Persatuan Brest

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 23.11 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 21 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q845668)

Yang dimaksudkan dengan Persatuan Brest (Bahasa Belarusia: Берасьце́йская ву́нія, Bahasa Ukraina: Берестейська унія, Bahasa Polandia: Unia brzeska) adalah keputusan Gereja Rus'(Ruthenia), yakni "Metropolia Kiev-Halych dan seluruh Rus'" pada tahun 1595-1596, untuk memutuskan hubungan dengan Patriark Konstantinopel dan menempatkan diri mereka di bawah (patriark) Paus Roma, dengan tujuan untuk menghindari dominasi dari Patriarkat Moskow yang baru saja terbentuk. Pada masa itu, Gereja ini mencakup sebagian besar rakyat Ukraina dan Belarusia, yang berada di bawah pemerintahan Persemakmuran Polandia-Lithuania. Para hierark Gereja Kiev yang menghadiri sinode di kota Brest menyusun 33 butir Persatuan, yang diterima oleh Paus Roma. Mulanya persatuan ini sangat sukses, namun setelah beberapa dasawarsa dukungan pun mulai surut[1], terutama karena adanya penindasan dari Kaisar Rusia. Meskipun demikian, di daerah Galicia yang dikuasai Austria, Gereja ini kuat bercokol sampai sekarang, terutama dalam Gereja Katolik-Yunani Ukraina.

Persatuan ini diumumkan dengan khidmat di dalam Balai Constantinus di Vatikan. Kanon Wollowicz, dari Vilna membacakan, dalam Bahasa Ruthenia dan Bahasa Latin, sepucuk surat bertanggal 12 Juni 1595 yang dikirimkan para uskup Ruthenia kepada paus. Kardinal Silvio Antoniani menyampaikan ucapan terima kasih kepada para uskup Ruthenia atas nama sri paus, serta mengungkapkan kegembiraannya pada kesempatan yang istimewa itu. Kemudian Adam Pociej (kelak menjadi Uskup Vladimir), atas namanya sendiri dan atas nama para uskup Ruthenia membacakan, dalam Bahasa Latin, formula penolakan atas Skisma Yunani, Uskup Terlecki membacakan formula itu dalam Bahasa Ruthenia, kemudian membubuhkan tanda tangan mereka. Selanjutnya Paus Klemens VIII menyampaikan sebuah pidato resmi kepada mereka berisi ungkapan kegembiraannya serta janjinya untuk memberi dukungan kepada umat Ruthenia. Sebagai peringatan akan peristiwa ini, ditempa sebuah sedali yang bertuliskan kalimat "Ruthenis receptis". Di hari yang sama diterbitkan pula Bulla "Magnus Dominus et laudabilis", yang berisi pengumuman kepada khalayak Katolik sedunia tentang kembalinya umat Ruthenia ke dalam persatuan dengan Gereja Romawi. Bulla tersebut merinci peristiwa-peristiwa menuju persatuan tersebut, kedatangan Pociej dan Terlecki ke Roma, penolakan mereka atas skisma akbar, dan konsesi kepada umat Ruthenia bahwa mereka harus mempertahankan ritus mereka sendiri, kecuali kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan kemurnian doktrin Katolik.

Persatuan ini sangat didukung oleh Raja Polandia dan Adipati Agung Lithuania, Sigismund III Vasa, namun ditentang oleh beberapa uskup serta bangsawan Rus', terutama oleh gerakan Cossack (Kozak) yang memperjuangkan kemandirian Ukraina. Hasilnya adalah "Rus' lawan Rus'," dan terpecahnya Gereja Bangsa Rus' menjadi yurisdiksi Katolik Yunani (dikenal pula dengan sebutan Gereja Katolik-Yunani Ukraina – meskipun umat Katolik pada umumnya mengaanggap istilah ini sebagai hinaan – atau Gereja sui juris) dan yurisdiksi Ortodoks Yunani.

Lihat pula

Referensi