Roma 10

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Roma 10
Surat Roma 1:1-7 yang tertulis pada naskah Papirus 10, yang dibuat sekitar tahun 316 M.
KitabSurat Roma
KategoriSurat-surat Paulus
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
6
pasal 9

Roma 10 (disingkat Rom 10) adalah bagian Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tetapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal:

Ayat 5[sunting | sunting sumber]

Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."[3]

Mengutip: Imamat 18:5.
Lihat pula: Ulangan 4:1; 6:24; Nehemia 9:29; Amsal 19:16; Yesaya 55:3; Yehezkiel 20:11,13,21; Roma 7:10.

Ayat 6[sunting | sunting sumber]

Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,[4]

Mengutip: Ulangan 30:12.

Ayat 7[sunting | sunting sumber]

Atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.[5]

Mengutip: Ulangan 30:13.

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.[6]

Mengutip: Ulangan 30:14.

Ayat 9[sunting | sunting sumber]

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.[7]

Unsur-unsur keselamatan terangkum di sini serta berpusat pada kepercayaan akan ketuhanan Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya secara jasmaniah. Iman harus ada di dalam hati, yang meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh diri orang itu. Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun dalam perbuatan.[8]

"Mengaku ... bahwa Yesus adalah Tuhan"[sunting | sunting sumber]

Pengakuan iman yang paling awal dari gereja dalam masa Perjanjian Baru bukanlah "Yesus adalah Juruselamat", tetapi "Yesus adalah Tuhan" (bandingkan Kisah Para Rasul 8:16; 19:5; 1 Korintus 12:3). Yesus Kristus khususnya disebut Juruselamat 16 kali dalam Perjanjian Baru dan Tuhan lebih dari 450 kali.

Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati[sunting | sunting sumber]

Seorang yang menyangkal kebangkitan Kristus dari antara orang mati secara jasmaniah tidak mungkin secara sah menganggap dirinya orang Kristen. Dia masih merupakan orang yang belum percaya, karena kematian dan kebangkitan Kristus adalah peristiwa inti keselamatan (Roma 1:4; 4:25; Roma 5:10,17; 6:4–10; 8:11,34).[8]

Ayat 17[sunting | sunting sumber]

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.[9]

Beberapa naskah yang kuno berkata "firman Kristus", tetapi mayoritas naskah kuno berkata "firman Allah". Firman Allah harus diberitakan, karena orang tidak dapat percaya jika berita Firman Allah tidak disampaikan kepada mereka.[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ Roma 10:5
  4. ^ Roma 10:6
  5. ^ Roma 10:7
  6. ^ Roma 10:8
  7. ^ Roma 10:9
  8. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Roma 10:17
  10. ^ Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma: dari bahasa Yunani. Jakarta: Yayasan Kalam Hidup. 2004.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]