Sungai Pua, Agam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 01.19 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1189203)
Sungai Puar
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total23,200 jiwa jiwa
Kode Kemendagri13.06.12
Kode BPS1307062
Luas44,2 km²
Nagari/kelurahan5
Sungai Puar (1900-1915)

Sungai Puar merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia. Kecamatan ini sebelumnya merupakan pemekaran dari kecamatan Banuhampu Sungai Pua.

Dan kemudian kecamatan Sungai Pua sekarang ini, wilayahnya adalah merupakan wilayah Kelarasan Sungai Pua yang dahulunya terbagi dalam empat nagari yaitu Batagak, Batu Palano, Sariak, Sungai Pua, dan kemudian ditambah satu jorong lagi yang kemudian menjadi nagari yaitu Padang Laweh.

Potensi Daerah

Kecamatan ini memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah, dimana pada daerah ini dapat dijadikan daerah wisata alam yaitu diantaranya:

  1. Air terjun Badorai (terdapat 3 air terjun yang bertingkat dan berjarak dengan ketinggian air terjuan diatas 100 meter),
  2. Jalan Bateh (yaitu jalan batas antara kebun rakyat dan hutan negara),
  3. Lapangan Sitinjau Laut (Tanah Padang Rang Koto jika pada cuaca baik dari sini dapat terlihat pantai Pariaman dan Laut Samudra Indonesia),
  4. (Batu Anguih), yaitu hamparan endapan Batu Bekuan Lava yang berasal dari tumpahan letusan Gunung Marapi dimana pada wilayah ini memiliki panorama yang sangat indah dan menarik serta terdapat anakan Bonsai yang tumbuh pada batuan.

Selain itu daerah ini dapat juga menjadi kawasan wisata budaya karena pada daerah ini banyak terdapat pengrajin besi, kuningan, serta kerajinan lain yang dapat menjadi souvenir, konveksi pakaian dan peci.

Tokoh terkenal

Dari kecamatan ini cukup banyak tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah bangsa Indonesia. Beberapa tokoh pejuang yang berasal dari nagari ini antara lain :

  1. Abdul Muis, penulis novel Salah Asuhan, politisi Sarekat Islam, pendiri ITB Bandung
  2. Anwar Sutan Saidi, pendiri Bank Nasional
  3. Assaat, pejabat Presiden RI di Yogyakarta
  4. Delsy Syamsumar, pelukis Neoklasik
  5. Abdulgani, direktur utama Garuda Indonesia
  6. Johnny Swandi Sjam, direktur utama Indosat


Pranala luar