Raja-udang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 April 2013 06.49 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 39 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q45018)
Raja-udang
Cekakak Senegal
(Halcyon senegalensis)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Alcedines
Famili

Alcedinidae
Halcyonidae
Cerylidae

Raja-udang adalah nama umum bagi sejenis burung pemakan ikan dari suku Alcedinidae. (Sementara penulis, dengan mengikuti taksonomi baru yang dirintis Sibley-Ahlquist pada tahun 1990an, memecah suku ini menjadi tiga suku: Alcedinidae, Halcyonidae, dan Cerylidae).

Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 90 spesies burung raja-udang. Pusat keragamannya adalah di daerah tropis di Afrika, Asia dan Australasia.

Pemerian

Raja-udang merupakan burung yang berukuran kecil hingga sedang. Semua anggotanya berkepala besar; memiliki paruh yang besar pula, panjang dan runcing, nampak kurang seimbang dengan ukuran tubuhnya yang relatif kecil. Kaki pendek, begitu juga lehernya. Tiga jari yang menghadap ke muka, saling melekat sebagian di pangkalnya.

Banyak dari para anggotanya yang memiliki warna cerah, terutama biru berkilau dan coklat kemerahan, di samping warna putih. Pola warna sangat beragam.

Kebiasaan

Sebagian jenis raja-udang hidup tak jauh dari air, baik kolam, danau, maupun sungai. Sebagian jenis lagi hidup di pedalaman hutan.

Raja-udang perairan memburu ikan, kodok dan serangga. Bertengger diam-diam di ranting kering atau di bawah lindungan dedaunan dekat air, burung ini dapat tiba-tiba menukik dan menyelam ke air untuk memburu mangsanya. Raja-udang dikaruniai kemampuan untuk mengira-ngira posisi tepat mangsanya di dalam air, melalui bentuk lensa matanya yang mirip telur.

Raja-udang hutan kerap berdiam di kegelapan ranting pohon di bawah tajuk. Ia memburu aneka reptil, kodok dan serangga yang nampak di atas tanah atau di semak-semak. Mangsa dibunuh dengan memukul-mukulkannya ke batang pohon atau ke batu, baru dimakan.

Beberapa spesies, misalnya dari marga Alcedo, kerap terlihat terbang cepat dekat permukaan air dalam lintasan lurus, sambil mengeluarkan suara berderik nyaring. Beberapa jenis yang lebih besar kerap mengeluarkan suara yang keras dan kasar seperti pekikan.

Bersarang dalam lubang di tanah, tebing sungai, batang pohon atau sarang rayap. Telur antara 2-5 butir, biasanya keputih-putihan dan hampir bundar.

Ragam Jenis

Di Indonesia terdapat sekitar 45 spesies raja-udang, yakni separuh dari kekayaan jenis dunia. Lebih dari setengahnya, 26 spesies, hidup terbatas di bagian timur Indonesia: Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (Andrew, 1992).

Beberapa jenis yang umum didapati di Indonesia, di antaranya:

Galeri

Bahan Bacaan

  • Andrew, P. 1992. The Birds of Indonesia, a checklist (Peters’ sequence). Kukila Checklist no. 1. IOS. Jakarta. ISBN 979-8354-00-1
  • MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
  • MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7

Lihat juga

Pranala luar