Kredo Para Rasul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 21.14 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 48 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q51646)

Pengakuan Iman Rasuli (Latin: Symbolum Apostolorum atau Symbolum Apostolicum), kadang disebut Kredo Rasuli atau Kredo Para Rasul, adalah salah satu dari kredo yang secara luas diterima dan diakui oleh Gereja-gereja Kristen, khususnya Gereja-gereja yang berakar dalam tradisi Barat. Di kalangan Gereja Katolik Roma, kredo ini disebut Syahadat Para Rasul.

Menurut Katekismus Heidelberg, Pengakuan Iman Rasuli terbagi atas tiga bagian utama yaitu pertama mengenai Allah Bapa dan penciptaan kita. Yang kedua mengenai Allah Anak dan penebusan kita. Yang ketiga mengenai Allah Roh Kudus dan pengudusan kita. [1]

Asal-usul

Menurut legenda, para rasul (murid-murid Yesus) sendirilah yang menulis kredo ini pada hari ke-10 (Hari Pentakosta) setelah kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Karena isinya mengandung 12 butir, ada keyakinan bahwa masing-masing murid Yesus menuliskan satu pernyataan di bawah bimbingan Roh Kudus. Namun, sebagian sejarahwan berpendapat bahwa kredo ini berasal dari Gaul, Perancis, pada abad ke-5.

Bukti historis konkret yang tertua tentang keberadaan kredo ini adalah sepucuk surat dari Konsili Milano (390 M) kepada Paus Siricius yang bunyinya demikian:

"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada Symbolum Apostolorum yang selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar."

Kredo ini paling banyak digunakan dalam ibadah orang-orang Kristen di Barat. Catholic Encyclopedia memuat pembahasan terinci tentang asal-usul Pengakuan Iman Rasul ini.

Kredo ini adalah rumusan ajaran dasar Gereja perdana, yang dibuat berdasarkan amanat agung Yesus untuk menjadikan segala bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus (Matius 28:18-20). Karena itu, dari kredo ini kelihatan bahwa doktrin sentralnya adalah Tritunggal dan Allah sang Pencipta.

Pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan Pengakuan Iman Rasul ini seiring dengan Doa Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan (Dasa Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja Barat. Pengakuan Iman Rasul tidak memiliki peran di Gereja Ortodoks Timur.

Versi tertulis yang paling awal kemungkinan adalah Kredo Tanya Jawab Hipolitus (sekitar 215 M). Versi yang sekarang pertama kali ditemukan di dalam tulisan-tulisan Caesarius dari Arles (wafat 542). Pengakuan Iman Rasul ini rupanya digunakan sebagai ringkasan ajaran Kristen untuk calon-calon baptisan di gereja-gereja Roma. Oleh karena itu dikenal juga sebagai Symbolum Romanum (Roman Symbol). Dalam versi Hipolitus, Pengakuan Iman ini diberikan dalam bentuk tanya jawab dengan calon baptisan yang kemudian mengakui bahwa mereka percaya tiap pernyataan.

Teks Indonesia

Teks dalam bahasa Indonesia menurut Versi Katolik Roma dan Protestan

Syahadat Para Rasul Pengakuan Iman Rasul
(Versi Katolik Roma) (Versi Protestan)
Aku percaya akan Allah, Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa Bapa yang Mahakuasa,
pencipta langit dan bumi. Khalik langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, Dan kepada Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita. Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita
yang dikandung dari Roh Kudus, Yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria; lahir dari anak dara Maria
Yang menderita sengsara Yang menderita sengsara¹
dalam pemerintahan Pontius Pilatus, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat dan dimakamkan; disalibkan, mati dan dikuburkan,
yang turun ke tempat penantian, turun ke dalam kerajaan maut
pada hari ketiga bangkit Pada hari yang ketiga bangkit pula
dari antara orang mati; dari antara orang mati
Yang naik ke surga, Naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang mahakuasa, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,
dari situ Ia akan datang Dan dari sana Ia akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang mati. untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus, Aku percaya kepada Roh Kudus,
Gereja katolik² yang kudus, Gereja yang kudus dan am,²
Persekutuan para kudus, persekutuan orang kudus
pengampunan dosa, pengampunan dosa
Kebangkitan badan kebangkitan daging³
kehidupan kekal. Amin dan hidup yang kekal. Amin

¹Sebagian versi hanya mengatakan "Yang menderita", tanpa "sengsara", dengan pertimbangan bahwa sengsara dengan sendirinya mengandung arti penderitaan.

²Katolik di sini berarti semesta dan universal, arti yang sama dengan kata am yang digunakan dalam versi Protestan.

³Versi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang merupakan terjemahan harafiah dari "carnis resurrectionem" (bahasa Latin) atau "σαρκος ανάστασιν" (sarkos anastasin) (bahasa Yunani). Sebagian gereja menggunakan terjemahan "kebangkitan tubuh" atau "kebangkitan orang mati" (versi Gereja Kristen Indonesia (GKI). Versi ini berdasarkan Pengakuan Iman Rasuli di Kidung Jemaat terbitan Yamuger PGI.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar