Pantai Parangtritis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pantai Parangtritis
ꦥꦱꦶꦱꦶꦂꦥꦫꦁꦠꦿꦶꦠꦶꦱ꧀  (Jawa)
Pantai Parangtritis dilihat dari Bukit Paralayang
Pantai Parangtritis dilihat dari Bukit Paralayang
Koordinat: 8°01′31″S 110°19′44″E / 8.0253993°S 110.3287713°E / -8.0253993; 110.3287713Koordinat: 8°01′31″S 110°19′44″E / 8.0253993°S 110.3287713°E / -8.0253993; 110.3287713
LokasiParangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Bagian dariGaris Imajiner Yogyakarta
Usia10.000 tahun[1]
Terbentuk dariAluvial[1]
Nama bahasa asliꦥꦱꦶꦱꦶꦂꦥꦫꦁꦠꦿꦶꦠꦶꦱ꧀  (Jawa)
OtoritasPemerintah Kalurahan Parangtritis
OperatorPemerintah Kalurahan Parangtritis

Pantai Parangtritis (Jawa: ꦥꦱꦶꦱꦶꦂ ꦥꦫꦁꦠꦿꦶꦠꦶꦱ꧀, translit. Pasisir Parangtritis) adalah tempat wisata yang terletak di Kalurahan Parangtritis, Kapanéwon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya kurang lebih 27 km dari pusat kota. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Yogyakarta dan telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta.

Pantai yang terletak di sisi timur Pantai Parangkusumo ini memiliki legenda yang melekat dengan Ratu Kidul sebagai penguasa laut selatan dan keindahannya. Pantai ini merupakan pantai yang cukup luas di Yogyakarta, berbeda dengan pantai-pantai di kawasan Yogyakarta lainya seperti Pantai di Gunungkidul yang ukurannya relatif kecil.

Mitos dan folklor[sunting | sunting sumber]

Pantai Parangtritis dengan batu karangnya yang indah.

Pesona Pantai Parangtritis tidak bisa lepas dari sejarah, legenda, dan mitos Ratu Pantai Selatan yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Hal itu berawal dari cerita mitos tentang kerajaan yang konon ada di laut sekitar pantai. Nyi Roro Kidul sendiri sudah menjadi sejarah panjang Yogyakarta dan Kerajaan Mataram. Ada banyak cerita dan mitos yang beredar seputar Nyi Roro Kidul sang Ratu Laut Selatan.

Konon dari dahulu kerajaan tersebut sudah ada dan dipimpin oleh penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul. Misterinya sampai saat ini masih menjadi cerita turun temurun dan sering menjadi perbincangan masyarakat sekitar ataupun pendatang, apalagi dikaitkan dengan mitos lain yaitu larangan tidak boleh memakai pakaian berwarna hijau.

Pantai Parangtritis mempunyai kaitan dengan mitos yang beredar bahwa wisatawan yang datang tidak diizinkan memakai baju warna hijau. Sebagai bagian dari Pantai Selatan, Parangtritis dipercaya merupakan area kekuasaan tokoh mitos Nyi Roro Kidul. Konon, wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis dengan memakai baju hijau akan diseret ombak Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul konon disebut-sebut senang dengan warna hijau. Masyarakat sekitar menghimbau, sebaiknya saat berkunjung ke Parangtritis atau tempat lainnya, sebagai wisatawan harus menjunjung dan menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tersebut.[2][3]

Daya tarik[sunting | sunting sumber]

Sunset di Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis juga memungkian wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam.[4] Pantai ini menawarkan aktivitas lain bagi para wisatawan seperti mengelilingi pantai dengan menggunakan motor ATV, kuda maupun delman, melakukan olahraga seperti berlari, sepak bola dan voli di pasir pantai, bermain di pinggir ombak, bermain layangan, atau sekadar duduk-duduk sambil menikmati suasana Pantai Parangtritis.[5]

Pantai Parangtritis yang identik dengan delmannya.

Wisata sekitar[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Pramono, H. (2007). "Fisiografi Parangtritis dan Sekitarnya". Geomedia. 5 (1): 70. 
  2. ^ "Legenda Dan Mitos Pantai Parangtritis Yang Penuh Misteri". 
  3. ^ Adelia, Jesslyn (2021-03-05). "Pantai Parangtritis: Mitos, Keindahan, hingga Tiket Masuk". Kabar Wisata. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  4. ^ "Pantai Parangtritis Mempunyai Keindahan Tersendiri". 
  5. ^ "Beragam Aktivitas di Pantai Parangtritis".