Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seberang Mesjid
Kantor lurah Seberang Mesjid
Kantor kelurahan Seberang Mesjid
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
KotaBanjarmasin
KecamatanBanjarmasin Tengah
Kodepos
70231
Kode Kemendagri63.71.05.1007
Kode BPS6371031011
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Gaya rumah Banjar Balai Laki di Kelurahan Seberang Mesjid.

Seberang Mesjid adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Dinamakan "Seberang Mesjid" karena dahulu kampung ini berseberangan dengan Masjid Jami Banjarmasin yang pertama kali dibangun pada tempo dulu terletak di tepi sungai Martapura, sebelum dipindahkan ke lokasi yang saat ini berada di wilayah kelurahan Antasan Kecil Timur.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayah kelurahan Seberang Mesjid adalah sebagai berikut:

Utara Sungai Martapura-Kecamatan Banjarmasin Utara
Timur Sungai Martapura-Kecamatan Banjarmasin Utara
Selatan Kelurahan Gadang
Barat Sungai Martapura-Kelurahan Pasar Lama

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada zaman kesultanan Banjar di akhir abad ke-18, anaknya menteri Tumenggung Suta Dipa yang bernama Anang bergelar Maesa Jaladeri. Menteri baru tersebut berdomisili di tempat istana Sultan Adam, yang kemudian diberi nama Kampung Sungai Mesa. Kampun ini pun berada dalam wilayah administratif Kelurahan Seberang Mesjid. Kawasan ini bernama Seberang Mesjid karena lokasinya berada di seberang Masjid Jami.[1]

Sosial budaya[1][sunting | sunting sumber]

Di Kelurahan Seberang Mesjid, setiap hari selasa malam dan kamis malam terdapat pengajian di rumah-rumah penduduk.

Selain itu juga terdapat organisasi BPK yang dibentuk pada 1978. Pembentukan BPK didasari adanya kebakaran besar di Kelurahan Seberang Mesjid yang mengakibatkan lebih 450 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal pada 1976.

Terdapat tiga tipe rumah tradisional Banjar yang ada di Kelurahan Seberang Mesjid, yakni Palimasan, Bangun Gudang dan lanting.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Wulandari, Fitri (2019). "POTENSI BUDAYA PADA KAWASAN PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI STUDI KASUS KELURAHAN SEBERANG MESJID BANJARMASIN". NALARs Jurnal Arsitektur. 18 (1): 57–63.