Samuel K. Doe

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 15.07 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 30 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q294618)
Samuel Kanyon Doe
Presiden Liberia ke-21
Masa jabatan
6 Januari 1986 – 9 September 1990
Wakil PresidenHenry Fumba Moniba
Informasi pribadi
Lahir6 Mei 1951 (umur 72)
Tuzon, Liberia
Partai politikDemokratis Nasional
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Samuel Kanyon Doe (6 Mei 1950/1951 – 9 September 1990) adalah presiden di wilayah Afrika Barat untuk negara Liberia pada periode 1980 hingga 1990. Rezimnya diwarnai oleh pemerintahan diktatur yang berbasis etnis serta penindasan terhadap pihak oposisi.

Doe dilatih oleh Pasuken Baret Hijau Amerika, dan berasal dari etnis Krahn, yang merupakan bagian dari suku di pedesaan dan miskin di pedalaman Liberia. Suku Krahn adalah bagian dari mayoritas besar penduduk Liberia yang merupakan penduduk asli keturunan Afrika, yang telah lama ditindas oleh elit Amerika-Liberia. Kelompok elite ini adalah merupakan keturunan para bekas budak yang telah dibebaskan dan kemudian menjadi kolonis dari Amerika, yang mendirikan Liberia pada 1847.

Pada 12 April 1980, Doe melakukan sebuah kudeta militer, membunuh Presiden William R. Tolbert, Jr. di istananya, dan mendirikan sebuah rezim militer (Dewan Penyelamatan Rakyat) dengan dirinya sendiri sebagai pemimpinnya. Ini adalah untuk pertama kalinya sejak Liberia terbentuk sebagai negara, negara itu diperintah oleh rakyat yang merupakan penduduk asli keturunan Afrika dan bukan oleh elit Amerika-Liberia. Hari-hari pertama rezim ini ditandai oleh pembunuhan massal terhadap para anggota pemerintahan Tolbert yang terguling. Pada Agustus 1981, Thomas Weh Syen, yang menentang langkah-langkah yang dianggapnya pro-Amerika, ditangkap bersama empat orang anggota lainnya dari Dewan Penyelamatan Rakyat atas tuduhan merencanakan pembunuhan Doe. Para tertuduh anggota komplotan ini dihukum mati beberapa hari kemudian.

Tahun-tahun pertama pemerintahannya, Doe dengan segera mengembangkan hubungan yang akrab dengan pemerintahan AS, khususnya pada masa pemerintahan Ronald Reagan (yang menyebut Doe sebagai "Ketua Moe") [1]. Doe secara terbuka mendukung kebijakan luar negeri Perang Dingin AS di Afrika pada tahun 1980-an (ia bahkan memutuskan hubungan diplomatik degan Uni Soviet), dan sekali bahkan pernah menantang para diplomat untuk bertinju dengannya ketika mereka mengkritik AS di depannya. Ia mengembangkan kecakapan politik dan berpidatonya dengan menonton pidato-pidato Reagan di televisi.

Doe meminta konstitusi baru disahkan lewat sebuah referendum pada 1984 dan kemudian menyelenggarakan pemilihan presiden pada 15 Oktober 1985. Ia memperoleh 51% suara dalam pemilu yang direkayasa dengan hebat. Ia mengambil surat-surat suara ke sebuah tempat rahasia dan meminta 50 orang anggota staf yang ditunjuknya sendiri untuk menghitungnya.

Sebelum pemilu ia membunuh lebih dari 50 orang lawan politiknya. Diduga pula bahwa Doe mengganti tanggal lahir resminya dari 1951 menjadi 1950 agar ia memenuhi persyaratan konstitusi yang baru yang mensyaratkan bahwa presiden harus berusia sekurang-kurangnya 35 tahun.

Thomas Quiwonkpa, yang pernah menjadi pemimpin dalam kudeta 1980 bersama-sama dengan Doe, berusaha merebut kekuasaan pada 12 November. Upaya ini gagal setelah pertempuran di Monrovia dan Quiwonkpa terbunuh. Doe secara resmi diangkat sumpah pada 6 Januari 1986.

Di bawah Doe, pelabuhan-pelabuhan Liberia dibuka untuk kapal-kapa Amerika, Kanada, dan Eropa, yang membawa banyak investasi asing dari perusahaan-perusahaan perkapalan asing dan melahirkan reputasi bagi Liberia sebagai [[[pelabuhan pajak]].

Pada akhir 1980-an, ketika AS dipukul oleh masalah fiskal, serta menurunnya ancaman Komunisme dengan meredanya Pearng Dingin, AS menjadi galau menyaksikan hebatnya korupsi dalam pemerintahan Doe dan mulai mengurangi bantuan asing bagi Doe. Ditambah dengan kemarahan rakyat yang ditimbulkan oleh favoritisme Doe terhadap sukunya sendiri, Krahn, menyebabkan dia berada dalam posisi yang sangat sulit.

Charles Taylor, seorang bekas sekutu Doe, menyeberang masuk ke Liberia dari Pantai Gading pada 24 Desember 1989 untuk melakukan perang gerilya melawan Doe. Taylor meloloskan diri dari sebuah penjara Amerika Serikat setelah Doe menuduhnya melakukan penggelapan. Pada pertengahan 1990, kebanyakan wilayah Liberia berada di bawah kekuasaan fraksi-fraksi pemberontak. Doe ditangkap di Monrovia oleh pemimpin fraksi Prince Johnson pada 9 September 1990 dan tak lama kemudian dibunuh; pembunuhannya yang brutak difilmkan dan rekaman videonya berdear secara luas.

Didahului oleh:
William R. Tolbert, Jr.
Ketua Dewan Penyelamatan Rakyat
1980–1986
Presiden Liberia

19861990
Diteruskan oleh:
Dr. Amos Sawyer