Pesisir Koromandel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 18.32 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 22 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q182561)
Wilayah sepanjang Pantai Koromandel

Pantai Koromandel adalah nama pantai yang terletak di sebelah tenggara Semenanjung India. Kata ini diperkirakan berasal dari frasa Tamil "Chola Mandalam", atau daerah (mandalam) Chola, sebuah dinasti kuno India bagian selatan. Kata ini juga bisa berasal dari "Karai Mandalam" atau wilayah pesisir. Menurut sejarah, Pantai Karamandel merupakan bagian pantai yang terletak di sekitar Ujung Koromandel (Kodikkarai), dekat delta Sungai Kaveri, bagian utara dari mulut Sungai Krishna. Saat ini, Pantai Koromandel merupakan bagian dari Tamil Nadu, Andhra Pradesh dan Pondicherry.

Deskripsi

Pantai ini merupakan daerah rendah, dan ditandai dengan banyak delta dari beberapa sungai besar, termasuk Kaveri (Cauvery), Palar, Penner, dan Krishna, yang berasal dari daerah pegunungan Ghats Barat dan mengalir melewati Dataran Deccan menuju Teluk Bengal. Dataran aluvial yang terbentuk oleh sungai-sungai ini sangat subur dan baik untuk agrikultur. Pantai ini juga terkenal dengan pelabuhannya, Pulicat, Chennai (Madras), Sadras, Pondicherry, Karaikal, Cuddalore, Tranquebar, Nagore, dan Nagapattinam, yang memanfaatkan kedekatannya dengan daerah yang kaya akan sumber daya alami dan mineral (seperti daerah Chhattisgarh dan daerah pertambangan Golconda dan Kolar) dan/atau infrastruktur transportasi yang baik. Daerah geografi yang datar membuat daerah ini baik untuk pertumbuhan perkotaan.

Sejarah

Pantai Koromandel merupakan daerah persaingan antara kekuatan-kekuatan besar Eropa pada abad ke-17 dan ke-18 untuk menguasai perdagangan India. Inggris menduduki wilayah Fort St George (Madras) dan Masulipatnam, Belanda di Pulicat dan Sadras, Perancis di Pondicherry, Karaikal dan Nizampatnam, sedangkan Denmark di Tranquebar, Dansborg.

Akhirnnya, Inggris menang, walaupun Perancis masih bertahan di daerah kecil di Pondicherry dan Karaikal sampai tahun 1954.

Pada 26 Desember 2004, salah satu bencana alam terbesar pada zaman modern, gempa bumi Samudra Hindia, menyerang pantai barat Sumatra. Gempa bumi dan tsunami itu dilaporkan telah membunuh lebih dari 220.000 orang di daerah sekitar Samudra Hindia. Tsunami itu menghancurkan Pantai Koromandel, membunuh banyak orang dan menyapu banyak komunitas pantai.

Selain itu, Koromandel juga terkenal sebagai negara yang pernah menyerang Sriwijaya pada tahun 1025 di bawah pemerintahan Rajendra Chola I.

Sumber dan referensi