Padarangin, Slogohimo, Wonogiri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Padarangin
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenWonogiri
KecamatanSlogohimo
Kode pos
57694
Kode Kemendagri33.12.19.2001
Luas7,84 km²
Jumlah penduduk3.116 jiwa
Kepadatan398 jiwa/km²

Padarangin adalah desa di kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia.

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Padarangin merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Slogohimo yang terletak di bagian paling selatan. Sebelah timur berbatasan dengan hutan dan desa Ngoto Kecamatan Kismantoro. Sebelah selatan berbatasan dengan hutan dan desa Ngromo, Pakisbaru, Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Sebelah barat berbatasan dengan desa Boto, Brenggolo Kecamatan Jatiroto dan berbatasan dengan desa Watusomo. Sebelah utara berbatasan dengan hutan Donoloyo dan desa Sambirejo.

Desa Padarangin berjarak 6,5 km arah selatan dari pusat kota Kecamatan Slogohimo (menurut google maps) atau berjarak 43,8 km arah timur dari pusat kota Wonogiri. Dari pusat kota Wonogiri, menuju Kecamatan Slogohimo melewati kecamatan Ngadirojo, kecamatan Sidoharjo, dan kecamatan Jatisrono.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Istilah Padarangin konon berasal dari dua kata bahasa Jawa yaitu Padaran yang berarti perut dan Angim yang berarti udara. Hal ini terkait dengan adanya gua di selatan desa Padarangin yang berbentuk Luweng (gua yang lorongnya menuju ke bawah) dan selalu mengeluarkan angin.

Kepemerintahan[sunting | sunting sumber]

Desa Padarangin terdiri dari beberapa dusun yaitu dusun Padarangin, dusun Tumpuk, dusun Tumpang, dusun Pojok, dan dusun Geneng. Masing-masing dusun dikepalai oleh Kepala Dusun (kadus). Di dalam satu dusun terdapat organisasi pemerintahan yang lebih kecil yaitu Rukun Warga (RW) yang dikepalai oleh Ketua RW. RW merupakan himpunan dari beberapa Rukun Tetangga (RT) yang dikepalai oleh Ketua RT. Rukun tetangga merupakan himpunan dari beberapa keluarga (kepala keluarga) yang biasanya berjumlah antara 10 - 30 kepala keluarga.

Dalam sebuah dusun, terdapat beberapa kampung.

  1. Dusun Geneng terdiri dari kampung Ngledok, Geneng, Sikutan, Pucung, Pok Kambil, Kendal, Lemah Awu, Mirikerep, Sawah Karang, Puthuk, dan Pok Watugedhe;
  2. Dusun Tumpuk terdiri dari kampung Tumpuk, Godang, Nglarangan, Ngoro-oro, Ndawung, dan Pah Andong;
  3. Dusun Tumpang terdiri dari kampung Mabul, Sengon, Ngledok, Njajar, Puthuk, Mbanthengan, Tumpang, Pelem, dan Kuniran;
  4. Dusun Padarangin terdiri dari kampung Padarangin, Randusari, Plosorejo, Njingkatan, Tengger, Semo, Mujing, Salamrejo, Semen, Ngepeh, dan Tanggung;
  5. Dusun Pojok terdiri dari kampung Pojok.

Desa Padarangin dipimpin oleh Seorang Kepala Desa (Kades) yang dipilih langsung oleh penduduk/warga desa melalui pemilihan kepala desa. Dalam menjalankan kekuasaannya, kepala desa diawasi oleh Badan Perwakilan Desa (BPD) dan dibantu oleh perangkat desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Kepala Urusan.

Mata Pencaharian[sunting | sunting sumber]

Penduduk desa Padarangin sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dengan luas lahan garapan kurang dari 1 (satu) hektare. Disamping itu, ada yang bermatapencaharian sebagai pegawai negeri, pedagang, dan tukang kayu/tukang batu. Pekerjaan tukang kayu/tukang batu dianggap sebagai pekerjaan sampingan ketika musim tanam sudah selesai dan menunggu musim panen. Disamping bertani, sebagian besar penduduk desa Padarangin juga memelihara ternak seperti sapi dan kambing.

Komoditas Unggulan[sunting | sunting sumber]

Komoditas unggulan dari desa Padarangin antara lain:kacang mete (mede), pete, pohon jati, dll. Kacang mete atau kacang mede merupakan salah satu camilan dengan cita rasa tinggi dan harga yang tinggi pula. Pohon jambu mete yang tumbuh subur di desa Padarangin, selain menghasilkan kacang mete, kulit jambu mete juga dapat dimanfaatkan untuk dijadikan minyak, serta buah semunya bisa dimanfaatkan untuk sirup dan bahan campuran pembuatan abon daging sapi.

Lembaga Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Di Desa Padarangin sebelumnya memiliki 3 sekolah dasar negeri, tetapi saat ini tinggal dua yaitu SDN Padarangin II dan SDN Padarangin III (yang merupakan penggabungan dari SDN Padarangin I dan III). Pendidikan luar sekolah yang masih aktif yaitu PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang digunakan untuk menuntut ilmu bagi masyarakat yang tidak lulus SD, guna dapat mengikuti ujian Paket A.

SDN 2 Padarangin dengan profil[1] sebagai berikut:

NPSN : 20311698

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SD

Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat

SK Pendirian Sekolah : 01/08/1960

Tanggal SK Pendirian : 1984-01-12

SK Izin Operasional : 01/08/1960

Tanggal SK Izin Operasional : 1961-08-01

SDN 3 Padarangin dengan profil[2] sebagai berikut:

NPSN : 20310755

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SD

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Pendirian Sekolah : 421.2/016/xx/38/84

Tanggal SK Pendirian : 1984-12-01

SK Izin Operasional : 421.2/016/XX/38/84

Tanggal SK Izin Operasional : 1984-12-01

Kesenian[sunting | sunting sumber]

Dahulu, sekitar tahun 1980-an, di desa Padarangin berkembang kesenian yang bernama Kethek Ogleng dan berkembang menjadi kesenian Ketoprak dan Ludruk. Seiring dengan perkembangan zaman, ketiga jenis kesenian tersebut saat ini sudah punah, tidak ada generasi penerusnya. Demikian juga kesenian Wayang Kulit, dimana dulu masih terdapat beberapa Dalang (seniman yang memainkan wayang kulit dalam pertunjukan), tetapi saat ini sudah tidak aktif lagi.

Keyakinan[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar penduduk desa Padarangin menganut agama Islam, sedangkan sebagian kecil lainnya menganut agama Budha dan Kristen Protestan. Jumlah penganut agama Islam sebanyak 3.097 orang, agama Kristen Protestan sebanyak 7 orang, agama Budha sebanyak 10 orang, dan kepercayaan lainnya sebanyak 2 orang (data 2018).[3] Jumlah rumah ibadah di desa Padarangin sebanyak 5 masjid.[4]

Rumah ibadah yang tersedia di Desa Padarangin, sampai saat ini adalah rumah ibadah untuk warga Muslim atau yang beragama Islam. Berdasarkan Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama, rumah ibadah yang tersedia antara lain Masjid Darrusalam di dusun Tumpuk (selatan kantor Desa), Masjid di dusun Pojok, Masjid Babussalam di dusun Tumpang, Masjid Al-Barokah, Musholla Ar-Ridho dan Musholla Al-Huda di dusun Geneng, Musholla Al-Ikhlas dan Musholla Al-Fatah di dusun Tumpuk.

Tempat Wisata Gua Padarangin[sunting | sunting sumber]

  • Gua Padarangin
  • Tapak Eyang

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (7 April 2020). "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan". Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-10. Diakses tanggal 8 Mei 2020. 
  2. ^ Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (8 April 2020). "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan". Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah. Diakses tanggal 8 Mei 2020. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Penyusun, Tim (2019). Kecamatan Slogohimo Dalam Angka 2019. Wonogiri: BPS Kabupaten Wonogiri. hlm. 10. 
  4. ^ Penyusun, Tim (2019). Kecamatan Slogohimo Dalam Angka 2019. Wonogiri: BPS Kabupaten Wonogiri. hlm. 11. 

Pranala[sunting | sunting sumber]

Sistem Informasi Masjid - Kementerian Agama Republik Indonesia, https://simas.kemenag.go.id

Ditulis oleh: SARJONO BREGAS lahir di Geneng, Padarangin, Slogohimo, Wonogiri.