Pigmen hayati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 02.41 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 14 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q910979)

Pigmen hayati adalah kelas pigmen yang dihasilkan secara alami oleh organisme. Pigmen hayati terutama dihasilkan oleh tumbuhan, alga, sejumlah bakteri, dan beberapa fungi (jamur). Ada pula hewan yang menghasilkan sendiri pigmen, meskipun banyak di antaranya memperoleh pigmen dari makanannya.

Pigmen hayati memiliki fungsi metabolik penting, terutama sebagai penangkap energi cahaya atau penetral oksidan. Hal ini dapat dilakukan karena pigmen hayati, sebagaimana pigmen lainnya, memiliki kemampuan mengubah konformasi molekul melalui reaksinya terhadap cahaya.

Pigmen hayati bereaksi terhadap cahaya melalui sistem konjugasi yang pada umumnya terjadi karena ada rangkaian ikatan tunggal dan rangkap yang berselang-seling. Cahaya akan memberikan foton dan kelebihan energi ini membuat elektron tereksitasi ke orbital dengan energi lebih tinggi. Perubahan ini merangsang proses resonansi pada rangkaian ikatan tunggal dan rangkap dan mentransfer elektron. Selain sistem konjugasi, reaksi terhadap cahaya juga dapat terjadi karena adanya ikatan terhadap atom/ion logam dalam struktur kompleks.

Pigmen-pigmen hayati tumbuhan dan alga termasuk dalam kelas klorofil, karotenoid, antosianin, dan betalain. Pigmen yang dihasilkan hewan misalnya adalah melanin.