Sungai Oyo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sungai Oyo
ꦏꦭꦶꦲꦺꦴꦪ
Kelokan Sungai Oyo di Bantul
Sungai Oyo di Jawa
Sungai Oyo
Lokasi mulut sungai
Sungai Oyo di Indonesia
Sungai Oyo
Sungai Oyo (Indonesia)
Lokasi
NegaraIndonesia
ProvinsiYogyakarta
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Gajahmungkur
 - lokasiMayaran, Kabupaten Wonogiri
 - koordinat7°54′27″S 110°35′52″E / 7.9075°S 110.59778°E / -7.9075; 110.59778
Muara sungaiSungai Opak
 - lokasiDesa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
 - koordinat7°57′21″S 110°21′57″E / 7.95583°S 110.36583°E / -7.95583; 110.36583Koordinat: 7°57′21″S 110°21′57″E / 7.95583°S 110.36583°E / -7.95583; 110.36583
Panjang10.675 km (6.633 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Oyo (sub DAS Opak-Oyo)
Luas DASDAS: 639 km2 (247 sq mi)
Pengelolaan sungaiBPDAS Serayu-Opak-Progo; BBWS Serayu-Opak
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames2002671

Sungai Oyo (Jawa: ꦏꦭꦶꦲꦺꦴꦪ, translit. Kali Oya)[1] adalah sungai di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.[2] Sungai Oyo berhulu di lereng barat Perbukitan Gunung Gajahmungkur - Kukusan yang masuk wilayah administratif Gunungan, Mayaran, Wonogiri, Jawa Tengah. Sungai Oyo mengalir sepanjang sekitar 106,75 km[3] dari timur laut ke barat daya hingga bermuara ke Sungai Opak di Sriharjo, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta membentang sepanjang Pegunungan Sewu. Debit air rata rata bulanan Sungai Oyo sekitar 9,31 m3/detik dengan detik maksimum sebesar 83,2 m3/detik dan minimum sebesar 1,89 m3/detik.

Geologi[sunting | sunting sumber]

Sungai Oyo merupakan sungai periodik yang mengalir membelah bukit karst utara dan selatan dengan muatan aliran suspended load. Ditinjau dari sudut geomorfologinya, sungai ini terbentuk karena adanya air yang terkonsentrasi pada kekar kekar batuan karst yang semakin melebar yang diakibatkan oleh agen-agen erosi, faktor tektonik yang terjadi pada awal stadium, dan perubahan temperatur yang signifikan.[4]

Hidrologi[sunting | sunting sumber]

Sungai Oyo dimulai dari hulu melewati wilayah Mayaran, Wonogiri, Jawa Tengah. Kemudian melewati kapanewon Semin, Ngawen, Nglipar, Karangmojo, Wonosari, Gedangsari, Patuk, Playen, Panggang di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Serta Kapanewon Dlingo dan Imogiri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai Oyo termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak dengan sub-DAS Oyo seluas sekitar 639 km2.

Anak sungai[sunting | sunting sumber]

Sungai Oyo memiliki beberapa anak sungai yang cukup besar, diantaranya:

  1. Sungai Buyuk
  2. Sungai Jurang
  3. Sungai Lunyu
  4. Sungai Kedunggedang
  5. Sungai Ngalang
  6. Sungai Widoro
  7. Sungai Juwet
  8. Sungai Saradan
  9. Sungai Pentung
  10. Sungai Kaliurang
  11. Sungai Prambutan

Geografi[sunting | sunting sumber]

Sungai ini mengalir di wilayah selatan pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 23 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 24 °C, dan terdingin Januari, sekitar 22 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2970 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 537 mm, dan yang terendah September, rata-rata 22 mm.[7]

Wisata Sungai Oyo[sunting | sunting sumber]

River Tubing Oyo atau disebut "Susur Sungai Oyo" adalah wisata andalan di Gunung Kidul setelah Goa Pindul. Biasanya wisatawan setelah masuk ke Goa Pindul memilih melanjutkan ke objek wisata yang satu ini. Jarak antara Goa Pindul dengan Sungai Oyo, kurang lebih 1 km. Meskipun dengan menggunakan peralatan khusus yang sama saat menyusuri Goa Pindul, River Tubing Oyo ini berbeda lokasi dan pemandangannya. Objek wisata ini lebih menyatu ke alam terbuka dan sedikit petualangan. Bagi anda yang suka dengan kegiatan petualangan, musim hujan adalah saatnya Anda mencoba. Dikarenakan pada saat musim hujan, Anda bisa melakukan rafting dengan perahu karet jika debit air memungkinkan. Namun jika debit air tidak memenuhi syarat untuk rafting, kita tetap bisa menyusuri Sungai Oyo dengan ban tubing seperti di Goa Pindul.

Pada debit air tertentu, jarak tempuh pada saat musim hujan 2-4 kali lebih jauh daripada musim kemarau. Dengan arus lebih kencang dan beberapa titik ombak cukup akan menguji adrenalin Anda. Jangan khawatir bagi Anda yang kurang punya nyali, River tubing Oyo tidak terlalu ekstrem. Keamanannya sudah diteliti sebelum digunakan sebagai objek wisata. Pengecekan debit air dilakukan setiap hari pada musim hujan. Selama river tubing akan disajikan sebuah air terjun. Adalah Air Terjun Sungai Oyo. Di lokasi air terjun ini adalah saatnya Anda berhenti, ini adalah tempat yang paling menarik untuk mengambil gambar. Di sini pula Anda boleh mencoba melompat dari ketinggian 4 meter atau 9 meter. Anda juga bisa mandi di bawah Air Terjun Sungai Oyo ini dan rasakan sensasi dinginnya air terjun.[8]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Pengejaan mengikuti pedoman penamaan nama geografi.
  2. ^ Kali Oyo at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  3. ^ "Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Progo-Opak-Serang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-05. Diakses tanggal 2016-11-05. 
  4. ^ Geomorfologi Landform Fluvial Sungai Oyo
  5. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 January 2016. 
  6. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-26. Diakses tanggal 2019-01-03. 
  7. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2018-11-28. 
  8. ^ Deskripsi wisata Sungai Oyo Jogjakarta