Parasitoid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 18.48 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 19 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q595663)
Gambaran SEM atas silia endoparasitoid dari genus Collinia, yang bisa menyebabkan kematian massal pada populasi krill yang terjangkit.

Parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Kemudian parasitoid mirip dengan parasit khusus kecuali dalam nasib inang tertentu. Dalam hubungan parasit khusus, parasit dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang. Khasnya, parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan. Bila diperlakukan sebagi bentuk parasitisme, istilah nekrotrof kadang-kadang digunakan, meski jarang.

Jenis hubungan ini nampaknya hanya terjadi pada organisme yang memiliki tingkat reproduksi yang cepat, seperti serangga, atau tungau (jarang). Parasitoid juga sering berkembang bersama dengan inangnya. Banyak biolog yang menggunakan istilah parasitoid untuk hanya merujuk pada serangga dengan jenis riwayat hidup seperti ini, namun beberapa orang berpendapat istilah ini mesti digunakan lebih luas untuk mencakup nematoda parasit, kumbang penggerek benih, bakteri dan virus tertentu (mis. bakteriofag) yang semuanya harus menghancurkan inangnya.

Jenis-jenis parasitoid

Parasitoid idiobion adalah parasit yang mencegah pertumbuhan inang setelah parasitisasi awal, dan khususnya ini melibatkan tahapan hidup inang yang tak bergerak (mis, telur atau kepompong), dan hampir tanpa pengecualian mereka tinggal di luar inang. Parasitoid koinobion memugkinkan inang terus berkembang dan sering tak membunuh atau mengambil makanan dari inang hingga menjadi kepompong ataupun dewasa; yang kemudian khasnya melibatkan hidup dalam inang bergerak. Koinobion dapat dibagi lagi menjadi endoparasitoid, yang tumbuh dalam mangsanya, dan ektoparasitoid, yang tumbuh di luar badan inang, meskipun sering berikatan atau berlekatan dengan jaringan inang.

Tak umum bagi parasitoid sendiri bertindak sebagai inang untuk anak parasitoid lainnya. Yang terakhir ini umum disebut sebagai hiperparasit namun istilah ini agak membingungkan, karena inang dan parasitoid primer dibunuh. Istilah yang lebih baik adalah parasitoid sekunder, atau hiperparasitoid; yang sebagian besar diketahui termasuk ordo Hymenoptera.

Serangga

Sekitar 10% spesies serangga yang tadi dijelaskan adalah parasitoid,[1]. Ada 4 ordo serangga yang khususnya diketahui untuk jenis riwayat hidup ini. Sejauh ini kebanyakan ada dari ordo Hymenoptera. Kelompok terbesar dan paling banyak diketahui menyusun yang disebut "Parasitica" di subordo Apocrita dari Hymenoptera: subkelompok terbesar adalah tawon kalsikoid (superfamilia Chalcidoidea) dan tawon ikneumon (superfamilia Ichneumonoidea), diikuti oleh Proctotrupoidea dan Platygastroidea. Di luar Parasitica banyak garis keturunan Hymenoptera yang termasuk parasitoid, seperti sebagian besar Chrysidoidea dan Vespoidea, dan familia Orussidae dari Symphyta yang jarang. Lalat (ordo Diptera) termasuk beberapa keluarga parasitoid, yang terbesar adalah familia Tachinidae, dan juga familia yang lebih kecil seperti Pipunculidae, Conopidae dll. 2 ordo lainnya adalah "parasit sayap putar" (ordo Strepsiptera), yang merupakan kelompok kecil yang semuanya terdiri atas parasitoid, dan kumbang (ordo Coleoptera), yang mencakup setidaknya familia Ripiphoridae dan Rhipiceridae, sebagian besar parasitoid, dan kumbang keling] (familia Staphylinidae) dari genus Aleochara. Kadang-kadang anggota ordo lain bisa parasitoid; yang paling ternama adalah keluarga ngengat Epipyropidae, ektoparasitoid untuk "planthopper".

Lihat juga: Tawon parasit

Fakta dan fiksi

Istilah parasitoid diciptakan pada tahun 1913 oleh penulis asal Jerman O. M. Reuter (diadopsi dalam bahasa Inggris oleh resensatornya W. M. Wheeler) untuk menjelaskan strategi yang selama pertumbuhannya, parasit tinggal di atau pada tubuh individu inang tunggal, akhirnya membunuh inang, parasitoid dewasa menjadi hidup bebas.

Banyak "parasit" yang digambarkan dalam kisah fiksi sebenarnya parasitoid; seperti;

Rujukan

  1. ^ Godfray, H.C.J. (1994) Parasitoids: Behavioral and Evolutionary Ecology. Princeton University Press, Princeton, New Jersey, ISBN 0-691-03325-0