StarOne

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
StarOne
PT StarOne Mitra Telekomunikasi
(PT Indosat Tbk)
Anak perusahaan Indosat
IndustriOperator dan layanan telekomunikasi seluler Indonesia
DidirikanJuni 2004
Kantor
pusat
Indonesia Indonesia
ProdukCDMA2000 1x
CDMA2000 1xEV-DO Rev. 0 dan A (Masih dalam Masa Uji Coba)
Situs webwww.indosat.com/starone

StarOne adalah merek dagang untuk operator jasa telekomunikasi telepon tetap nirkabel menggunakan suara untuk percakapan lokal, SLJJ, SLI keseluruh telepon tetap maupun telepon genggam menggunakan teknologi CDMA perusahaan Indosat.[1]

Sejarah

Walaupun upaya untuk memperkenalkan StarOne telah dimulai sejak Mei 2004[2], jasa ini diluncurkan secara resmi di Jakarta pada 9 Juli 2004 dengan investasi sebesar 40 juta dolar AS. [1][3] Pada saat diluncurkannya di tahun 2004 pelanggan dapat memilih untuk melakukan pra bayar ataupun paska bayar, sementara layanan SMS dimungkinkan antar sesama StarOne, dan ke beberapa operator selular seperti Satelindo, Excelcom, Mobile 8 dan Lippo telecom.[1]

Teknologi dan jaringan

Pada tahun 2004 saat diperkenalkan, StarOne menggunakan jaringan CDMA 2000-1X yang berlisensi sebagai akses telepon tetap nirkabel (Fixed Wireless Access (FWA)) menggunakan frekuensi 1900 Mhz atau dikenal sebagai 3G.[4]


Sesuai dengan Keputusan Pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri Komunikasi & Informasi KM 181/KEP/M.KOMINFO/12/2006 dan perubahannya mengenai penataan kembali penggunaan Frekuensi bagi seluruh operator CDMA, maka pemerintah telah menetapkan frekuensi 800 Mhz baru bagi layanan StarOne Indosat. Perpindahan frekuensi berlaku di seluruh Indonesia. Untuk daerah Jabodetabek dan sekitarnya serta Bogor, yang semula menggunakan band frekuensi 1900 MHz menjadi band frekuensi 800 MHz serta di luar Jabodetabek bergeser dari band frekuensi 800 MHz yang lama (band A) ke band frekuensi 800 MHz yang baru (band B).

Cakupan dan fitur

Status cakupan StarOne sampai pertengahan tahun 2009 meliputi berbagai daerah di Indonesia mulai dari Banda Aceh hingga Kendari. Per bulan Agustus 09, jaringan StarOne menjangkau 82 kota. Pelanggan yang menggunakan fitur "JELAJAH" StarOne dari satu area tetap bisa menggunakan StarOne di area yang lainnya. StarOne melayani kebutuhan komunikasi suara, SMS dan data bagi pelanggan di 66 kota yang tersebar mulai dari Pulau Sumatera, Pulau Batam, Pulau Bangka, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.

Untuk komunikasi data, saat ini StarOne menyediakan layanan Internet akses baik untuk kartu pascabayar maupun prabayar.

Rencana akuisisi StarOne oleh Telkom Indonesia

Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan restu kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk mengakuisisi unit usaha Fixed Wireless Access (FWA) StarOne milik PT Indosat Tbk untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi.

Menurutnya, sejauh akuisisi tersebut bagus untuk kemajuan perseroan dan bisa dipertanggungjawabkan dan tidak ada masalah, silahkan. Beliau juga menambahkan bahwa Pemerintah tidak menyuruh dan tidak pula melarang. Sepanjang itu tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen. Dahlan juga mempersilahkan Telkom untuk menjalankan aksi korporasi yang bertujuan memacu pertumbuhan organiknya dan rencana akuisisi merupakan bagian dari aksi korporasi, sehingga diserahkan sepenuhnya kepada manajemen.

Executive GM Flexi Mas`ud Khamid, menambahkan jika nantinya Flexi dapat mengakuisisi StarOne diyakini akan memuluskan langkah Flexi bermain pada layanan mobile broadband. [5]

Referensi

  1. ^ a b c Swa.co.id: Indosat Luncurkan StarOne di Jakarta. Dipublikasikan 9 Juli 2004]. Diakses 5 Mei 2013
  2. ^ Star One diarahkan jadi pengganti saluran tetap Tech Info Publikasi 11 April 2005.Diakses 5 Mei 2013
  3. ^ Liputan6.com: Indosat Luncurkan StarOne di Jakarta. Dipublikasikan 9 Juli 2004. Diakses 5 Mei 2013
  4. ^ (Inggris)The Jakarta Post: The allocation of national frequencies and 3G development Dipublikasikan pada 22 November 2005
  5. ^ Dahlan persilahkan Telkom akuisisi StarOne

Lihat pula

Pranala luar