Papiloma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jaringan papiloma pada saluran dalampayudara dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin.[1]

Papiloma adalah tumor yang menyerang jaringan epitel, yang termasuk ke dalam jenis tumor jinak. Tumor jenis ini paling umum ditemui dalam rongga mulut, kulit, leher rahim, selaput lendir, dan payudara. Tumor ini disebabkan adanya infeksi human papilloma virus (HPV).[2] Papiloma berbentuk benjolan pada luar kulit, berada di satu titik dan tidak menyebar. Adanya papiloma di dasar kulit menyebabkan rasa tidak percaya diri, karena benjolan tersebut dapat mengganggu penampilan.[3]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Papiloma bila dilihat secara makroskopi, maka akan tampak seperti massa eksofitik yang berukuran kecil, berwarna merah muda hingga putih, dan memiliki diameter kurang dari 1 cm. Permukaan papiloma bersifat licin dan berbintil-bintil atau mempunyai tonjolan seperti jari-jari kecil. Kelainan ini memiliki dasar yang bertangkai dan memiliki batas yang jelas antar papiloma. Bila papiloma terjadi di dalam rongga mulut (intraoral) maka biasanya akan bersifat lunak, tetapi bila terjadi di daerah bibir yang terbuka, biasanya bersifat kasar dan bersisik. Biasanya juga akan ditemukan lesi yang bersifat soliter. Biasanya papiloma terjadi pada orang dengan umur sekitar 35 tahun, dan lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Lokasi yang paling umum untuk terjadinya papiloma adalah di daerah uvulopalatal, lidah, frenulum, bibir, mukosa pipi, dan gusi.[1]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Papiloma laring[sunting | sunting sumber]

Papiloma laring adalah jenis tumor jinak, dengan tampilan luar seperti kutil. Bentuknya soliter. Tumor ini tumbuh dibagian laring dan trakea. Meskipun jinak, papiloma laring sering kambuh kembali bahkan hingga mengganas. Penderita papiloma laring bisa dijumpai pada anak-anak dengan rentang usia 2-4 tahun, juga pada kategori dewasa dengan rentang usia 20-40 tahun. Namun, berdasarkan penelitian di Amerika Serikat penyakit papiloma laring lebih sering dijumpai pada anak-anak. Papiloma laring disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Papiloma laring ditandai dengan suara yang serak, hingga yang paling parah bisa menyebabkan sesak napas.[4]

Polip payudara[sunting | sunting sumber]

Papiloma payudara atau sering disebut papiloma intraduktal adalah tumor jinak yang tumbuh disaluran susu pada payudara. Tumor Polip payudara tumbuh dari kelenjar, jaringan fibrosa, dan pembuluh darah. Tumor ini biasanya tumbuh di perempuan dengan rentang usia 35-55 tahun. Polip ini tumbuh di dekat puting dengan bentuk bejolan kecil yang dinamakan papiloma intraduktal soliter. Benjolan tersebut bisa mengeluarkan cairan puting hingga pendarahan.[5]

Papiloma inverted[sunting | sunting sumber]

Papiloma inverted adalah tumor sinonasal non-kanker yang biasanya meyerang pada laki-laki berusia 40-60 tahun. Papiloma inverted paling sering terjadi pada dinding lateral rongga hidung, paling sering berhubungan dengan konka tengah/meatus tengah dan ostium maksila.[6]

Gejala[sunting | sunting sumber]

Tanda-tanda penyakit papiloma bisa dilihat berdasarkan pertumbuhannya di mana, dan seberapa parah penyakit tersebut. Bahkan, terkadang tidak ada gejala apapun yang terasa, hanya terlihat dari tampilan kulit yang berubah karena papiloma. Papiloma yang tumbuh di bagian payudara akan mengeluarkan cairan encer disertai dengan darah yang keluar dari bagian puting.[7] Cairan encer tersebut merupakan papiloma yang bocor di bagian payudara. Cara menghilangkannya bisa dengan pengobatan, dan tidak akan menjadi kanker.[8] Papiloma juga kerap tumbuh dibagian mata dan hidung, namun tidak menimbulkan gejala bagi organ lainnya. Papiloma juga bisa tumbuh di bagian laring, yang memiliki gejala suara menjadi serak, hingga menyebabkan sesak napas.[7]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Sudiono J. 2007. Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma Mulut. Jakarta: EGC.
  2. ^ Nuraini, Tantiya Nimas (2020). Nuraini, Tantiya Nimas, ed. "Papiloma Adalah Tumor Jinak di Jaringan Epitel Kulit, Kenali Juga Jenis Tumor Lainnya". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-02-25. 
  3. ^ Andryanto, S. Dian (2021). "5 Pengobatan Klinis Hilangkan Papiloma atau Daging Tumbuh Kecil-kecil di Kulit". Tempo.co. Diakses tanggal 2022-02-25. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Saswita, Erwi; Asyari, Ade; Novialdi; Fitri, Fachzi (2018). "Diagnosis dan Penatalaksanaan Papiloma Laring Berulang pada Dewasa". Jurnal FK Unand. hlm. 85-86. 
  5. ^ Florencia, Gabriella (2019). "Tahukah Penyebab Polip Payudara?". Halodoc. Diakses tanggal 2022-02-25. 
  6. ^ Gaillard, Frank (2021). "Inverted papilloma | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org". Radiopaedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-25. 
  7. ^ a b Afifah, Mahardini Nur (2021). Afifah, Mahardini Nur, ed. "Kenali Apa itu Papiloma, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-02-25. 
  8. ^ Afifah R, Fia (2021). "Mengenal Papiloma, Kutil di Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan". www.orami.co.id. Diakses tanggal 2022-02-25.