Rumpun bahasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 12.05 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 85 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q25295)
Peta rumpun bahasa di dunia

Rumpun bahasa adalah sekumpulan bahasa-bahasa yang mempunyai perintis yang sama yaitu bahasa purba dari rumpun tersebut.

Seperti halnya rumpun biologis, bukti akan keterhubungan antara bahasa-bahasa serumpun dapat diamati dari karakteristik bahasa-bahasa tersebut. Sebuah rumpun bahasa yang dapat diidentifikasi dengan tepat adalah sebuah kesatuan filogenetis yang berarti bahwa semua dari anggota rumpun bahasa tersebut diturunkan dari sebuah perintis dan semua bahasa turunannya dimasukkan ke dalam rumpun tersebut. Sebagian besar bahasa-bahasa di bumi adalah anggota dari sebuah rumpun bahasa, namun demikian ada juga bahasa-bahasa (seperti bahasa isolat yang keterhubungannya dengan bahasa lain tidak diketahui atau dipertentangkan.

Konsep akan rumpun bahasa didasarkan dari anggapan bahwa seiring dengan berjalannya waktu sebuah bahasa akan perlahan-lahan pecah menjadi bermacam-macam logat yang masing-masing pada akhirnya menjadi sebuah bahasa baru. Namun, persilsilahan bahasa lebih kabur daripada persilsilahan biologis karena bahasa dapat lebih mudah bercampur (baik karena kontak bahasa, penaklukan, atau perdagangan) sedangkan spesies biologis umumnya tidak dapat bersilang seperti itu. Pada kasus bahasa kreol dan bahasa campuran lainnya perintis dari bahasa tersebut berjumlah lebih dari satu. Namun kasus seperti ini bukanlah mayoritas dan kebanyakan bahasa yang ada di bumi dapat digolongkan secara jelas.

Bahasa Perintis

Perintis dari sebuah rumpun bahasa, yaitu bahasa purba, jarang kali dapat diketahui secara langsung karena kebanyakan bahasa mempunyai sejarah tercatat yang cukup pendek. Namun dimungkinkan untuk mereka bahasa purba tersebut dengan melakukan metode perbandingan, sebuah metode rekonstruksi yang pertama kali dilakukan pada abad ke sembilan belas oleh seorang ahli bahasa August Schleiceher. Sebagai contoh sebuah rekaan adalah bahasa Indo-Eropa purba yang dituturkan di zaman ketika tulisan belum ditemukan.

Untuk beberapa kasus bahasa perintis dari sebuah rumpun bahasa dituturkan pada saat ketika tulisan sudah mulai digunakan. Sebuah logat dari bahasa Latin (Latin vulgar) adalah bahasa perintis dari rumpun bahasa Roman. Sebuah logat dari bahasa Norse kuno adalah bahasa perintis dari bahasa-bahasa Jermanik utara

Pembagian lebih lanjut

Sebuah rumpun bahasa dapat dibagi kembali menjadi kesatuan filogenetis yang lebih kecil, umumnya disebut sebagai cabang dari rumpun, karena sejarah dari sebuah rumpun bahasa sering kali digambarkan sebagai sebuah diagram pohon. Istilah rumpun namun tidak hanya terbatas pada sebuah tingkatan dari pohon ini. Sebagai contoh rumpun bahasa Indo-Arya adalah sebuah cabang dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Beberapa ahli taksonomi membatasi penggunaan istilah rumpun ke sebuah tingkatan tertentu namun terdapat sedikit persetujuan akan pembatasan tersebut. Beberapa membagi ranting menjadi kelompok dan kelompok menjadi kompleks. Ada juga istilah adirumpun atau filum yang diajukan untuk menggabungkan beberapa rumpun bahasa yang statusnya sebagai kesatuan filogenetis tidak didukung dengan metode ilmu sejarah bahasa.o

Bahasa yang tidak dapat digolongkan dengan jelas disebut sebagai bahasa isolat. Sebuah bahasa dapat terisolasi menjadi sebuah cabangnya sendiri di dalam sebuah rumpun bahasa seperti bahasa Yunani dalam rumpun bahasa Indo-Eropa. Ada juga bahasa isolat sempurna yang sama sekali tidak berhubungan dengan bahasa lain di sekitarnya seperti contohnya bahasa Euskera, kesamaan yang dimilikinya dengan bahasa sekitarnya seperti bahasa Kastelano, bahasa Oksitan dan bahasa Perancis adalah karena pengaruh dan percampuran.

Hubungan antara rumpun bahasa sering kali digunakan oleh antropologis bersamaan dengan bukti DNA dan fosil untuk merekonstruksi migrasi manusia dan kejadian prasejarah lainnya seperti penyebaran kegiatan bercocok tanam.

Pembagian

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Pembagian bahasa di dunia

Rumpun bahasa terbesar

Menurut Ethnologue.com, rumpun-rumpun bahasa terbesar adalah:

  1. Niger-Kordofania (1489 bahasa)
  2. Austronesia (1262 bahasa)
  3. Trans-Nugini (552 bahasa) (dipertentangkan)
  4. Indo-Eropa (443 bahasa)
  5. Afro-Asiatik (372 bahasa)
  6. Sino-Tibet (365 bahasa)
  7. Australia (258 bahasa) (dipertentangkan)
  8. Nilo-Sahara (199 bahasa)
  9. Oto-Manguea (172 bahasa)
  10. Austro-Asiatik (168 bahasa)
  11. Sepik-Ramu (104 bahasa) (dipertentangkan)
  12. Dravida (75 bahasa)
  13. Tai-Kadai (70 bahasa)
  14. Tupi (70 bahasa)

Selain itu ada pula beberapa rumpun bahasa lain yang tidak disenarikan dalam daftar Ethnologue ini:

Kategorisasi rumpun-rumpun bahasa ini memang masih dipertentangkan sehingga mungkin tidak ikut disenaraikan.

Lihat pula

Pranala luar