Sekolah Tarsisius 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari SMA Tarsisius 1)
Sekolah Tarsisius 69
Informasi
Didirikan195??
JenisSwasta
Rentang kelas2 kelas setiap tingkat
KurikulumKurikulum 201?
StatusSekolah Swasta Nasional
Alamat
LokasiJl. KH. Hasyim Ashari No. 26, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia Indonesia
Tel./Faks.021-63352485, 6312321
Koordinat6°09′54″S 106°48′58″E / 6.164908°S 106.81612°E / -6.164908; 106.81612
Situs webwww.tarsisius1.sch.id
Moto
MotoMang ea
Sekolah Tarsisius 1 Jakarta memiliki lift

Sejarah[sunting | sunting sumber]

TK Tarsisius 1[sunting | sunting sumber]

Tahun 1958 seorang pastor bangsa Eropa, yaitu Pastor H. Brocker MSC, melihat bahwa di Paroki Kemakmuran belum memiliki sekolah Katolik Kemakmuran belum memiliki sekolah Katolik yang dapat menampung anak-anak Katolik. Maka dia bersama dengan guru-guru memberanikan diri untuk membangun sebuah Taman Kanak-Kanak yang diberi nama Taman Kanak-Kanak FATIMA. Kegiatan awal proses belajar mengajar dilakukan di garasi mobil milik pastor dengan perlengkapan ala kadarnya. Setelah berjalan kira-kira dua tahun, barulah dibangun sebuah gedung sementara di lapangan badminton. Tiangnya dari kayu, kasonya dari bambu dengan atap genting. Ruang kelasnya 4 lokal. Gedung sementara ini kemudian menjadi cikal bakal dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lokasi gedung itu tepat di mana sekolah Taman Kanak-Kanak PAX (kini TK Tarsisius I) berdiri.

Guru-guru TK yang pertama terdiri dari:

  • A.M.S Supriyo sebagai Kepala Sekolah
  • Liam ( guru bantu)
  • Siti Manurung (guru bantu)
  • Lim (guru bantu)
  • Magda Tjim (guru bantu)

Sejak tahun 1958 s/d 1962, sebelum ada Yayasan PAX, setiap tahun jumlah murid TK Fatima tidak pernah kurang dari 100 siswa putra dan putri. Tahun 1961 lulusan TK Fatima, langsung masuk SD Bintang Timur, karena bertepatan dengan itu SD Bintang Timur didirikan oleh Pastor H. Brocjker, MSC.

Tahun 1963, tamatan TK Fatima dibagi menjadi dua, sebagian masuk SD Bintang Timur dan sebagian masuk SD Bintang Kejora yang baru didirikan oleh suster YMY, di bawah pimpinan suster Gabriella dan suster Alberta. Pada tahun itu pula sebagian murid kelas I, II dan III SD Bintang Timur pindah ke SD Bintang Kejora. Sementara murid TK PAX tidak pernah berkurang, bahkan sebaliknya, terus bertambah setiap tahunnya, sehingga jumlahnya rata-rata pertahun mendekati 200 siswa.

Dari tahun 1963 hingga 1973, TK ini bernama TK PAX, dan pada 1974 menjadi TK PAX TARSISIUS, dan pada tahun 1989 diganti menjadi TK TARSISIUS I hingga sekarang, yang pengelolaannya berada di bawah Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK).

SD Tarsisius 1[sunting | sunting sumber]

SD Tarsisius I adalah sebuah lembaga pendidikan Sekolah Dasar di bawah naungan Yayasan Bunda Hati Kudus. SD Tarsisius I didirikan pada tahun 1931 dengan nama SD Tarcicius yang beralamat di Jl. KH. Hasyim Ashari No. 26 Jakarta Pusat. Pada awal berdirinya SD Tarcicius dikelola oleh Bruder-Bruder dari Konggregasi Aloysius.

Pada tanggal 1 Januari 1974 SD Tarcicius oleh Bruder-Bruder Aloysius, pengelolaan sekolah diserahkan kepada PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran. Tahun 1989 nama SD Tarcicius berganti nama menjadi SD Tarsisius I hingga sekarang.

Dalam perkembangannya PGDP Paroki Bunda Hati Kudus melalui Yayasan Bunda Hati Kudus membuka TK, SMP dan SMA Tarsisius I. Membuka pula cabang-cabang sekolah masing-masing: Sekolah Damai di Jalan Duri Selatan V Tambora, Jakarta Barat, Sekolah Tarsisius II di Jalan Batusari Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sekolah Vianney di Pondok Randu, Cengkareng, Jakarta Barat, Sekolah Tarsisius Vireta di Pasar Kemis, Tangerang. Masing dibuka dari tingkat Taman Kanak-Kanak s.d. SMA. Juga membuka cabang di Semarang TK dan SD Bunda Hati Kudus.

SMP Tarsisius 1[sunting | sunting sumber]

SMP Tarsisius I semula bernama SMP Xaverius yang merupakan sekolah siang di Kompleks Kemakmuran. Pada Tahun 1978 SMP Xaverius diserahkan oleh Yayasan Batang Hari sebagai pengelola kepada PGDP Paroki kemakmuran dibawah pimpinan Pastor J. Mengko MSC. Sejak penyerahan itu SMP Xaverius berganti nama menjadi SMP Tarsisius melengkapi SMA Tarsisius yang sudah terlebih dahulu didirikan oleh Pastor J. Alkemade MSC pada tahun 1975.

Pada awal berdirinya SMP Tarsisius memiliki 3 kelas dengan jumlah siswa 76 yang terdiri dari:

  • Kelas I = 7 Orang,
  • Kelas II = 26 orang dan
  • Kelas III = 23 orang.

Sebagai Kepala Sekolah pertama ditunjuk Ibu Ir. Justina Setiadi Mardi selama 1 tahun, karena Ibu Ir. Justina Mardi diangkat sebagai Bendahara Yayasan dan sebagai penggantinya adalah Ibu Engelien Mengko ( alm. )

Sejak berdiri hingga tahun 1989 SMP Tarsisius merupakan sekolah siang. Dengan dibukanya unit persekolahan baru di Jl. Batu Sari Raya No. 12, Kebun Jeruk dengan memindahkan SD, SMP Pax dan 1 kelas untuk SMA yang kemudian menjadi unit persekolahan Tarsisius II sehingga SMP Tarsisius menjadi sekolah pagi. Dengan demikian unit persekolahan yang berlokasi di Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 26, Jakarta Pusat berganti nama menjadi Unit Tarsisius I yang terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA dan semuanya masuk pagi.

Seiring dengan perjalanan waktu selama 27 Tahun SMP Tarsisius I terus mengalami perkembangan. Jumlah kelas yang dimiliki saat ini adalah 9 kelas dengan jumlah guru dan Karyawan sebanyak 31 orang. Banyak prestasi yang sudah diukir di bidang akademis, olahraga dan seni mulai dari tingkat Kecamatan, Kotamadya sampai ke tingkat provinsi. Alumni SMP Tarsisius I telah mencapai jumlah kurang lebih 2500 orang yang tersebar di seluruh Nusantara bahkan di luar negeri dan banyak di antaranya alumni yang sudah mulai terjun di masyarakat. Sebagian kecil dari alumni sudah ada yang menjadi orang tua murid SMP Tarsisius I.

Sampai dengan tahun 1997 jumlah siswa yang mendaftar di SMP Tarsisius I cukup banyak. Sering kali setiap PSB banyak siswa yang ditolak karena sudah penuh. Tahun 1998 kerusuhan terjadi yang diikuti krisis ekonomi yang berdampak pada penurunan jumlah siswa di SMP Tarsisius I, namun berkat kerja keras dari semua pihak 4 tahun terakhir ini jumlah siswa SMP Tarsisius I terus mengalami perkembangan. Program Kerja sekolah yang menekankan pada kualitas layanan pendidikan dan didukung oleh guru – guru yang berpengalaman serta peran serta orang tua yang sangat baik menunjang terciptanya masyarakat sekolah di SMP Tarsisius I. Hal ini lah yang mendorong terciptanya hubungan yang harmonis di antara warga sekolah, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat. Komitmen tegas dalam prinsip dan lembut dalam cara dipandang sangat tepat dalam mendidik siswa – siswi di SMP Tarsisius I yang masih remaja. Guru – guru / karyawan harus mampu menjadi orang tua sekaligus sahabat bagi siswa – siswinya. Dan tampaknya hal ini sungguh – sungguh dipahami dan dilaksanakan dengan baik.

Lima tahun terakhir ini angka kelulusan di SMP Tarsisius I selalu 100% dengan rata – rata perolehan nilai Ujian Nasional yang terus meningkat serta angka persentase kenaikan kelas juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Tentunya segenap warga sekolah SMP Tarsisius I belum cukup puas dengan kondisi ini dan bertekad untuk terus meningkatkan kinerjanya agar hasil yang dicapai sungguh – sungguh maksimal.

SMA Tarsisius 1[sunting | sunting sumber]

SMA Tarsisius I didirikan pada tanggal 5 Januari 1975 sebagai jawaban atas belum tertampungnya lulusan SMP Damai dan SMP PAX di SMA Katolik. SMA Tarsisius I didirikan dengan staf guru berasal dari beberapa guru SMP Damai dan guru SMA Negeri. Sebut saja dari SMP Damai di antaranya Bapak FJA Renyut sebagai kepala sekolah perdana, dan Bpk Yosep Kedang. Dengan berdirinya SMA Tarsisius I di komplek persekolahaan Jl.Kemakmuran 26, maka jenjang TK, SD, SLTP PAX yang telah ada lebih dahulu, sekolah ini menjadi unit sekolah, dengan jenjang yang lengkap.

Pada awal berdirinya, SMA ini bernama SMA Tarsisius dikelola oleh Pengurus Gereja dan dana Papa (Panitia yang mengurus harta benda gereja) Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran, Jakarta Pusat. Selajutnya disebut PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran. PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran Kemakmuran saat itu telah mengelola sekolah TK, SD, dan SMP Damai di Stasi Kampung Duri di Jl. Duri Selatan no 29.

Setelah PGDP Paroki Bunda Hati Kudus Kemakmuran, membentuk yayasan pada tanggal 12 Januari 1981 yang diberi nama “Yayasan Bunda Hati Kudus ”, dan kemudian mendirikan unit sekolah TK, SD, SMP, dan SMA Tarsisius II pada tahun 1989 di Kebun Jeruk (TK,SD SMP Tarsisius II ubah nama nama dari TK, SD, dan SMP PAX di Jl Hasyi Ashari No 26 ). Sejak saat itu nama SMA Tarsisius berubah nama menjadi SMA Tarsisius I.

Pada tahun pertama, sekolah ini didirikan dalam tiga kelas dengan jumlah siswa seluruhnya 151 orang. Jumlah guru yang mengajar pada waktu itu sebanyak sebelas orang. Tiga orang di antaranya merupakan guru inti (Instruktur). Suatu hal yang perlu dicatat bahwa sambutan masyarakat terhadap sekolah ini sangat besar. Hal ini terbukti dengan besarnya minat orang tua untuk, menitipkan anaknya di SMU Tarsisius.

Besarnya sambutan masyarakat tersebut menurut penuturan Bapak FJA. Renyut selaku kepala sekolah pertama, karena suasana belajar mengajar pada tahun-tahun pertama sudah menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari adanya kerjasama yang baik antara guru, guru dengan murid, dan antar siswa SMU Tarsisius dengan siswa sekolah lain.

Seiring dengan perjalanan waktu selama 31 tahun SMA Tarsisius I telah mengukir berbagai prestasi baik prestasi dalam bidang akademik, olahraga, dan seni. Secara kuantitatif SMA Tarsisius I telah meluluskan sekian banyak alumni yang telah tersebar dimasyarakat di dalam dan luar negeri. Alumni yang masih menempuh studi lanjut di perguruan tinggi juga tersebar di berbagai perguruan tinggi ternama dari berbagai jurusan.

Lokasi[sunting | sunting sumber]

TK-SD-SMP-SMA Tarsisius 1 beralamat di JI. K.H. Hasyim Ashari No. 26, Jakarta Pusat.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Sekolah Tarsisius 1 Jakarta adalah sebuah sekolah swasta dengan nafas pendidikan Katolik. Pengelolaan berada di bawah Yayasan Bunda Hati Kudus.

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Ekstrakurikuler[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]