Siburian

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Siburian (Surat Batak: ᯘᯪᯅᯮᯒᯪᯀᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Muara, Tapanuli Utara. Leluhur marga Siburian merupakan anak ketiga dari Simatupang.

Hubungan kekerabatan[sunting | sunting sumber]

Tarombo Siburian
Tarombo Siburian

Siburian menikah dengan boru Tamba dan melahirkan dua anak laki-laki yaitu:

  1. Tuan Nahum, menikah dengan boru Tamba dan melahirkan seorang anak laki-laki, yakni Guru Sounangon. Guru Sounangon menikah dengan Naili Br Tamba dan melahirkan seorang anak laki-laki, yaitu Guru Sorarangon.
  2. Tuan Napang, menikah dengan boru Tamba dan melahirkan 2 anak laki-laki yaitu
    1. Tuan Naungkup (Parbaju Bosi), menikah dengan boru Tamba dan melahirkan Ompu Luhutan, Ompu Raja Mingor dan Jonggi Maraja.
    2. Raja Sialaman (Datu Panggana Mora Debata), menikah dengan boru Sibuea dan melahirkan Datu Manongon, Bahut Raja, Saribu Raja dan Datu Ari.

Hubungan dengan marga lain[sunting | sunting sumber]

Siburian adalah cabang dari marga besar Simatupang yang mempunyai 3 anak laki-laki:

  • Togatorop dengan istrinya boru Sipaettua (Partano Naiborngin) yang melahirkan Parbarumbung (Panopo Mas) dan Baginda Mulana.
  • Sianturi, dengan istrinya boru Manurung yang melahirkan Simangonding dan Simataniari.
  • Siburian dengan istrinya boru Tamba yang melahirkan Tuan Nahum dan Tuan Napang.

Tokoh[sunting | sunting sumber]

Beberapa tokoh yang bermarga Siburian, di antaranya adalah:

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • W. M. Hutagalung, "PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak", Penerbit Tulus Jaya, 1991.
  • O.H. Sihite Panderadja "Tarombo Si Raja Batak" (Medan, 11 Pebruari 1941).
  • Ida Cynthia Simatupang "Ahu Marga Simatupang." (PABRS, 2012).
  • Stamboom Marga Togasitorop, Toga Siantoeri, Toga Siboerian (Negeri Oentemoengkoer, 1936).