Sungai Selan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.

Wilayah administratif[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah keterangan singkat mengenai desa-desa/kelurahan di kecamatan Sungai Selan:[1]

Kelurahan Sungai Selan[sunting | sunting sumber]

Sungai Selan dulunya terdiri dari dua kampung yaitu kampung Balan dan kampung Sahang. Kedua kampung ini bergabung menjadi satu. Atas kesepakatan mereka mengambil nama orang yang tinggal di tepi sungai, nama orang tersebut yaitu Selan. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, Jumlah Penduduk: 7.285 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:127,43 km2, potensi: pertanian, perkebunan, pelabuhan transportasi sungai, holtikultura, perikanan, perdagangan/jasa.

Desa Munggu[sunting | sunting sumber]

Desa Munggu berasal dari kata monggo yang artinya mempersilahkan. Setiap orang yang melintas dan melewati kebun, ada satu keluarga yang menyapa monggo-monggo lama kelamaan banyak orang yang berdatangan karena tanahnya yang subur. Karena lidah orang Bangka, maka berubahlah menjadi “mungguh”. Jumlah Penduduk: 2.031 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:20,43 km2, potensi: pertambangan, perkebunan, holtikultura. Motto desa ini adalah "BEHUME" dengan kepala desa saat ini Tamrin Aziz.

Desa Munggu berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka Selatan, atau tepatnya dengan Desa Bangka Kota.

Fasilitas pendidikan: 1. SDN 9 Sungaiselan

2. Mts Fastabiqul Khairat

Fasilitas umum: 1. Masjid Fastabiqul Khairat

Desa Lampur[sunting | sunting sumber]

Dulu kawasan ini merupakan kawasan berlumpur, lambat laun bernama Lampur. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, Jumlah Penduduk: 4.282 jiwa/April 2010, Luas Wilayah: 41,32 km2, potensi: perkebunan, pertambangan, holtikultura, perikanan air tawar, perdagangan.

Desa Sungai Selan Atas[sunting | sunting sumber]

Sungai Selan dulunya terdiri dari dua kampung yaitu kampung Balan dan kampung Sahang. Kedua kampung ini bergabung menjadi satu. Atas kesepakatan mereka mengambil nama orang yang tinggal di tepi sungai, nama orang tersebut yaitu Selan. Dasar Perda no 32/2006, Jumlah Penduduk 1.875 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:29,64 km2, potensi: pertanian, perkebunan, holtikultura, perdagangan, perikanan air tawar.

Desa Melabun[sunting | sunting sumber]

Desa Melabun terbentuk tahun 2012. Wilayah Desa Melabun yang berasal dari sebagian wilayah Desa Sarang Mandi mempunyai perbatasan sebelah Utara dengan Desa Sarang Mandi, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungaiselan Atas dan Kelurahan Sungaiselan, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lampur dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Pura.

Desa Romadhon[sunting | sunting sumber]

Dikarenakan peresmian desa dilaksanakan oleh H. Djarab pada bulan puasa, maka desa tersebut diberi nama Romadhon. Dasar Perda no 32/2006, Jumlah Penduduk 1.591 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:60 km2, potensi: perkebunan sawit dan lada, pertambangan.

Desa Keretak[sunting | sunting sumber]

Berasal dari perpaduan pohon kelapa dan gurita (stagen/kemben). Dahulu di daerah ini terdapat pohon kelapa yang tidak berbuah, setelah ditancapkan hewan gurita pohon menjadi berbuah. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, Jumlah Penduduk: 4.480 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:55,84 km2, potensi: pertambangan, perkebunan, pariwisata, sumber air panas.

Desa Keretak Atas[sunting | sunting sumber]

Desa Keretak Atas terbentuk tahun 2012. Wilayah Desa Keretak Atas merupakan sebagian wilayah Desa Keretak yang berbatasan sebelah Utara dengan Desa Simpang Katis, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Keretak, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Puput dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Keretak.

Desa Kerantai[sunting | sunting sumber]

Pada saat kemarau panjang penduduk beramai-ramai pergi ke sungai dengan membawa gendang dan gong berantai emas sembari menyanyi dan menari serta memohon kepada Tuhan agar diberikan hujan, konon ceritanya hujan sangat lebat dan gong berantai emas hanyut ke sungai dan tidak dapat ditemukan sampai sekarang. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, Jumlah Penduduk: 931 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:26,77 km2, potensi: pertambangan, perkebunan sawit, pertanian.

Desa Kemingking[sunting | sunting sumber]

Penduduk di desa tersebut tidak sejalan dengan pemimpin desa sehingga sering disebut mangking atau membangkang. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, Jumlah Penduduk: 2.476 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:71,24 km2, potensi: pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan.

Desa Tanjung Pura[sunting | sunting sumber]

Berasal dari dua kata yaitu Tanjung dan Pura. Tanjung merupakan daratan yang menjorok ke laut sedangkan Pura merupakan pintu gerbang. Sekitar 19 tahun lebih daerah yang bermukim disitu merintis jalan merintis daerah pemukiman lain guna memenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan. Akhrnya jalan yang dibuat tersebut tercapai dan diresmikan tahun 1999. Dasar Perda no 32/2006, Jumlah Penduduk 1.172 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:69,53 km2, potensi: pariwisata (P. Nangka), perkebunan durian, perdagangan, perikanan laut.

Desa Kerakas[sunting | sunting sumber]

Kerakas berasal dari karak = suara air jatuh (gemuruh air terjun). Dahulu ada tempat pemandian merupakan tempat jatuhnya air berbentuk kotak/segi empat. Dasar Perda no 32/2006, Jumlah Penduduk 1.099 jiwa/April 2010, Luas Wilayah: 37,77 km2, potensi: perikanan air tawar, perkebunan, pertambangan.

Desa Sarang Mandi[sunting | sunting sumber]

Ada seorang musafir karena kepanasan dan kehausan musafir tersebut istirahat menyaksikan burung-burung yang terbang di kayu yang tinggi dan bersarang di pohon tersebut sehingga nama tempat tersebut disebut sarang mandi. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, Jumlah Penduduk: 3.403 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:57,88 km2, potensi: pertambangan, perkebunan sawit, pertanian, perdagangan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Situs web Kabupaten Bangka Tengah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2015-11-04.