Perencanaan kelangsungan bisnis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 22.43 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 11 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q831801)

Secara sederhana, perencanaan kelangsungan bisnis (Bahasa Inggris: business continuity planning, BCP) atau sebutan lainnya adalah disaster and recovery planning atau DRP), diciptakan untuk mencegah gangguan terhadap aktivitas bisnis normal. BCP dirancang untuk melindungi proses bisnis yang kritis dari kegagalan akibat dari bencana, yang dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan perusahaan dalam melakukan proses bisnis secara normal. BCP merupakan suatu strategi untuk memperkecil efek gangguan dan untuk memungkinkan proses bisnis terus berlangsung.

Bencana Bencana yang dimaksud dalam BCP ini adalah semua peristiwa yang terjadi dan mempunyai potensi mengganggu jalannya proses usaha dalam keadaan normal (BAU - Business As Usually)

Sumber Bencana Sumber bencara terdiri dari 2 kategory

1. Sumber bencana yang dibuat oleh orang (Man Made Disaster)

  Contoh dari bencana yang dibuat oleh orang
  - Kebakaran (bila kebakaran hutan bisa masuk kategori Natural Disaster).  Kebakaran disini yang dimaksud karena kecerobohan. 
    Contoh orang merokok di POM Bensin atau di tempat mudah terbakar 
  - BOM
  - Sabotase
  - Demonstrasi (demonstrasi yang dimaksud adalah yang dilakukan oleh orang dalam jumlah yang banyak dan tidak terkendali)
  - Power Down
  - Communication Failure
  - dll

2. Submer bencana yang disebabkan oleh alam (Natural Disaster)

  - Gunung meletus
  - Gempa bumi
  - Banjir
  - Tanah longsor
  - Angin puyuh/Puting beliung/Badai
  - Tsunami
  - Petir
  - Kebakaran   
  - dll

TUJUAN BCP Tujuan BCP adalah untuk memperkecil efek peristiwa mengganggu tersebut pada operasionalperusahaan dan mengurangi risiko kerugian keuangan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan sesegera mungkin dari suatu peristiwa yang mengganggu. BCP juga membantu memperkecil biaya yang berhubungan dengan peristiwa yang mengganggu tersebut dan mengurangi risiko yang berhubungan dengan itu.

Business Continuity Plan perlu melihat pada semua area pengolahan informasi kritis perusahaan, termasuk --tetapi tidak membatasi-- pada hal-hal berikut ini :

 • Tugas-tugas staf dan proses produksi
  • Proses/Business Process
  • Tempat kerja/Lokasi kerja/Place
  • Teknologi/IT
LAN, WAN, dan server
Telekomunikasi dan link komunikasi data
Workstation
• Aplikasi, perangkat lunak, dan data
• Media dan penyimpanan arsip

Orang Yang dimaksud dari orang disini adalah karyawan dari perusahaan tersebut yang bekerja. Orang pengganti atau Backup Person merukapan salah satu strategi yang digunakan agar proses bisnis berkesinambungan.

Proses Proses adalah proses bisnis yang berjalan pada lokasi perusahaan. Proses usaha ini harus di identifikasi agar proses yang inti/utama dapat dilakukan pada tempat usaha/lokasi yang lain agar apabila pada lokasi usaha tersebut terdapat ganguan maka proses tetap dapat berjalan dari tempat/lokasi BCP.

Lokasi/Place Lokasi atau tempat merupakan tempat yang letaknya bukan di lokasi/tempat yang sama dengan tempat bisnis dilakukan dan pada lokasi/tempat ini dapat digunakan untuk melakukan kegiatan bisnis/tempat kerja/workspase. Tempat untuk menyimpan arsip dan lain lain Untuk mencari tempat yang baik diperlukan Risk Assessment.

Teknologi/IT Teknologi merupakan alat/tools yang digunakan oleh binis untuk menjalankan bisnisnya termasuk infrastruktur (Network, Komunikasi, Jaringan dll), //id.wikipedia.org, Templat:Workstation.

TAHAPAN PEMBENTUKAN BCP/DRP Untuk membuat sebuah BCP/DRP memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan sebagai berikut

  1. Templat:PENILAIAN RESIKO (Risk Assessment)
  2. Templat:ANALISA DAMPAK BISNIS (Bisnis Impact Analysis)
  3. Templat:PERENCANAAN BCP (Planning)
  4. Templat:PEMBENTUKAN BCP (Developing)
  5. {{TEST, PEMELIHARAAN DAN AUDIT BCP) (Testing, Maintaining and Auditing)

Model lainnya dalam pembuatan BCP/DRP mengukip dari ISO22301:2012 adalah PDCA

  1. Establish (PLAN)
  2. Implement and Operate (Do)
  3. Monitor and Review (Check)
  4. Maintain and Improve (Act)

BCP/DRP Dokumen harus dilakukan review secara berkala beberapa hal yang mengharuskan BCP/DRP diperbaiki adalah

  • Adanya perubahan yang signifikan pada struktur organisasi
  • Adanya perubahan yang signifikan pada system

apabila tidak dilakukan perubahan dengan segera maka BCP/DRP dokumen yang kita miliki tersebut dapat dikatakan TIDAK SESUAI/ TIDAK DAPAT dipergunakan lagi