Pulau Balai, Pulau Banyak, Aceh Singkil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulau Balai
Negara Indonesia
KabupatenAceh Singkil
KecamatanPulau Banyak
Kodepos
24791
Kode Kemendagri11.10.01.2001
Luas4,5 km2 (1,7 sq mi)[1]
Jumlah penduduk1927[2]
Kepadatan428,22/km2 (1.109,09/sq mi)

[[Kategori:Kampung di {{{provinsi}}}]] [[Kategori:Kampung di {{{provinsi}}}]]

Pulau Balai adalah sebuah kampung di Kabupaten Aceh Singkil dengan total luas empat setengah kilometer persegi. Gampong ini menjadi pusat kecamatan Pulau Banyak. Gampong ini terdiri atas satu pulau yang bernama Pulau Balai ditambah satu pulau kecil yang bernama Pulau Sikandang. Adapun pulau besar lain masuk ke dalam Gampong Teluk Nibung sedangkan pulau-pulau kecil lainnya dimasukkan ke dalam Gampong Pulau Baguk.

Pulau Sikandang sebagai bagian dari Kelurahan Pulau Balai.[3]

Pulau ini menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Pulau Banyak karena pulau ini memiliki dermaga yang menghubungkan Kecamatan Pulau Banyak dengan daratan utama Pulau Sumatra. Di samping itu, di pulau ini, juga terdapat lemari es penyimpan ikan hasil tangkapan nelayan yang bekerja di wilayah yang termasuk ke dalam Kecamatan Pulau Banyak ini.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Pulau Sikandang[sunting | sunting sumber]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Dibandingkan dengan Kelurahan Pulau Baguk dan Teluk Nibung, kelurahan ini, menurut catatan kecamatan, memiliki tingkat kemandirian yang lebih besar. Pulau Baguk dan Teluk Nibung, berturut-turut, diberi status sebagai kelurahan swakarya dan kelurahan swadaya sedangkan Pulau Balai diberi status sebagai kelurahan swasembada.[4]

Badan Pusat Statistik level Kabupaten hanya menyebutkan jumlah orang yang bekerja sebagai nelayan tanpa menyebutkan ikan apa saja yang biasa ditangkap oleh penduduk di Kelurahan Pulau Balai.[5]

Demografi[sunting | sunting sumber]

Catatan Camat Pulau Banyak di tahun 2020 menunjukkan bahwa terdapat setidaknya 359 rumah tangga/house hold.[6]

Sektor pekerjaan Rumah Tangga/house hold %
Aparat Sipil Negara/TNI/Polisi 47 13,1
Pertanian 0 0
Perkebunan 32 8,9
Perikanan 249 69,4
Peternakan 4 1,1
Perburuhan 4 1,1
Usaha perindustrian 1 0,3
Usaha perdagangan 14 3,9
Jasa pengangkutan/transportasi 8 2,2
Total 359 100

Sebanyak 49 rumah tangga atau 49 house hold tidak tergolong ke dalam kegiatan ekonomi manapun.[7] Artinya, sebanyak 13,65% rumah tangga ini tergolong sebagai rumah tangga yang sedang menganggur.

Keseluruhan rumah tangga ini telah mendapat akses listrik dari PLN dan tidak mengandalkan listrik yang berasal dari genset.[8] Keseluruhan rumah tangga ini juga telah memanfaatkan tabung gas LPG seberat tiga kilogram berwarna hijau.[9]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Terdapat satu puskesmas di Kelurahan Pulau Balai ditambah satu puskesmas pembantu (pustu) di Kelurahan Teluk Nibung.[10] Adapun tenaga kesehatan yang berada di pulau ini meliputi tiga dokter, satu perawat, empat bidan, dua apoteker, dan satu ahli gizi.[11] Sehingga, satu dokter melayani setidaknya sekitar 642,3334 warga Kelurahan Pulau Balai dan satu bidan mengurus paling tidak 233,25 perempuan yang ada di Gampong ini,[2] tanpa melihat usia perempuan tersebut.

Kuantitas pelayanan kesehatan di Gampong Pulau Balai mengalami penurunan. Catatan di tahun 2018 menunjukkan bahwa terdapat tiga posyandu yang ada di Kelurahan Pulau Balai.[12] Di tahun 2019, tiga posyandu ini ditutup.[10]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Terdapat setidaknya satu taman kanak-kanak yang dikelola negara di Gampong ini.[13] Selanjutnya, tersapat satu sekolah dasar negeri yang berdiri sejak 1986,[14] satu SMP Negeri yang berdiri sejak 9 Oktober 1982,[15] dan satu SMA Negeri yang berdiri sejak 1976.[16] Tidak terdapat sekolah swasta ataupun sekolah yang diurus yayasan di Gampong ini kecuali satu Madrasah Ibtidaiyah.[17][18] Namun, terdapat satu pondok pesantren yang bernama Ponpes Al Mulazamah atau Al Mulazhomah.

Kegiatan menerbangkan layang-layang di Pulau Balai.

Dengan 119 murid sekolah dasar yang tercatat dalam Data Pokok Pendidikan, paling tidak, terdapat setidaknya 19,8334 murid dari kelas satu, kelas dua, hingga kelas enam SD di dalam satu kelas.[19] Dengan 174 murid SMP yang tercatat dalam Dapodik, terdapat 58 murid di kelas tujuh hingga sembilan dengan 29 murid berada dalam tiap-tiap ruangan kelas.[20] Serta dengan 185 murid SMA yang keseluruhannya belajar di kelas IPS, terdapat 61,6667 murid dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas. Setiap satu ruangan kelas SMA diisi oleh 20,5556 siswa yang belajar di dalamnya.[21]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

Kepustakaan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]