Padmawati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam mitologi Hindu, Padmawati (Dewanagari: पद्मावती; ,IASTPadmāvatī, पद्मावती) adalah putri Raja Satyaketu dari Kerajaan Widarbha. Ia dikenal sebagai permaisuri Ugrasena dari Dinasti Yadu, dan merupakan ibu bagi Kangsa, paman Kresna. Kisahnya muncul dalam kitab Padmapurana.

Riwayat[sunting | sunting sumber]

Dalam kitab Padmapurana diceritakan bahwa Ugrasena mencintai dan setia pada istrinya, namun Padmawati tidak membalas kebaikan suaminya. Padmawati sering membanding-bandingkan kekayaan suaminya dengan kekayaan ayahnya. Meskipun demikian, Ugrasena tetap menyayangi Padmawati. Pada suatu ketika, Padmawati menjenguk ayahnya di Widarbha, meskipun Ugrasena mengizinkannya dengan berat hati. Di sana, segala kekayaan dan kemewahan yang tersedia membuat Padmawati terkenang akan masa lalunya sehingga enggan untuk kembali kepada suaminya.

Di dekat pusat kerajaan tersebut, terdapat sebuah gunung. Padmawati sering berjalan-jalan di gunung tersebut. Gobila, teman dewa Kuwera, sedang melintasi gunung tersebut dengan kereta angkasanya saat Padmawati sedang berjalan-jalan di bawahnya. Kecantikan Padmawati membuat Gobila terpesona. Dengan kekuatan batinnya, ia tahu bahwa Padmawati adalah putri Satyaketu, dan merupakan istri Ugrasena. Karena Padmawati sudah menikah, maka Gobila tidak berani merayunya. Namun karena ia sangat terpesona, maka ia memutuskan untuk mengubah wujudnya menjadi Ugrasena dengan ilmu ilusi yang dikuasainya.

Setelah berubah wujud menjadi Ugrasena, Gobila mendekati Padmawati. Padmawati yang tidak menyadari hal yang sebenarnya, menyambut Ugrasena palsu tersebut selayaknya istri menyambut suaminya. Ugrasena merayu Padmawati dengan nyanyian, sebab ia mahir dalam bidang itu. Hal itu membuat Padmawati terkejut karena Ugrasena tidak terbiasa menyanyi. Namun ia berprasangka baik dan menganggap bahwa Ugrasena mendapat anugrah agar bisa bernyanyi dengan baik. Akhirnya Gobila yang menyamar menjadi Ugrasena tinggal bersama Padmawati selama beberapa tahun.

Bertahun-tahun kemudian, Padmawati menyadari bahwa pria yang tinggal bersamanya bukanlah Ugrasena. Kemudian ia meminta Gobila yang menyamar sebagai Ugrasena untuk mengaku. Gobila pun kembali ke wujudnya semula dan mengaku bahwa ia adalah teman Kuwera, dewa kekayaan. Gobila juga berkata bahwa Padmawati tidak perlu kecewa sebab seorang istri tidak mungkin meninggalkan suaminya jika sang istri mencintai suaminya. Kemudian Gobila meninggalkan Padmawati yang sedang meratapi nasibnya. Akhirnya Padmawati memutuskan untuk kembali ke Mathura, kediaman suaminya.

Saat mengetahui bahwa Padmawati sudah pulang, Ugrasena menyambutnya dengan baik. Ia tidak mengetahui bahwa istrinya telah berselingkuh dengan pria lain tanpa sengaja. Sepuluh tahun kemudian, lahirlah anak lelaki dari rahim Padmawati. Namun anak tersebut bukanlah anak Ugrasena, melainkan anak Gobila yang menyamar sebagai Ugrasena. Anak tersebut diberi nama Kangsa. Beberapa tahun kemudian, Kangsa dibunuh oleh keponakannya sendiri, yaitu Kresna.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]