Polusi suara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pencemaran suara)

Polusi suara atau Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang ditimbulkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidak tentraman makhluk hidup di sekitarnya. Beberapa sumber polusi suara adalah pengeras suara yang berlebihan, musik dengan volume tinggi, mainan anak-anak berbunyi yang dimainkan terus menerus, transportasi (pesawat, kereta api, trafik lalu lintas), pengerjaan konstruksi, generator mesin, dll.

Polusi suara dapat menimbulkan berbagai macam dampak kesehatan. Beberapanya seperti menurunnya kecerdasan, ingatan, kesehatan mental, hingga meningkatkan potensi terkena sejumlah penyakit berat, seperti diabetes tipe 2 dan gangguan kardiovaskular yang bisa merembet pada penyakit jantung atau stroke.[1][2][3]

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh pengeras suara, sejumlah mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus, selain dapat menimbulkan dampak-dampak di atas juga dapat mengakibatkan cacat pendengaran yang permanen.

Efek negatif[sunting | sunting sumber]

Pencemaran suara adalah bunyi atau suara yang dikeluarkan oleh suatu benda dan dikeluarkan dengan suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu lingkungan dan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut. Tingkat kebisingan yang tinggi ini yang dapat mengganggu lingkungan sehingga menjadi pencemaran suara. Sejauh ini pencemaran suara di dunia paling banyak disebabkan oleh kebisingan dari suara pesawat udara. Tetapi selain itu pencemaran suara juga dapat diakibatkan dari suara kendaraan bermotor, suara pabrik, suara petir, dan suara kereta api. Suara pesawat udara serta suara speaker dan TOA berkualitas rendah yang sangat kencang dapat mengganggu orang yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut. Akibatnya karena suara pesawat tersebut, orang yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut dapat mengidap suatu penyakit atau dapat mengalami gejala stres, bahkan gila dan mengalami perubahan tekanan darah secara drastis, dan gangguan pada sistem pendengaran. Stres terjadi karena orang yang tinggal di lingkungan tersebut merasakan ketidaknyamanan dan ketidaktenangan.

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan ketenangan dan rasa aman dalam hidupnya, namun karena pencemaran suara ini manusia tidak lagi merasakan kenyamanan dan ketenangan tersebut terutama bagi orang yang tinggal di lingkungan bandara atau pabrik. Tingkat kebisingan yang diderita mereka sangatlah tinggi. Dampak yang paling nyata dari pencemaran suara tersebut adalah banyaknya orang yang mengalami tekanan darah tinggi dan gangguan pada sistem pendengaran. Dampak ini yang biasanya paling banyak ditemui di kehidupan sehari-hari. Suara yang sangat bising dapat dengan mudah mempengaruhi tekanan darah manusia dan dapat pula mengakibatkan gangguan fungsi jantung. Biasanya tekanan darah akan meningkat dengan cepat pada saat mendengar suara yang keras dan jantung juga akan berdetak lebih cepat.

Sebenarnya bukan hanya pencemaran lingkungan yang terlihat secara kasatmata saja yang dapat membahayakan dan menimbulkan penyakit, pencemaran suara juga dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Apabila tidak segera ditanggulangi, mungkin pencemaran suara ini dapat sangat menggangu kehidupan. Masih jarang orang yang mengetahui bahwa pencemaran suara sangat berbahaya karena kebanyakan orang tidak mengetahui tentang dampak dari pencemaran suara tersebut sehingga orang menganggap pencemaran suara tidak berbahaya.

Pencemaran suara ini sebenarnya dapat ditanggulangi apabila setiap manusia yang hidup di dunia sadar akan pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan. Mungkin pencemaran suara dampaknya tidak terlihat secara kasatmata, tetapi dampaknya dapat di rasakan langsung oleh organ tubuh. Untuk menanggulangi pencemaran suara tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu misalnya apabila ingin membangun suatu bandara di dalam suatu negara, pemerintah harus dapat memperhitungkan dampak dari pembangunan bandara tersebut. Pembangunan bandara dapat di dilakukan di daerah yang jarang pemukiman penduduk agar tidak mengganggu penduduk yang tinggal disekitar bandara dan bagi seorang pengusaha yang ingin membangun suatu pabrik, agar dapat membangun pabrik mereka di wilayah yang memang benar – benar hanya untuk kawasan industri. Selain pencemaran suara yang ditimbulkan oleh suatu pabrik ada pencemaran lainnya yang dapat ditimbulkan, yaitu pencemaran udara dan lingkungan dari limbah pabrik tersebut. Maka dari itu agar lingkungan dan bumi kita tetap terlindung dari pencemaran, manusia harus sangat memperhatikan lingkungan dan kesehatan. Cara lain yang dapat dilakukan oleh manusia agar lingkungan tetap sehat adalah dengan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan dan melakukan penghijauan khususnya untuk di kota – kota yang padat akan penduduk dan kegiatan industri. Selain itu, pembangunan bangunan peredam kebisingan dan meminimalisasi penggunaan kendaraan bermotor dapat membantu menanggulangi pencemaran suara agar pencemaran suara dapat berkurang dan semua makhluk hidup yang hidup di dunia dapat hidup dengan sehat.

Sumber kebisingan[sunting | sunting sumber]

Berdasar asal sumber suara, maka kebisingan dapat dibagi menjadi 3 macam:[4]

  1. Kebisingan impulsif, dimana sumber suara datang secara terus-menerus namun terpotong-potong. Sebagai contoh suara palu yang dipukulkan.
  2. Kebisingan kontinyu, yaitu sumber suara yang ada terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah suara mesin yang dihidupkan secara konstan.
  3. Kebisingan semi kontinyu, dimana suara yang berasal datang hanya sekejap, hilang, lalu memiliki kemungkinan datang lagi. Contohnya adalah suara kendaraan yang melintas.

Salah satu sumber kebisingan adalah sarang burung walet. Rekaman suara burung walet dimainkan untuk menarik burung walet ke sarang buatan. Tingkat kebisingan dari rekaman ini bisa mencapai 76 desibel (dB), lebih tinggi dari batas normal 65 desibel.[5]

Pengukuran[sunting | sunting sumber]

alat pengukur tingkat suara sound level meter

Pengukuran tingkat polusi suara dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu cara sederhana dan cara langsung. Cara sederhana dilakukan dengan sebuah sound level meter (SPL) biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik. Cara langsung dilakukan dengan sebuah integrating sound level meter yang mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu Leq dengan waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10 (sepuluh) menit.

Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "The Effects of Noise on Health". hms.harvard.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-30. 
  2. ^ Münzel T, Schmidt FP, Steven S, Herzog J, Daiber A, Sørensen M (February 2018). "Environmental Noise and the Cardiovascular System". Journal of the American College of Cardiology. 71 (6): 688–697. doi:10.1016/j.jacc.2017.12.015alt=Dapat diakses gratis. PMID 29420965. 
  3. ^ Hoffmann B, Moebus S, Stang A, Beck EM, Dragano N, Möhlenkamp S, et al. (November 2006). "Residence close to high traffic and prevalence of coronary heart disease". European Heart Journal. 27 (22): 2696–2702. doi:10.1093/eurheartj/ehl278. PMID 17003049. 
  4. ^ Wardhana, Wisnu Arya (1995). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi. 
  5. ^ "Bisnis Sarang Burung Wallet Timbulkan Polusi Pendengaran". detiknews. 21 Februari 2005. Diakses tanggal 10 November 2022. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]