Senat Republik Romawi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gambaran pertemuan Senat Romawi. Cicero menyerang Catilina, dari fresko abad ke-19.

Senat Republik Romawi merupakan institusi politik pada masa Republik Romawi. Menurut sejarawan Yunani kuno Polybius, sumber utama tentang Konstitusi Republik Romawi, Senat Romawi merupakan cabang utama pemerintahan. Polybius mencatat bahwa konsullah (pangkat tertinggi dalam kehakiman Romawi) yang memimpin pasukan dan pemerintahan sipil di Roma, dan majelis Romawilah yang memiliki otoritas akhir atas pemilihan umum, legislasi, dan pengadilan. Namun, karena senat mengontrol uang, administrasi, dan rincian kebijakan asing, senat memiliki kendali besar atas kehidupan sehari-hari. Kekuasaan dan otoritas senat diturunkan dari pendahulunya, kaliber dan prestasi tinggi senator, dan garis turunan senat yang berkelanjutan, yang berasal dari pendirian Republik pada tahun 509 SM.

Awalnya hakim ketua, konsul mengangkat semua senator baru. Mereka memiliki kekuasaan memberhentikan seseorang dari senat. Sepanjang tahun 318 SM, sebuah hukum disahkan ("Plebisit Ovinius" atau plebiscitum Ovinium) yang memberi kekuasaan ini ke Hakim Romawi lain, Sensor Romawi, yang mempertahankan kekuasaan ini hingga jatuhnya Republik Romawi pada tahun 27 SM. Hukum ini juga memerlukan sensor untuk mengangkat tiap hakim yang baru dipilih ke senat. Sehingga, dari sinilah, pemilihan ke jabatan kehakiman mengakibatkan seseorang dengan sendirinya menjadi senat. Pengangkatan itu bersifat seumur hidup, meskipun sensor dapat menggugat senator kapan saja.

Senat mengarahkan hakim, khususnya konsul, dalam penuntutan konflik militer. Senat juga memiliki beberapa derajat kekuasaan atas pemerintahan sipil di Roma. Kasus ini terjadi dengan memandang pengelolaan keuangan negara, karena hanya itulah yang dapat mengatur pengeluaran uang rakyat ke perbendaharaan. Di samping itu, senat mengesahkan dekret bernama senatus consultum, yang secara resmi merupakan "nasihat" dari senat ke hakim. Dalam praktiknya, bila secara teknik dekret tersebut tak harus ditaati, mereka biasanya senada. Selama keadaan darurat, hanya senat yang dapat mengatur pengangkatan diktator Romawi. Namun, diktator luar biasa terakhir diangkat pada tahun 202 SM. Setelah tahun tersebut, senat menanggapi keadaan darurat dengan mengesahkan senatus consultum ultimum ("Dekret Akhir Senat"), sama dengan keadaan perang.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Abbott, Frank Frost (1901). A History and Description of Roman Political Institutions. Elibron Classics. ISBN 0-543-92749-0. 
  • Byrd, Robert (1995). The Senate of the Roman Republic. US Government Printing Office Senate Document 103–23. 
  • Cicero, Marcus Tullius (1841). The Political Works of Marcus Tullius Cicero: Comprising his Treatise on the Commonwealth; and his Treatise on the Laws. Vol. 1 (edisi ke-Translated from the original, with Dissertations and Notes in Two Volumes By Francis Barham, Esq). London: Edmund Spettigue. 
  • Holland, Tom (2005). Rubicon: The Last Years of the Roman Republic. Random House Books. ISBN 1-4000-7897-0. 
  • Lintott, Andrew (1999). The Constitution of the Roman Republic. Oxford University Press. ISBN 0-19-926108-3. 
  • Polybius (1823). The General History of Polybius: Translated from the Greek. Vol. 2 (edisi ke-Fifth). Oxford: Printed by W. Baxter. 
  • Taylor, Lily Ross (1966). Roman Voting Assemblies: From the Hannibalic War to the Dictatorship of Caesar. The University of Michigan Press. ISBN 0-472-08125-X. 
  • Taylor, Lily Ross (1969). "Seating Space in the Roman Senate and the Senatores Pedarii". Transactions and Proceedings of the American Philological Association. 100: 529. doi:10.2307/2935928. 

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Cambridge Ancient History, Volumes 9–13.
  • Cameron, A. The Later Roman Empire, (Fontana Press, 1993).
  • Crawford, M. The Roman Republic, (Fontana Press, 1978).
  • Gruen, E. S. "The Last Generation of the Roman Republic" (U California Press, 1974)
  • Ihne, Wilhelm. Researches Into the History of the Roman Constitution. William Pickering. 1853.
  • Johnston, Harold Whetstone. Orations and Letters of Cicero: With Historical Introduction, An Outline of the Roman Constitution, Notes, Vocabulary and Index. Scott, Foresman and Company. 1891.
  • Millar, F. The Emperor in the Roman World, (Duckworth, 1977, 1992).
  • Mommsen, Theodor. Roman Constitutional Law. 1871–1888
  • Polybius. The Histories
  • Tighe, Ambrose. The Development of the Roman Constitution. D. Apple & Co. 1886.
  • Von Fritz, Kurt. The Theory of the Mixed Constitution in Antiquity. Columbia University Press, New York. 1975.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]