Noorhaidi Hasan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Noorhaidi Hasan
Berkas:Noorhaidi Hasan.jpg
Lahir7 Desember 1971 (umur 52)
Amuntai, Kalimantan Selatan
KebangsaanIndonesia
Almamater- UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
- Universitas Leiden, Belanda
- The International Institute for the Study of Islam in the Modern World
- Universitas Utrecht, Belanda
PekerjaanPengajar
Dikenal atasDekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Prof. Noorhaidi Hasan S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D. (lahir 7 Desember 1971) adalah seorang pakar di bidang politik Islam dan pengajar Indonesia. Ia juga merupakan mantan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.[1] Dan menjadi Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini menjadi dekan Fakultas Studi Islam, Universitas Islam Internasional Indonesia

Riwayat ringkas[sunting | sunting sumber]

Noorhaidi Hasan lahir di Amuntai, Kalimantan Selatan pada tanggal 7 Desember 1971. Ia meraih gelar Bachelor of Religion (S.Ag.) dalam bidang hukum Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Sunan Kalijaga), Yogyakarta pada tahun 1994, kemudian meraih gelar M.A. dari Leiden University (1999), meraih gelar M.Phil. dari International Institute for the Study of Islam in the Modern World (2000), dan meraih gelar Ph.D. dari Utrecht University (2005), semuanya dengan predikat cum laude

Publikasi[sunting | sunting sumber]

  • Laskar Jihad: Islam, Militancy and the Quest for Identity in Post-New Order Indonesia (Ithaca, New York: Southeast Asia Program, Cornell University, 2006).
  • “The Making of Public Islam: Piety, Agency and Commodification on the Landscape of the Indonesian Public Sphere,” Contemporary Islam, Vol. 3, No. 3 (2009): 229-250 .
  • “Political Islam in Indonesia” in Religion and Politics in South and Southeast Asia, ed. Ishtiaq Ahmed (London and New York: Routledge, 2011), 136-156.
  • “Post-Islamist Politics in Indonesia,” dalam Asef Bayat (ed.), Post-Islamism The Changing Faces of Islamism (Oxford: Oxford University Press, 2013), 157-184.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Indonesia Berbagi Pengalaman Demokratisasi Kepada Mesir Diarsipkan 2013-12-16 di Wayback Machine. Situs Resmi Kemlu RI, 25 Oktober 2013. Diakses 10 Desember 2013.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]