Pembicaraan:Etimologi

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Etimologi dalam Bahasa Inggris[sunting sumber]

Rasanya etimologi kata dalam bahasa Inggris tidak perlu dimasukkan karena ensiklopedi ini adalah dalam Bahasa Indonesia jadi sebaiknya contoh etimologi yang dipakai dalam bahasa Indonesia. [oleh Calupict, mungkin ya?]



Jawaban:

Maka dari itu, sudah saya berusaha mengganti teks sedikit. Akan tetapi, maaf, Bahasa Indonesia saya kurang lancar. Kalau ada kolega yang ada sempat untuk mengoreksinya, ya terima kasih yang banyak sekali. Bessel Dekker 00:41, 25 Mei 2006 (UTC) (IP 145.53.46.6)

Daftar Etimologi[sunting sumber]

  • Bunyi dalam sesuatu perkataan bisa diasimilasikan. Misalnya, laporan berasal dari “rapport” (Bahasa Belanda), tetapi pertama bunyi r sudah diganti menjadi l untuk membedakan bunyi itu dari r nomor dua.
  • Bunyi bisa ditambah kedalam satu perkataan, sesuai dengan morfologi Bahasa Indonesia: Maret (Bahasa Belanda: “Maart”) atau dihilangkan (bius dari Bahasa Parsi “bihausi”).
  • Bunyi asing bisa diindonesiakan, seperti petuah (Bahasa Arab: “fatwa”).

Sepertinya termasuk redundan. Karena, yang saya tangkap, intinya perkataan asing disesuaikan dengan pengucapan Bahasa Indonesia.



  • Tentu itu benar. Tapi dalam etimologi, kita bisa mempelajari asal-usul suatu kata (lih. artikel), dan juga prinsip-prinsip perkataan yang sudah masuk dalam Bahasa Indonesia. Perkataan asing, baik dari Bhs Sansekerta, Inggris, Tionghoa, Belanda dll, memang hampir selalu menyuasaikan diri dengan sistem Bahasa Indonesia.
  • Semua kata punya (1) rupa dan (2) arti. Maka, ilmu etimologi bisa mempelajari
    • (1) rupa dan perubahannya dari satu bahasa ke bahasa yang lain (misalnya: bunyi -i- dalam kata "etimologi" berasal dari bunyi -υ- dalam Bhs Yunani)
    • (2) arti dan perubahannya dari satu bahasa ke bahasa yang lain (misalnya: dalam Bhs Yunani, "etimologi" berarti "ilmu tentang (inti) yang betul", sedangkan sekarang perkataan itu sudah berarti "asal-usul kata").
  • Kalau kita mepelajari perubahan rupa kata asing dalam Bahasa Indonesia, antara prinsip-prinsip itu kita temukan, antara lain, disimilasi, epenthesis dan Indonesianisasi. Disimilasi adalah unsur menarik dalam Bahasa Indonesia: banyak bahasa yang gunakan assimilasi, tetapi disimilasi agak jarang ditemukan. Epenthesis (Maret) sudah terkenal.
  • Indonesianisasi tak selalu terjadi! Bunyi /f/ merupakan salah satu bunyi asing dalam Bahasa Indonesia, bukan asli Indonesia. Sama dengan bunyi /y/: dari kamus ternyata bahwa perkataan yang memulai dengan bunyi /y/, jarang sekali ditemukan — oleh karena bunyi itu juga merupakan bunyi asing/pinjaman.
  • Saya harap argumentasi ini cukup meyakinkan, dan saya mohon maaf atas Bahasa Indonesia saya yang belum sempurna. Bessel Dekker 23:06, 7 Juni 2006 (UTC)

Singapura[sunting sumber]

Saya sembunyikan Singapura dulu, sebab setahu saya kata "sing" dalam bahasa Sansekerta tidak ada atau belum ketemu. Meursault2004ngobrol 10:40, 28 April 2007 (UTC)

External links found that need fixing (November 2023)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Etimologi that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 1 November 2023 14.15 (UTC)[balas]