Senapan lontak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 17.32 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 44 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q178243)
Senapan lontak atau musket

Senapan lontak atau juga dikenal dengan nama musket adalah senjata yang populer di antara abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Senapan lontak hanya dapat ditembakkan sekali setelah diisi dengan amunisi bola timah dan mesiu, dan diisi dari depan moncong laras senapan.

Etimologi dan sejarah

Istilah "musket", berasal dari bahasa Italia "moschetto" yang berarti elang. Angkatan perang yang menggunakan musket disebut musketir (Bahasa Inggris: musketeer, Bahasa Perancis: mousquetaire) . Senapan lontak sangat populer digunakan saat Revolusi Kolonial Amerika dan perang-perang Napoleon. Tidak seperti senjata api modern yang semi-otomatis maupun yang otomatis penuh, senapan lontak harus diisi terlebih dahulu setelah satu tembakan sebelum menembakkan peluru berikutnya. Sistem penyalaan musket bermacam-macam, mulai dari flash pan (abad ke-15), wheel lock (kancing roda, awal abad ke-16), snaphaunce (pertengahan abad ke-16), yang paling populer adalah senapan lontak yang menggunakan metode flintlock (kancing batu-api) yang dikenal secara luas di Bahasa Melayu sebagai "istinggar" (sejak 1612) dan yang paling modern percussion cap (sejak 1805-an).

Penggunaan

Sebuah gambar pedoman pada abad ke-17 menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengisi peluru senapan lontak.

Mengisi sebuah senapan lontak dengan amunisi adalah pekerjaan yang tidak mudah, kadangkala ada regu penembak yang di dalamnya terdiri dari penembak dan juru pengisi amunisi, dan dipersenjatai dengan tiga pucuk senapan lontak atau lebih, sehingga penembak dapat menembakkan senapan berikutnya sedangkan juru isi mengisinya. Untuk mengisi ulang senapan lontak, pertama-tama masukkan mesiu lewat lubang moncong laras depan, lalu masukkan peluru bola timah dengan kain katun untuk pengapian senapan lontak, terakhir dorong semuanya dengan tongkat pelantak agar amunisi sepenuhnya masuk ke dalam senapan lontak. Kebutuhan untuk menyelesaikan proses yang sulit dan berpotensi berbahaya secepat mungkin, menyebabkan lahirnya "Pelatihan Militer" di kalangan militer dunia [1]. Seorang musketir terlatih Inggris atau kesatuan Redcoats pada abad ke-17 dapat menembakkan 2-5 peluru senapan lontak dalam 1 menit. Pada awal abad ke-19, kegunaan senapan lontak sebagai persenjataan utama satuan militer mulai tergusur dengan kemunculan senapan yang lebih akurat dan menawarkan sistem isi-ulang yang lebih cepat. Pada Perang Saudara Amerika tahun 1861-1865, senapan lontak sudah jarang digunakan, satuan infanteri penembak sudah lebih banyak menggunakan senapan breechloading (pengisian peluru secara sungsang dari belakang) dan senapan mesin sederhana.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Keegan, John (1993). A History of Warfare. Vintage Books. hlm. 284.