Pengepungan Osaka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengepungan Osaka
Bagian dari Periode Edo

Ilustrasi dari buku François Caron
Tanggal8 November 1614 - 22 Januari 1615 dan Mei - Juni 1615
LokasiIstana Osaka, Osaka, Jepang dan sekitarnya
Hasil Kemenangan Tokugawa; perlawanan terakhir terhadap Tokugawa dihabisi.
Perubahan
wilayah
Kota Osaka
Pihak terlibat
Keshogunan Tokugawa Klan Toyotomi
Tokoh dan pemimpin
Tokugawa Ieyasu Toyotomi Hideyori
Kekuatan
164.000 (musim dingin)
150.000 (musim panas)
113.000 (musim dingin)
60.000 (musim panas)
Korban
Tidak diketahui Tidak diketahui

Pengepungan Osaka (大坂の役 Ōsaka no Eki, atau lebih umum, 大坂の陣 Ōsaka no Jin) adalah serangkaian pertempuran yang dilakukan oleh keshogunan Tokugawa melawan klan Toyotomi, dan berakhir dengan kehancuran klan Toyotomi. Pertempuran ini terbagi menjadi dua tahap (kampanye musim dingin dan kampanye musim panas), dan berlangsung dari tahun 1614-1615, pengepungan berhenti setelah klan Toyotomi menyerah dan pengepungan ini adalah perang besar terakhir yang terjadi dalam era Sengoku ke era zaman Edo.

Toyotomi Hideyori

Awal[sunting | sunting sumber]

KetikaToyotomi Hideyoshi meninggal pada tahun 1598, Jepang kemudian diperintah oleh Dewan lima, diantaranya adalah Tokugawa Ieyasu yang paling besar memiliki wewenang. setelah Ieyasu mengalahkan Ishida Mitsunari dalam pertempuran Sekigahara, Ieyasu pada dasarnya telah menguasai Jepang bagi dirinya sendiri, kemudian dia menghapus dewan lima. pada tahun 1603, Keshogunan Tokugawa didirikan, dengan Edo sebagai Ibu kota pemerintahan. Ieyasu kemudian berusaha mendirikan Rezim yang kuat dan stabil di bawah pemerintahan keshogunanya sendiri, hanya klan Toyotomi, yang berbasis di Osaka dan dipimpin oleh Toyotomi Hideyori (putra dari Hideyoshi) yang menjadi hambatan Ieyasu untuk ambisinya tersebut.

Bell Hokoji di Kyoto

Kampanye Musim Dingin[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1614, klan Toyotomi membangun kembali Istana Osaka. Pada saat yang sama, Daimyo Toyotomi juga mensponsori pembangunan kembali kuil Hoko-ji di Kyoto. Renovasi ini juga membuat sebuah lonceng perunggu yang besar, dengan sebuah tulisan yang berbunyi "Semoga negara akan damai dan sejahtera(国家安康,Kokkaankō), semoga tuan yang mulia dan para pelayannya menjadi lebih kaya dan periang (君臣豊楽 Gunshinhōraku). Keshogunan tersebut diartikan Kokkaankō (国家安康) untuk menghancurkan dan mengutuk nama Ieyasu, Gunshinhōraku (君臣豊楽) juga diartikan sebagai "Kekuatan dari klan Toyotomi akan bangkit lagi", yang berarti suatu pengkhianatan dari perjanjian yang telah disepakati oleh keshogunan setelah pertempuran sekigahara berakhir. sejak saat itu ketegangan antara Toyotomi dan keshogunan Tokugawa mulai tumbuh. ketegangan mulai meningkat pada saat Hideyori mulai mengumpulkan para Ronin dan juga para musuh Keshogunan di istana Osaka. Ieyasu kemudian mengirimkan 164.000 prajurit ke Osaka.

Pengepungan dimulai pada 19 November, ketika Ieyasu memimpin 3000 prajurit di sekitar sungai Kizu, untuk menghancurkan sebuah benteng di sana. Seminggu kemudian, ia menyerang desa Imafuku degan kekuatan 1500 prajurit, Toyotomi kemudian terus mencoba mempertahankan desa dengan 600 orang pasukan. Dengan bantuan pasukan masketir, prajurit keshogunan kemudian mengklaim telah memenangkan setelah menghancurkan sejumlah benteng kecil dan juga beberapa desa. Namun pengepungan yang sebenarnya akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember.

"Sanada-Maru" adalah sebuah benteng kecil yang berguna untuk mempertahankan benten besar yang dijaga oleh Sanada Yukimura dengan 7000 prajurit. Beberapa serangan yang dilakukan oleh shogun terhadap Sanada-maru mampu dipukul mundur oleh Yukimura, dan Yukimura juga beberapa kali menyerang garis depan pasukan pengepung dan yukimura telah tiga kali menembus garis belakang untuk membunuh Ieyasu. Ieyasu kemudian memerintahkan pasukan artileri (17 meriam Eropa dan 300 meriam asal Jepang) dan beberapa prajurit untuk menyerang dan menggali parit pertahanan istana Osaka. Pada tanggal 22 Januari pengepungan musim dingin berakhir dan Ieyasu telah gagal dalam pengepungan pertamanya.

Kampanye Musim Panas[sunting | sunting sumber]

Pada bulan April 1615, Ieyasu menerima kabar bahwa Toyotomi Hideyori sedang mengumpulkan prajurit yang bahkan lebih banyak dari kampanye musim dingin sebelumnya, dan dia mencoba menghentikan untuk mengisi parit. pasukan toyotomi (sering disebut pasukan barat) mulai menyerang rombongan pasukan shogun (Pasukan timur) di dekat Osaka. dipimpin oleh Ban Daemon, mereka menyerbu Istana Wakayama, sebuah benteng pesisir yang dimilik oleh Asano Nagaakira, sekutu Shogun, pada 29 april. masyarakat Asano yang selamat kemudian menyerang para penyerang, dan mendorong mereka keluar dari istana. pada awal juni, pasukan timur telah tiba, sebelum Hideyori berhasil mengamankan setiap tanah yang akan digunakan untuk melawan pasukan timur. pada pertempuran Domyoji, pada tanggal 2 juni, 2600 anak buahnya menghadapi 23000 prajurit timur. salah satu komandan Hideyori yang bertempur dipertempuran Domyoji, Goto Matabei, mencoba untuk mundur kedalam kabut, tetapi pasukan ia sudah kalah dan ia kemudian dibunuh. selain itu pasukan Timur dihadang oleh pasukan Yukimura di Honta-Ryo. Yukimura mencoba untuk memaksa pertempuran dengan Date Masamune, tetapi pengikut Masamune Katakura Shigenaga kemudian mundur karena pasukannya kelelahan.

pada malam yang sama, Chosokabe Morichika melawan Todo Takatora bertempur di daerah Yao. pertempuran lain juga berlangsung di daerah sekitar Wakae dan pada waktu yang bersamaan antara, Kimura Shigenari(Barat) dengan Ii Naotaka(Timur). pasukan chosokabe meraih kemenangan di Yao namun pasukan Kimura dapat dikalahkan oleh Ii di sekitar Wakae. pasukan utama Timur kemudian datang untuk membantu Todo setelah kematian Shigenari, tahu akan hal tersebut Chosokabe kemudian mundur untuk sementara waktu.

Setup of pertempuran Tennōji. June 3, 1615

setelah serangkian pertikaian yang dimenangkan oleh pasukan shogun dipingiran kota Osaka, Kampanye musim panas mencapai puncaknya di pertempuran Tennoji. Hideyori merencanakan 2 operasi militer, dimana 55.000 orang akan menyerang pusat dari pasukan timur, sementara operasi kedua dengan jumlah 16.500 orang akan menyerang mereka dari sisi belakang pasukan Tokugawa. tentara ieyasu yang dipimpin oleh putranya, Shogun Tokugawa Hidetada memimpin 155.000 prajurit untuk berpindah dalam empat garis paralel, yang bersiap untuk bermanuver mengapit mereka sendiri. namun kedua belah pihak telah melakukan kesalahan yang hampir menewaskan seluruh prajurit, sebagian ronin dari Hideyori kemudian membelot dari pasukan utama dengan ini pasukan cadangan Hidetada menjadi banyak dan mereka bergerak tanpa adanya perintah langsung dari Hidetada. pada akhirnya, Sanada Yukimura tewas, dan telah menghancurkan moral dari pasukan barat, pasukan kecil yang dipimpin langsung oleh Hideyori keluar dari istana untuk menolong Yukimura terlambat, dia kemudian kembali ke istana Osaka yang sudah terbakar oleh artileri pasukan timur. Hideyori kemudian melakukan Seppuku, dan pemberontakan besar melawan kekuasaan Tokugawa berakhir, membiarkan keshogunan yang tertandingi selama 250 tahun. sejarah menunjukkan bahwa pendekar pedang legendaris, Miyamoto Musashi telah berpartisipasi dalam pertempuran dan ia lebih memilih bergabung dengan bagian Toyotomi. tidak diketahui bagaimana nasibnya tetapi ia diketahui dibebaskan oleh Ieyasu dengan alasan yang tidak diketahui.

Akibat[sunting | sunting sumber]

Anak dari Hideyori yaitu Toyotomi Kunimatsu (umur 8) ditangkap oleh shogun dan kemudian dipenggal kepalanya di Kyoto. Menurut legenda, sebelum dipenggal, Kunimatsu dengan berani menuding Ieyasu karena pengkhianatan dan kebrutalan melawan klan Toyotomi. Naahime, putri Hideyori, tidak dihukum mati, dia kemudian menjadi biarawati di Kamakura di kuil tokei-ji. Makam Hideyoshi dihancurkan oleh shogun, bersama dengan kuil Toyokuni, Kyoto. Chosokabe Morichika dipenggal pada tanggal 11 Mei, sementara anggota gerombolannya yaitu Ono Harunaga tewas setelah diburu oleh Shogun selama 10 tahun.

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Davis, Paul K. (2001). "Besieged: 100 Great Sieges from Jericho to Sarajevo." Oxford: Oxford University Press.
  • 激闘大坂の陣―最大最後の戦国合戦(2000). Gakken ISBN 978-4-05-602236-0
  • 戦況図録大坂の陣―永き戦乱の世に終止符を打った日本史上最大規模の攻城戦(2004) 新人物往来社 ISBN 978-4-404-03056-6