Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pondok Pesantren Darul 'Ulum
Pondok Pesantren Rejoso
Alamat
Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan

,
Indonesia
Koordinat7°32'38.5"S 112°16'31.1"E
Telepon/Faks.(0321)866686
Situs web[1]
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan1885
PendiriKH. Tamim Irsyad & KH. Cholil
PimpinanDrs. KH. Cholil Dahlan
(Kyai Cholil)
Lain-lain
AlumniIkappdar (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul 'Ulum)
Moto

Deretan gedung yang berdiri kokoh dihamparan tanah seluas kurang lebih 42,5 hektare ini merupakan suatu badan pendidikan islam yang berada di salah satu sudut kota yang tepatnya berlokasi di desa Rejoso, kecamatan Peterongan, Jombang.

Pesantren yang dirintis pertama kali oleh KH. Tamim Irsyad pada tahun 1885 ini dengan upaya serta kerja keras sehingga terwujudlah salah satu lembaga pendidikan islam yaitu Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso) yang secara bahasa Darul berarti Gudang sedangkan 'Ulum, jamak dari ilmu yang berarti ilmu-ilmu, sehingga secara garis besar Darul 'Ulum memiliki arti “Gudangnya Ilmu-ilmu”, yang filosofinya tampak jelas dalam nama pondok pesantren tersebut. Sehingga, sampai detik ini Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso) masih dipercaya untuk mengayomi para santri dari penjuru Nusantara kurang lebih sekitar 13.036 santri (Maret 2020) yang menimba ilmu di sana.[1] Tokoh-tokoh muda dari Pesantren Darul Ulum Rejoso cukup banyak, seperti KH M Afifuddin Dimyathi[2] (Gus Awis), Gus Hans (presenter/politikus), Gus Sentot (politikus), Gus Zuem (tokoh agama), KH Cholil Dahlan.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Sejak berdirinya pondok pesantren Darul Ulum yang merupakan salah satu wadah pembentukan kaderisasi calon kholifah bangsa telah ditanamkan beberapa kriteria dasar tentang tujuan dan dasar didirikannya. Seringkali para sesepuh sebelum dia (KH Tamim Irsyad) menekankan hal tersebut secara eksplisit dan memberikan estafet tonggak kepemimpinannya pondok pesantren Darul Ulum pada generasi penerusnya . Berikut penjabaran dari kriteria dasar tersebut:

Asas[sunting | sunting sumber]

Azas kelembagaan Darul Ulum sebagai wadah pendidikan kader bangsa,negara dan agama adalah Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945. Dasar Dasar amaliyah Darul Ulum sebagai lembaga sosialisasi nilai agama adalah ahlusssunnah wal jamaah. Dengan petunjuk konstruktif melalui empat madzhab yaitu madzhab Maliki, syafi'i, Hambali, dan Hanafi.

Dasar[sunting | sunting sumber]

Dasar amaliyah Darul Ulum sebagai lembaga sosialisasi nilai agama ahlus sunnah wal jamaah. Dengan petunjuk konstruktif melalui empat madzhab yaitu madzhab Maliki, Syafi'i, Hambali, dan Hanafi.

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Tujuan dari Pondok Pesantren Darul Ulum adalah sebagai berikut:

  1. Membentuk kader muslim yang sejati. aktif dalam menjalankan ajaran islam dan konsekuen terhadap kesaksiannya.
  2. Menempatkan ilmu pengetahuan sebagai penegak agama dan negara. Seperti semboyan Pondok Pesantren Darul Ulum, maksudnya: Orang - orang yang mempunyai Ilmu pengetahuan selalu dalam sikapnya.
  3. Membentuk manusia - manusia yang akrab dan selalu mencintai Allah SWT. Lewat kesadaran bahwa hanya petunjuknya yang akan sanggup menciptakan kebaikan seperti sabda Rasulillah SAW:maksudnya barang siapa bertambah ilmunya dan tidak bertambah petunjuk allah SWT, maka akan menjauhkan dari kedamaian.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Periode Klasik (1885-1937 M)[sunting | sunting sumber]

Pondok Pesantren Darul 'Ulum didirikan oleh Kyai Haji Tamim Irsyad dibantu Kyai Haji Cholil sebagai mitra kerja dan sekaligus menantunya pada tahun 1885 M. Pondok Pesantren ini didirikan bermula dari kedatangan Kyai Haji Tamim Irsyad dari Bangkalan, Madura ke Desa Rejoso. Dia adalah murid Kyai Haji Cholil Bangkalan. Ketika Dia datang ke Jombang atas perintah dan amanat gurunya KH. Kholil Bangkalan untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat. Saat dia datang ke Peterongan, masih berupa hutan angker dan penduduknya banyak malakukan perbuatan jahiliyah. KH. Tamim harus berjuang dengan ilmu syari'at, thariqoh dan kanuragan agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. awal mula dia mengajar di desa Pajaran. Lalu ditemukanlah Desa Rejoso, tempat secara naluriah Keagamaan KH. Tamim yang amat representatif sebagai lahan perjuangan menegakkan Islam. Dia dibantu oleh murid KH. Kholil Bangkalan lain yang bernama KH. Djuraimi yang selanjutnya berganti nama menjadi KH. Cholil. KH. Tamim Irsyad mengajarkan Al Qur’an dan Fiqih sedangkan KH. Cholil mengajarkan ilmu Tauhid dan Tasawuf. KH. Cholil dinikahkan dengan putri KH Tamim Irsyad yaitu Nyai Fatimah. Pada periode ini siswa yang ada sekitar 200 orang, dari Jombang Mojokerto, Surabaya dan Madura, beberapa orang dari Jawa Tengah. KH. Cholil sempat Jadzab sepeninggal teman sekaligus mertuanya KH. Tamim Irsyad (1930) dia harus mengasuh pondok sendirian. Demi pengembangan dan kaderisasi, tiga orang kader diutus belajar di Makkah yaitu KH. Romly Tamim[3], KH. Dahlan Cholil dan KH. Ma’sum Cholil.

Periode Pertengahan (1937-1958 M)[sunting | sunting sumber]

  1. Thareqat Qodhiriyah Wan Naqsabandiyah (TQN)
  2. Huffadz (Penghafal) Al-Qur'an

Periode Baru fase Pertama (1958-1985 M)[sunting | sunting sumber]

  • Bidang Struktur Organisasi
  1. Dewan Kyai: Merupakan badan tertinggi. Beranggotakan para sesepuh pondok pesantren. Badan ini dipimpin oleh KH. Bishri Cholil dan KH. Musta’in Romly. Badan ini merupakan dewan penentu kebijaksanaan prinsipil di Darul ‘Ulum.[4]
  2. Dewan Guru: Merupakan badan pelaksana kebijakan dewan kiai dalam bidang komunitas pendidikan. Badan ini beranggotakan guru-guru yang dipimpin oleh KH. Musta’in Romly.[4]
  3. Dewan Harian: Merupakan dewan pelaksana harian dewan kiai dalam administrasi manajemen dan kegiatan sosial. Badan ini beranggotakan santri-santri, guru-guru junior dipimpin oleh kiai Achmad Badawi Cholil, tokoh motor pembaharuan manajemen organisasi periode ini.[4]
  4. Dewan Keuangan: Pada tahun 1986 M untuk lebih menertib administrasi keuangan, dibentuklah dewan keuangan yang ditangani oleh kiai Muh As’ad Umar.[4]
  • Bidang Pendidikan
  1. Dibukanya Universitas Darul 'Ulum pada tahun 1965.
  • Bidang Sarana Fisik
  1. Pada 1954, dibuka Madrasah Mu'alimat Atas (sederajat SMA).
  2. Pada 1960, Ikappdar (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul 'Ulum) dibentuk.
  3. Pada 1965, mempunyai tanah milik di Jombang, sebagai lokasi berdirinya Universitas Darul 'Ulum.
  4. Tahun 1959-1982, telah disempurnakan fasilitas belajar, ibadah, maupun asrama tempat tinggal para santri.

Periode Baru fase Kedua (1985-1993 M)[sunting | sunting sumber]

  • Perkembangan Kelembagaan
  1. Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso).
  2. Lembaga Universitas Darul 'Ulum.
  3. Lembaga Thareqat Qodiriyah Wan Naqsabandiyah (TQN).
  • Bidang Pendidikan
  1. Pada 1988, dibuka program Komputer.
  2. Pada 1989, dibuka SMEA Darul 'Ulum.
  3. Pada 1991, dibuka Akademi Perawatan Darul 'Ulum.
  4. Pada 1992, dibuka STM Darul 'Ulum.
  • Bidang Fisik Bangunan
  1. Pada 1986, dibangun gedung perkuliahan Fakultas Hukum dan Teknik di Jombang, & gedung SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT & Asrama Ibnu Siena.
  2. Pada 1987, dibangun gedung Fakultas Tarbiyah di Jl. Rejoso, Peterongan, & SMA Putri bersama dengan Asrama Raden Rahmat.
  3. Pada 1989, dibangun gedung MAN Rejoso & MTsN Rejoso bersamaan Asrama Bani Tamim & Asrama Al-Ghozali.
  4. Pada 1990, dibangun gedung Pertemuan Universitas Darul 'Ulum dengan kapasitas 2000 orang.
  5. Pada 1992, dibangun gedung Akademi Perawatan Darul 'Ulum.
  • Bidang Kepemimpinan
  1. Pertama: Nyai Hj. Fatimah, istri KH. Cholil.
  2. Kedua: KH. Romly Tamim
  3. Ketiga: KH. Umar Tamim

Struktur Organisasi[sunting | sunting sumber]

Majelis Pimpinan Pondok Pesantren (MPP) adalah Lembaga Tertinggi di lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso). Lembaga ini memiliki kewenangan:

Pertama, Menentukan kebijaksanaan umum dan mendasar arah pengajian, pengajaran dan pendidikan di Darul Ulum. Kedua, Menentukan Kebijaksanaan penggalian dana dan pengelolaan dana diseluruh Unit Asrama, Madrasah serta Sekolah. Anggota MPP terdiri atas delapan orang yang berasal dari Perwakilan Dzurriyyat Pendiri Pondok Pesantren di mana KH. Tamim Irsyad sebagai pendiri memiliki tiga keturunan, yaitu:

Ny. Hj. Fatimah menikah dengan KH. Cholil Aljuraimi

KH. Romly menikah dengan:

  • Ny. Azzah binti Hasyim Asy'ari
  • Ny. Maisaroh
  • Ny. Khodijah

KH. Umar menikah dengan Hj. Muzamzamah

Saat ini, Anggota MPP terdiri dari: Bani Cholil diwakili oleh: - Drs. KH. Cholil Dahlan - Drs. H. Hamid Bisri, SE. MSi

Bani Romly diwakili oleh: - KH. Tamim Romly, SH. M.Si - Rohmatul Akbar, ST - Dr. H. M. Afifuddin Dimyathi, MA.

Bani Umar diwakili oleh: - Drs. H. M. Za'imuddin Wijaya As'ad, MS - Drs. H. M. Iqbal Hasyim - dr. H. M. Zulfikar As'ad, MMR

Riwayat Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso):

1. KH. Tamim Irsyad

2. KH. Cholil

3. KH. Romly Tamim

4. KH. Dahlan Cholil

5. KH. Ma'soem Cholil

6. KH. Bisri Cholil

7. KH. Umar Tamim

8. Ahmad Baidawi Cholil

9. KH. Sufyan Cholil

10. Dr. KH. Musta'in Romly

11. KH. Hasyim Umar

12. KH. Drs. Sonhaji Romly

13. KH. Rifa'i Romly

14. KH. Hanan Ma'soem

15. KH. Muh As'ad Umar

16. KH. Dimyathi Romly

17. KH. Cholil Dahlan


Sistem Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Seiring dengan perjalanan waktu, santri yang berdatangan menimba ilmu semakin banyak dan beragam. Kenyataan tersebut telah mendorong Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso) beberapa kali telah melakukan perubahan kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan. Sebagaimana pesantren-pesantren pada zaman pendiriannya, sistem pengajaran awal yang digunakan adalah metode sorogan (santri membaca sendiri materi pelajaran kitab kuning di hadapan guru), serta metode weton atau bandongan atau halqah (kyai membaca kitab dan santri memberi makna).


Unit Pendikan Formal[sunting | sunting sumber]

Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso) adalah pesantren yang memiliki unit pendidikan terlengkap di Indonesia. Dari Jenjang Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Berikut daftar unit pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso):

1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Jombang (Sebelumnya MIN Rejoso)

2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Darul Ulum

3. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Jombang di Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso)

4. SMP Darul Ulum 1 Unggulan

5. SMP Negeri 3 Peterongan EX-RSBI di Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso)

6. SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT

7. SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT CIS ID 113

8. SMA Darul Ulum 3 Unggulan Bilingual

9. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jombang di Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso)

10. Madrasah Aliyah Unggulan Darul 'Ulum STEP-2 Kemenag RI-IDB

11. SMK Darul Ulum 1 (Teknik Mesin, Teknik Sipil)

12. SMK Darul Ulum 2 (Administrasi)

13. SMK Telkom Darul Ulum (Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak)

14. Universitas Darul 'Ulum (UNDAR) di Kota Jombang

15. Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (UNIPDU) di Komplek Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso)

Unit Pendidikan Non-Formal[sunting | sunting sumber]

  1. Pendidikan Kepramukaan
  2. Pendidikan Leadership/Kepemimpinan
  3. Pengajian Weton (Ceramah yang diadakan lima hari sekali)
  4. Pengajian Bandongan (Pengajian dengan kitab)
  5. Pengajian Sorogan (Pengajian Murid yang baca, guru yang menyimk)
  6. Pendidikan Qiroat Al-Quran
  7. Pendidikan Kader Organisasi

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Profil Pondok Pesantren Darul 'Ulum[pranala nonaktif permanen], Situs SSO-SMADU2. Diakses 17 Januari 2013.
  2. ^ Sugendal, Zainuddin (2023-03-16). "Mengenal Gus Awis, Ulama yang Gemar Menulis". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-03-18. 
  3. ^ Sugendal, Zainuddin (2021-09-18). "Kiai Romli Tamim; Pemandu bagi Para Penempuh". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-03-18. 
  4. ^ a b c d "Pondok Pesantren Darul Ulum – "wauuluul 'ilmi qaa-iman bil qisthi"". Diakses tanggal 2020-11-11. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Departemen Percetakan Pondok Pesantren Darul 'Ulum. 2010. Buku Panduan dan Pedoman Santri Pondok Pesantren Darul 'Ulum. DCPPDU, Jombang.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]