Politik Eropa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Politik Eropa berkaitan dengan hubungan sosial yang melibatkan pemerintahan atau kekuasaan, yang berkembang pesat di Dunia Lama. Ini merupakan topik yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan benua lain karena sejumlah faktor, termasuk sejarah panjang negara bangsa di kawasan ini, serta kecenderungan masa kini yang makin menguatkan kesatuan politik di antara negara-negara Eropa.

Politik Eropa masa kini dapat dilacak balik sepanjang berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di dalamnya. Demikian juga faktor geografi, ekonomi, dan budaya berperan dalam segi politik masa kini di Eropa.

Politik Eropa masa kini didominasi oleh Uni Eropa (UE), semenjak jatuhnya Tirai Besi dan Blok Timur yang berhaluan komunis. Dengan berakhirnya Perang Dingin, UE melebar ke timur dan sekarang beranggotakan 25 negara yang diwakili di Parlemen Eropa.

Iklim politik modern[sunting | sunting sumber]

Berbagai masalah mendominasi politik modern Eropa.

Meskipun hubungan antara Rusia dan negara-negara Eropa Barat sudah banyak berkembang sejak berakhirnya Perang Dingin, ketegangan masa kini sudah berkembang atas menyebarnya organisasi-organisasi "Barat", khususnya UE dan NATO di negara bekas Uni Soviet.

Sebagian besar negara Eropa ada yang sudah bergabung, maupun ingin bergabung, dengan UE. Hal itu menyebabkan pemerintah memodernisasi sistem birokrasi yang korup agar memenuhi syarat sebagai calon anggota. Pada masa kini, hal itu menyebabkan membaiknya hubungan dengan bekas musuh, seperti Yunani dan Turki.

Pada masa kini hanya ada sedikit konflik di Eropa, meskipun di Balkan dan Kaukasus tetap menjadi masalah.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]