Kepercayaan tradisional Korea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Haeinsa, kuil Buddha di Gyeongsang Selatan.

Kepercayaan tradisional Korea adalah bentuk kepercayaan yang dipengaruhi berbagai agama, pemikiran dan kepercayaan selama ribuan tahun di Korea. Pengaruh tersebut yang paling utama adalah Shamanisme, Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme. Faktor-faktor ini telah membentuk pikiran dan kehidupan bangsa Korea. Lihat juga artikel agama di Korea.

Shamanisme[sunting | sunting sumber]

Lihat artikel utama: Shamanisme Korea

Ritual dan tradisi shamanisme telah dipraktikkan di Korea selama ribuan tahun. Sepanjang sejarah Korea, kepercayaan shamanisme telah dipengaruhi oleh agama Buddha dan Tao secara mendalam. Walaupun kepercayaan ini tidak lagi banyak pengikutnya seperti dahulu, praktiknya tetap hidup.

Buddhisme[sunting | sunting sumber]

See main articles: Buddhisme di Korea, Kuil Buddha di Korea

Pemikir Buddhis Korea menyebar dari pengenalannya dari India lewat Cina menjadi bentuk yang khusus. Tiga Kerajaan lalu memperkenalkan agama Buddha ke Jepang. Aliran Buddhisme Korea sebagian besar menganut sekte Seon (Tiongkok:Chen, Jepang:Zen). Kuil Buddha di Korea dapat ditemukan di semua wilayah Korea dan sebagian besar berumur ratusan tahun yang dianggap sebagai warisan sejarah.

Konfusianisme[sunting | sunting sumber]

Lihat artikel utama: Konfusianisme Korea

Salah satu hal yang memiliki pengaruh paling besar dalam sejarah pemikiran Korea adalah Konfusianisme yang diperkenalkan dari Cina. Konfusianisme adalah bagian fundamental (pembangun) dalam masyarakat Korea yang membentuk sistem moral, hubungan sosial antara orang tua dan kaum muda, dan bahkan bertahan dalam moderenisasi hukum di Korea Selatan.

Taoisme[sunting | sunting sumber]

Lihat artikel utama: Taoisme Korea

Taoisme Korea sebagaian besar dipengaruhi oleh ajaran filsuf Tiongkok Lao Tzu dan Zhuang Tzu.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]