Satelit cuaca

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 15.56 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 29 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q209363)

Satelit cuaca adalah sejenis satelit buatan yang digunakan untuk mengawasi cuaca dan iklim Bumi. Satelit meteorologikal melihat lebih banyak dari awan dan sistem awan. Cahaya perkotaan, kebakaran, polusi, cahaya aurora, badai pasir dan debu, tumpukan salju, pemetaan es, gelombang samudra, pembuangan energi, dll juga merupakan informasi yang dikumpulkan oleh satelit cuaca.

Gambar dari satelit cuaca membantu mengawasi debu vulkanik dari Gunung St. Helens dan aktivitas dari vulkano lainnya seperti Gunung Etna. Asap dari kebakaran hutan di barat Amerika Serikat seperti Colorado dan Utah juga telah dimonitor.

El Niño dan akibatnya terhadap cuaca juga dimonitor per hari dari gambar satelit. Penumpahan minyak di pesisir barat laut Spanyol juga diawasi oleh satelit. Dan juga satelit cuaca menyediakan pengawasan cuaca global.

Sejarah

Satelit cuaca pertama, Vanguard 2, diluncurkan pada 17 Februari 1959. Satelit ini dirancang untuk mengawasi tutupan awan, tetapi karena rotasi "axis" yang jelek mencegahnya untuk mengambil data yang berguna.

Satelit cuaca pertama yang dianggap sukses adalah TIROS-1, diluncurkan oleh NASA pada 1 April 1960. TIROS dioperasikan selama 78 hari dan terbukti jauh lebih sukses dari Vanguard 2. TIROS membuat jalan bagi satelit cuaca lain yang lebih modern.

Jenis

Ada dua jenis tipe dasar satelit meteorologi: orbit geostationary dan orbit polar.

Pranala luar