Pelat sambung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pelat sambung pada rel kereta api.
Pelat sambung pada rel kereta api.

Pelat sambung (bahasa Inggris: fishplate) adalah pelat logam yang dibaut hingga ujung-ujungnya dengan dua ujung batang rel untuk menyambung dua rel. Istilah fishplate berasal dari kata bahasa Inggris fish, dalam hal ini berarti 'batang kayu dengan penampang melengkung untuk memperkuat tiang kapal'.[1] Ujung atas dan bawahnya diruncingkan agar terikat kuat di antara ujung atas dan bawah rel ketika dibaut.[2] Dalam kereta model, pelat sambung terkadang berupa pelat tembaga atau campuran nikel dengan tembaga yang disisipkan di antara kedua ujung rel.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pelat sambung pertama, dipatenkan oleh William Adams dan Robert Richardson pada tahun 1847

Peralatan ini ditemukan oleh William Bridges Adams[3] pada bulan Mei 1842, karena ketidakpuasannya terhadap sambungan miring (scarf joint) dan sistem sambungan lainnya yang dipergunakan[4] pada saat itu. Ia menyatakan bahwa untuk membuat sambungan miring, rel harus dibagi dua menurut ketebalan pada ujung-ujungnya, dan tekanan ada pada bagian yang terbesar.[5] Pertama kalinya dipergunakan pada jalur milik Eastern Counties Railway tahun 1844, tetapi hanya berupa baji di antara rel yang disambung. Adams dan Robert Richardson mematenkan penemuan tersebut tahun 1847,[6] namun tahun 1849 James Samuel, insinyur ECR mengembangkan pelat sambung yang dapat dibaut pada rel.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Fish 2". Oxford English Dictionary (edisi ke-Second). Oxford, England: Oxford University Press. 1989. 
  2. ^ Morgan, C. D. (1946). "Permanent way". Dalam Pendred, Loughan. The Engineer's Year-Book for 1946 (edisi ke-52). London: Morgan Brothers. hlm. 2015. 
  3. ^ Ransom, P. J. G. (1990). The Victorian Railway and How it Evolved. London: Heinemann. p. 224.
  4. ^ Ransom, P. J. G. (1990). The Victorian Railway and How it Evolved. London: Heinemann. pp. 224 - 229.
  5. ^ Manby, Charles (ed.) (1857). "Permanent Way". Minutes of proceedings of the Institution of Civil Engineers. London: Institution of Civil Engineers. XV1: 289. 
  6. ^ Manby (1857: 273)
  7. ^ Marshall, C.F. Dendy (1963). A history of the Southern Railway Vol.1. London: Ian Allan. hlm. 212. 
  • Ellis, C. Hamilton (1958). Twenty Locomotive Men, Ian Allan Ltd, London.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]