Plutonisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
James Hutton: Pemimin plutonisme

Plutonisme adalah pendapat dalam petrologi yang menyatakan bahwa semua batu-batuan adalah akibat dari kegiatan panas perut bumi, termasuk segala peristiwa penyusupan magma di antara lapisan-lapisan kulit bumi dan hal-hal yang mengenai intrusi serta prosesnya.[1] Hal ini berlawanan dengan neptunisme yang menyatakan bahwa batuan terbentuk melalui sedimentasi.[2] Plutonisme awalnya dikemukakan oleh Abbe Anton Moro (1687-1750) berdasarkan studi pulau vulkanik dan dikembangkan oleh James Hutton (ilmuwan Skotlandia dan pemimpin plutonisme).[3][4] Hutton memandang bumi sebagai tubuh yang dinamis yang berfungsi sebagai mesin pemanas.[4] Panas tersebut mengalir ke bawah benua dan meninggalkan sedimen di laut.[4] Panas menyebabkan bagian terluar dari bumi meluas dan mengangkat sedimen di laut untuk membentuk benua baru.[4]

Perbedaan plutonisme dengan neptunisme[sunting | sunting sumber]

Perbedaan paling signifikan antara plutonisme dan neptunisme adalah mengenai asumsi awal.[3] Abrahan Werner (neptunis) percaya pada pemahaman sejarah bumi dan gagasan proses transformasi bertahap serta uniformitarianisme.[3] Akan tetapi, ia tidak secara penuh menerima prinsip uniformitarianisme.[3] Bagi para neptunis, masa sekarang adalah kunci dari masa lalu.[3] Sementara itu, James Hutton (plutonis) menyatakan bahwa masa sekarang harus bisa menjelaskan semua proses pada masa lalu.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  2. ^ "Plutonism". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-06. Diakses tanggal 25 Juni 2014. 
  3. ^ a b c d e f "Section Two: The Early Development of Modern Geology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-01. Diakses tanggal 25 Juni 2014. 
  4. ^ a b c d "Plutonism". Diakses tanggal 25 Juni 2014.