Pembicaraan:Abraham Maslow

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ProyekWiki Biografi  
Ikon ProyekWiki
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Biografi, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Biografi di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
 ???  Artikel ini belum dinilai pada skala kualitas proyek.
 

suntingan artikel bagi yang tertarik dengan psikologi, teori Maslow[sunting sumber]

Pada artikel saya menyembunyikan sebagaian isi dari artikel awal karena isi tidak sesuai dengan judul, tidak berkaitan dengan Maslow dan teori kebutuhannya. Kalimat dan pernyataan dibawah ini sifatnya hipotetik dan argumentatif, kurang sesuai untuk bahasa ensiklopedik, dan tidak terdapat rujukan yang menguatkan data yang ditampilkan oleh karena itu dihilangkan dulu, untuk dibahas di halaman pembicaraan. Kalimat yang disembunyikan semua kalimat yang bergaris bawah

Berarti ada kebutuhan lain di luar kebutuhan hidup untuk memiliki makanan, rasa aman, cinta dan pengakuan. Ada piramida kebutuhan selain kebutuhan duniawi, yaitu kebutuhan jiwa. 1. Kebutuhan hidup ala Abraham Maslow tidak bisa menjelaskan mengapa banyak orang miskin yang bahagia. Mereka tidak terpengaruh oleh perbedaan jenis makanan, minuman atau rumah yang ditempati. Orang miskin bahagia seperti menunjukkan bahwa kebutuhan dasar hidup bukan seperti piramida Maslow. 2. Banyak orang yang sangat membutuhkan rasa cinta, semuanya sangat menyukai membahas masalah cinta, mengekspresikan cinta, tapi makin dalam cinta terasa semakin membuat sakit. Aneh, manusia butuh rasa cinta tapi semakin mendalam rasa cinta kok malah menyakitkan akibatnya, seolah-olah bukan itu yang sejati. Bukan itu yang sesungguhnya dibutuhkan. Lalu cinta yang bagaimana? 3. Seharusnya, hakekat hidup manusia adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Maka ketika seseorang sudah memenuhi kebutuhannya, seharusnya dianggap lebih tinggi atau dihormati. Kenyataannya orang kaya, orang yang mengagung-agungkan cinta malah dibenci. Banyak orang kaya yang dibenci kan? Orang-orang yang mengagungkan cinta seperti Julius Caesar malah dibunuh dan tidak dihormati. Lalu kalau demikian, buat apa manusia memenuhi kebutuhannya? Untuk apa? Seolah ada paradoks dalam hal ini. 4. Banyak sekali kejadian-kejadian yang ekstrim terjadi pada usia Midlife crisis (krisis di pertengahan usia hidup) biasanya pada umur 40 tahun. Kebanyakan mereka cenderung mengalami jebakan, seperti misalnya: kawin lagi, atau merasa hidupnya kesepian, terasa hampa. Seolah mengejar kebutuhan materi, menjadi kaya, butuh rasa dicintai menjadi momok di dalam perjalanan hidup kita. Akhirnya menjadi sia-sia. Sungguh aneh, mengapa orang yang berjuang seumur hidupnya, memiliki kekuasaan, memiliki segalanya, bisa terjebak Midlife crisis. Seolah-olah ada yang salah dengan hal-hal yang dikejar selama ini, karena berujung pada hal yang sia-sia. 5. Kitab suci mengatakan, "Manusia tidak hanya makan dari roti". Nah, kalau manusia tidak hanya membutuhkan roti untuk makanan dalam hidup, lalu apa kebutuhan manusia yang sesungguhnya?

People conform to the Laws of the Earth. The Earth conforms to the Law of Heaven. Heaven conforms to the Way (Tao) The Tao conforms to its own nature. - Lao Tzu –

Kebutuhan Jiwa

Apakah kebutuhan jiwa itu? Mengapa kita perlu mengerti kebutuhan jiwa ? Untuk apa? Dan apa peranannya dalam mengembangkan diri kita seutuhnya ehingga bisa tahu kemana jalan hidup menuju, sehingga tidak tersesat ? Tubuh kita memerlukan fisik dan nutrisi untuk tumbuh, demikian juga jiwa. Jiwa membutuhkan nutrisi yang berbeda. Bila percaya bahwa kehidupan dalah perjalanan jiwa, maka semua pengalaman hidup sehari-hari adalah human experience yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jiwa sehingga menjadi lebih besar. Kita semua diberi suatu talenta atau berkah dari Sang Pencipta. Yang menjadi tantangan adalah menemukan talenta tersebut dan memberikannya kepada orang lain agar jiwa kita semakin tumbuh berkembang. Tapi meski kita memberikan "nutrisi kepada jiwa kita" dengan memberikan hal yang kita miliki kepada orang lain, kita tidak akan dapat memberikan cinta kasih jika kita tidak menerima cinta kasih; terutama dengan perasaan dan empati, dalam memberikan sesuatu kepada orang lain dan sebaliknya. Setiap manusia harus belajar keras untuk menyeimbangkan diri, dalam berhubungan dengan sekeliling, dan juga pemenuhan diri sendiri (Ego). Jangan sampai, memberi makan jiwa dengan cara memberi kepada orang lain, justru membebani ego. Memulai dengan mencintai keluarga sendiri dengan tulus, dapat membantu pertumbuhan jiwa. Orang tua misalnya dapat memberikan cinta yang tulus kepada anaknya. Lalu setelah semua anak-anaknya besar, dapat memberikan perhatiannya kepada masyarakat sekitar dan tentunya kepada dunia. Selain kasih yang tulus dalam memberi nutrisi jiwa, beberapa hal penting untuk kebutuhan jiwa adalah: • Sifat Pemaaf • Keberanian • Kesabaran • Iman • Empati • Murah Hati • Kebijaksanaan

Apakah bisa saya hapus semua materi ini? atau ada yang masih dapat diselamatkan? --Ira Silva 20:54, 14 Juli 2008 (UTC)

Hapus. Setuju: hipotetik, argumentatif, tidak ensiklopedis. -- Kusyadi 22:53, 14 Juli 2008 (UTC)

Sementara ini isi artikel yang tidak sesuai sudah dihapus --Ira Silva (bicara) 04:34, 15 Juli 2008 (UTC)

External links found that need fixing (Januari 2024)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Abraham Maslow that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 16 Januari 2024 09.48 (UTC)[balas]