Resensi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya.[1] Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dan drama.[1] Kata ''resensi" berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali.[2] Resensi berisi tentang kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku. Sasaran pembaca resensi adalah kepada masyarakat.[1] Resensi memuat pendapat atau komentar tentang satu atau beberapa karya ilmiah, artikel atau buku dengan tema yang sama. Resensi ditulis dengan pengamatan dan penilaian secara objektif untuk mengetahui kelayakan suatu buku untuk dibeli oleh masyarakat.[3] Selain itu, resensi bertujuan untuk menyajikan pandangan dan pemikiran penulis yang meresensi buku. Resensi dapat ditulis sekitar 4–6halaman.[4] Struktur isi dari resensi yaitu judul resensi, identitas buku, sinopsis, keterangan mengenai penulis buku, ulasan mengenai buku, dan simpulan.[5] Syarat minimal yang harus dimiliki oleh peresensi yaitu pengetahuan terhadap bidang ilmu dari karya tulis yang diresensi, kemampuan menganalisa data, dan pengetahuan dalam bidang lain yang relevan dengan karya tulis yang diresensi.[6]

Bentuk[sunting | sunting sumber]

Resensi dapat ditulis dalam bentuk ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, maupun praduga. Ringkasan merupakan ulasan ringkas yang dihasilkan dari fakta yang ada serta bersifat objektif. Ulasan disajikan dalam uraian yang padat dan jelas serta hanya menampilkan kelebihan karya tulis. Resensi berbentuk deskripsi merupakan penyajian sudut pandang terhadap suatu karya tulis secara keseluruhan dari segi teknik atau gaya penulisan, kebahasaan, hingga substansinya. Resensi berbentuk kritik merupakan ulasan terhadap penulis buku darisegi keterampilan memilih acuan pustaka yang digunakan hingga metode penyampaiannya. Resensi berbentuk apresiasi merupakan ulasan tentang pendapat pribadi penulis buku yang dilengkapi oleh pengalaman dan pengetahuan yang ada. Sedangkan resensi yang berbentuk praduga berisi prasangka peresensi terhadap penulis yang diduga hanya mencari keuntungan ekonomis atau memihak pendapat tertentu di dalam masyarakat.[7]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Resensi informatif[sunting | sunting sumber]

Resensi informatif merupakan ulasan yang berisi informasi dari suatu karya. Resensi ini biasanya hanya berisi ringkasan atau rangkuman mengenai substansi dari suatu karya.

Resensi evaluatif[sunting | sunting sumber]

Resensi evaluatif merupakan ulasan yang berisi penilaian mengenai suatu karya. Biasanya ringkasan atau rangkuman hanya sekilas saja, penulis lebih banyak memaparkan penilaian mengenai kekurangan serta kelebihan suatu karya.

Resensi informatif-evaluatif[sunting | sunting sumber]

Resensi ini merupakan perpaduan antara ringkasan mengenai suatu karya sekaligus penilaian baik buruknya. Selain memberikan informasi mengenai substansi suatu karya, resensi jenis ini juga disertai dengan evaluasi subyektif dari perspektif penulis. muhajir ganteng hehe.[8]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Resensi yang utuh memiliki judul, data buku, isi, dan penutup. Judul sebuah resensi harus berkaitan dengan isi resensi. Selain itu, judul resensi yang menarik memberikan nilai lebih tersendiri. Isi resensi memuat data yang disajikan dalam bentuk sinopsis. Penjelasan di dalam sinopsis berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan serta struktur dan bahasa dari isi buku. Bagian penutup berisi alasan penulisan buku dan sasaran pembaca.[9]

Manfaat Resensi[sunting | sunting sumber]

Ada banyak pihak yang mendapat manfaat dari resensi yaitu penulis resensi, calon pembaca, media yang memuat resensi, penulis buku dan penerbit[10]. Berikut adalah penjelasannya:

Bahan pertimbangan[sunting | sunting sumber]

Resensi dapat memberikan gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.[2] Untuk itu pertimbangan menyajikan hal hal sebagai berikut: [11]

  • Keinginan pengarang yang disajikan oleh penulis resensi secara metaanalisis, yaitu mengkaji landasan filosofi yang dijadikan dasar penulisan, misalnya landasan idealisme, paradigma pembaca yang hendak dikembangkan melalui karangannya, dan fokus pengembangan keterampilan pembaca
  • Kepentingan pembaca sehingga pembaca bisa terbantu mendapatkan informasi buku yang diperlukan
  • Pengarang dan pembaca bisa terjembatani dengan hadirnya sebuah resensi
  • Materi karangan disajikan untuk menunjukkan bahwa materi tersebut tepat bagi segmen pembaca yang menjadi targetnya

Keuntungan ekonomis[sunting | sunting sumber]

Mendapatkan uang atau imbalan serta buku-buku yang diresensikan secara gratis dari penerbit buku apabila resensinya dimuat di koran atau majalah.[2]

Sarana promosi buku[sunting | sunting sumber]

Buku yang diresensikan adalah buku baru yang belum pernah diresensi.[2] Dengan demikian, resensi merupakan media untuk mempromosikan buku baru tersebut.[2]

Pengembangan kreativitas[sunting | sunting sumber]

Semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk setiap individu.[2] Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas menulis.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Menulis Resensi". slideshare.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-20. Diakses tanggal 20 Mei 2014.18.00. 
  2. ^ a b c d e f g "Menulis Resensi Buku". sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 20 Mei 2014.18.00. 
  3. ^ Rosmiati 2017, hlm. 96.
  4. ^ Suyanto dan Jihad, A. (2009). Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah (PDF). Yogyakarta: Penerbit Eduka. hlm. 46. ISBN 978-979-18882-64. 
  5. ^ "Menulis Resensi Buku, Kenali Beberapa Strukturnya!". Kelas Pintar. 2020-09-07. Diakses tanggal 2020-12-16. 
  6. ^ Nurdjan, dkk. 2016, hlm. 127.
  7. ^ Nurdjan, dkk. 2016, hlm. 124-125.
  8. ^ Saptoyo, Rosy Dewi Arianti. Putri, Arum Sutrisni, ed. "Resensi: Pengertian, Tujuan, Jenis, Struktur dan Contoh". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-16. 
  9. ^ Rosmiati 2017, hlm. 96-97.
  10. ^ Sasa, Diana A. V. (2012). Berguru pada pesohor : panduan wajib menulis resensi buku. Muhidin M. Dahlan (edisi ke-Cetakan kedua). Surabaya. ISBN 978-602-98997-0-2. OCLC 1039594220. 
  11. ^ Widjono, Hs (2007). Bahasa Indonesia (Mata Kulian Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi). Jakarta: PT. Grasindo. hlm. 298-299. ISBN 9797598217. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  1. Rosmiati, Ana (2017). Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah (PDF). Surakarta: ISI Press. ISBN 978-602-60651-8-6. 
  2. Nurdjan, dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Makassar: Penerbit Aksara Timur. ISBN 978-602-73433-6-8.