Naha

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Maret 2013 07.54 oleh Reindra (bicara | kontrib) (Hapus 43 interwiki, migrasi ke ''item'' di Wikidata)

Lua error in Modul:Redirect at line 66: tidak bisa mengurai pengalihan pada halaman "Naha".

Naha
那覇
Nāfa
Kota Naha (那覇市)
Pusat kota Naha
Pusat kota Naha
Bendera Naha
Logo resmi Naha
Lokasi Naha di Prefektur Okinawa
Lokasi Naha di Prefektur Okinawa
NegaraJepang
WilayahKyushu
PrefekturOkinawa
Pemerintahan
 • Wali kotaTakeshi Onaga (翁長雄志)
Luas
 • Total38,99 km2 (1,505 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2009)
 • Total31,7906
 • Kepadatan8.153,53/km2 (2,111,750/sq mi)
Zona waktuUTC+9 (Waktu Standar Jepang)
- PohonGarcinia subelliptica (fukugi)
- Bunga pohonFlamboyan
Nomor telepon(098) 867-0111
AlamatNaha-shi, Izumizaki 1-1-1
900-8585
Situs webSitus resmi Kota Naha (bahasa Jepang)

Naha (那覇市, Naha-shi, bahasa Okinawa: Nāfa) adalah ibukota Prefektur Okinawa, Jepang. Pada zaman modern, kota ini secara resmi dibentuk tanggal 20 Mei 1921. Sebelumnya, Naha selama berabad-abad telah menjadi kota terpenting dan kota berpenduduk terbanyak di Kepulauan Ryukyu.

Kota Naha berada di pesisir barat bagian selatan Pulau Okinawa yang menghadap ke Laut Cina Timur. Meskipun demikian, Naha hanya memiliki sebuah pantai buatan (Pantai Naminoue) karena kawasan pantai digunakan untuk Bandar Udara Naha dan Pelabuhan Naha.

Naha adalah pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan Kepulauan Okinawa. Sepanjang abad pertengahan dan awal zaman modern, [1], Naha merupakan kota perdagangan Kerajaan Ryukyu.

Naha merupakan tujuan wisata populer di Jepang. Di perbukitan bagian sebelah barat kota terdapat Istana Shuri yang merupakan sebuah gusuku (sebutan untuk istana-istana di Kepulauan Ryukyu). Di bagian utara kota yang dibangun kembali sebagai pusat kota Naha yang baru terdapat toko bebas bea DFS Galleria Okinawa yang luas.

Pusat kota

Kokusai-dōri

Pusat kota Naha berpusat di jalan utama bernama Kokusai-dōri (国際通り). Di sepanjang jalan ini terdapat pusat perbelanjaan Palette Kumoji, Kantor Prefektur Okinawa, Balai Kota Naha, dan berbagai bangunan bank dan perusahaan besar. Kokusai-dōri juga diramaikan dengan toko-toko, restoran, dan bar. Ujung jalan ini berakhir di terminal bus utama di Okinawa. Terminal bus ini dapat dicapai dari stasiun-stasiun monorel yang dilayani oleh Okinawa Monorail. Selain monorel di Naha, Prefektur Okinawa adalah satu-satunya di prefektur di Jepang yang tidak memiliki jalur kereta api.

Berdekatan dengan Kokusai-dōri terdapat Pusat Perbelanjaan Heiwa-dōri Shōtengai dan Pasar Makishi yang dikenal sebagai pasar sayur, buah, daging, dan ikan segar. Di pusat perbelanjaan juga dapat ditemui rumah makan, toko cenderamata, dan toko minuman keras. Tidak jauh dari kawasan pasar terdapat pusat keramik Tsuboya yang dulunya pernah menjadi pusat produksi keramik Tsuboya-yaki.

Di timur laut Kokusai-dōri terdapat distrik perdagangan baru bernama Shintoshin (新都心). Distrik ini dulunya bekas kawasan perumahan militer Amerika Serikat yang dikembalikan ke Prefektur Okinawa pada tahun 1987, namun pembangunannya baru dimulai pada pertengahan tahun 1990-an. Stasiun Omoromachi berhubungan langsung dengan sebuah pusat perbelanjaan mewah. Mal Naha Main Place yang berdekatan diisi dengan toko-toko dan butik pakaian bermerek dari Barat dan restoran. Di Shintoshin juga terdapat toko elektronik Best Denki, Toys R Us, restoran, dan bioskop sehingga kawasan ini dijadikan tempat berkumpul bagi para remaja. Museum Prefektur Okinawa yang berada di depan Taman Shintoshin dibuka pada bulan November 2007. Museum ini mengetengahkan sejarah alam dan seni Kepulauan Ryukyu.

Sejarah

Pelabuhan Naha pada masa Kerajaan Ryukyu

Menurut legenda Irosetsuden, nama Naha berasal dari kata Naba, sebutan untuk batu besar berbentuk jamur yang ada di kota ini. Batu besar tersebut perlahan-lahan terkikis dan terpendam ke dalam tanah sejalan dengan perubahan pengucapan Naba menjadi Naha, dan penggantian cara penulisannya dengan aksara kanji.[2]

Selain ditemukan artefak dari Zaman Batu, di Naha juga ditemukan tumpukan kulit kerang (kaizuka) dari zaman Jomon, dan uang logam Cina. Tembikar yang ditemukan oleh ahli arkeologi menunjukkan bahwa wilayah yang sekarang disebut Kota Naha sudah merupakan pusat perdagangan yang ramai dengan kepulauan Jepang dan Semenanjung Korea paling tidak sejak abad ke-11 Masehi. Walaupun tahun didirikannya kota ini sebagai kota pelabuhan tidak diketahui secara pasti, Naha diperkirakan sudah menjadi kota pelabuhan yang ramai sejak penyatuan Kerajaan Ryukyu pada awal abad ke-15.[3].

Naha dulunya adalah kota kecil yang berawal dari kota pelabuhan di muara Sungai Kokuba dan Pelabuhan Tomari yang berada di muara Sungai Asato. Ibu kota kerajaan dulunya berada di Shuri. Naha sejak dulu sudah ramai sebagai pusat perdagangan dengan Asia Timur dan Asia Tenggara. Sekarang ini luas kota semakin bertambah setelah Naha digabung dengan kota-kota dan desa-desa di sekelilingnya, termasuk bekas ibu kota Shuri, dan kota pusat studi Cina Kumemura.

Pada abad pertengahan, wilayah kota Naha hanya mencakup pulau kecil yang disebut Ukishima yang berada di muara Sungai Kokuba dan Sungai Asato. Pembangunan Ukishima dimulai oleh raja pertama Kerajaan Ryukyu yang bernama Shō Hashi (Shang Bazhi). Putranya yang bernama Raja Shō Kinpuku membangun tanggul sepanjang 1 km untuk dijadikan jalan dari Ukishima menuju ibu kota Shuri di daratan Pulau Okinawa. Jalan tersebut diberi nama Chōkōtei (長虹堤). Pembangunannya dimaksudkan untuk menyambut kedatangan utusan dari Dinasti Ming. Setelah lalu lintas antara Ukishima dan Shuri menjadi lancar, pelabuhan semakin berkembang dan akhirnya menjadi sebuah kota.

Sebagai kawasan pelabuhan utama untuk perdagangan antarbangsa, Naha dibagi menjadi distrik timur dan distrik barat yang keduanya berada di bagian barat daya Ukishima. Pasar langit terbuka yang ramai dulunya berada di depan Pusat Perdagangan Oyamise milik pemerintah Kerajaan Ryukyu. Sejumlah kuil Shinto dan kuil Buddha juga berada di tempat ini bersama-sama dengan bangunan rumah tinggal pejabat dan kedutaan. Bangunan bernama Tenshikan adalah tempat tinggal bagi para pejabat Cina yang sedang berkunjng di Okinawa.

Dua buah benteng (Mie Gusuku dan Yarazamori Gusuku) dibangun untuk mempertahankan pelabuhan dari serangan wokou (wakō). Sebuah pulau kecil yang berada di lepas pantai pelabuhan dijadikan Omono Gusuku yang dipakai sebagai gudang untuk barang-barang dagangan.[4].

Di Pulau Okinawa, timur laut Ukishima terdapat pelabuhan Pelabuhan Tomari yang merupakan pelabuhan utama perdagangan antarpulau di Kepulauan Ryukyu. Pejabat administrasi di Tomari juga bertanggung jawab mengumpulkan dan mengurus kapal-kapal dari Kepulauan Amami yang membawa upeti untuk dibayarkan kepada Kerajaan Ryukyu.[4].

Kume-Ōdōri (久米大通り) adalah jalan raya yang membelah Ukishima dari tenggara hingga barat laut, dan terbentuk kota bertembok yang disebut Kumemura. Kota ini merupakan pusat studi sastra Cina klasik di Ryukyu selama berabad-abad.[4] Kumemura secara turun temurun dipercaya sebagai kota yang didirikan oleh 36 keluarga bangsa Min yang dikirim ke Ryukyu oleh Istana Kekaisaran Ming. Keturunan mereka bekerja sebagai perwakilan vasal, penerjemah, dan pembuat kapal. Menurut sejarawan Uezato Takashi, Kumemura secara eksklusif hanya didiami oleh keturunan dari keluarga bangsa Min. Namun setelah Naha berkembang sebagai pelabuhan laut yang penting dalam perdagangan internasional, orang Cina lainnya terutama dari Fujian dan kawasan perdagangan sepanjang pesisir Cina selatan juga ikut berdiam di Kumemura.[5]. Di antara peninggalan utama budaya Cina di Kumemura adalah kuil Tao Tensonbyō di dekat ujung utara Kume-Ōdōri. Dua kuil yang disebut Tenpigū Atas dan Tenpigū Bawah memuja dewa laut Tao bernama Tenpi, nama lain: Matsu[4]. Kuil Konfusianisme yang merupakan hadiah dari Kaisar Kangxi dibangun di Kumemura pada tahun 1670-an. Selain itu di kota ini terdapat sekolah ajaran Konfusius Meirindō yang didirikan pada tahun 1718[6]. Setelah hancur akibat Perang Dunia II, Meirindō, kuil Konghucu, dan kuil Tenpigū dibangun kembali di bekas lokasi Tensonbyō di Kume utara, dan sekarang disebut kuil Konfusius Shiseibyō.

Di barat laut Ukishima terdapat permukiman Wakasamachi (若狭町) yang konon dulunya dibangun oleh pendatang dari Jepang. Blok permukiman orang Jepang ini berada di sekitar jalan raya Wakasamachi-Ōdōri yang bersilangan dengan Kume-Ōdōri, dan menghubungkan Wakasamachi dengan Pelabuhan Tomari di daratan Okinawa. Di Wakasamachi terdapat sejumlah kuil Buddha dan Shinto, termasuk di antaranya Kuil Naminoue, dan kuil Zen Kōganji, serta kuil-kuil yang memuja Ebisu dan Jizō. Di Wakasamachi juga terdapat penginapan yang dulunya secara khusus hanya digunakan oleh pedagang dan pelancong dari Kepulauan Tokara[4].

Di Pulau Okinawa tepatnya di seberang Sungai Kumoji yang memisahkannya dari Ukishima terdapat kawasan bernama Izumizaki. Kawasan ini tidak memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan di pelabuhan, melainkan hanya kawasan tempat tinggal yang mulai didiami setelah bertambahnya jumlah penduduk yang diikuti meningkatnya kebutuhan tanah.[4] Pada akhir pemerintahan Kerajaan Ryukyu, dataran lumpur dan Sungai Kumoji yang memisahkan Ukishima (Naha) dari Pulau Okinawa direklamasi. Naha yang dulunya terpisah dari daratan akhirnya menjadi satu dengan daratan Pulau Okinawa. Kume, Wakasa, dan Tomari sekarang ini telah adalah bagian dari Kota Naha.

Pemandangan ke arah pantai Naha ("Naha from Bamboo Village". Lukisan karya Wilhelm Heine (litografi, 1856).

Armada ekspedisi Komodor Matthew C. Perry singgah di Naha dalam perjalanan menuju Tokyo pada tahun 1853, dan sempat beberapa kali disinggahi oleh kapal-kapal armada Amerika Serikat lainnya. Lukisan yang dibuat oleh seniman resmi yang diikutkan bersama ekspedisi kemudian disebarluaskan dengan teknik litografi. Lukisan-lukisan tersebut nantinya merupakan gambaran berharga mengenai keadaan geografi dan penduduk Kepulauan Ryukyu pada abad ke-19.

Setelah Kerajaan Ryukyu digantikan dengan pemerintah Domain Ryukyu pada tahun 1872, Naha dijadikan ibu kota Ryukyu. Setelah penghapusan Domain Ryukyu pada tahun 1879, Kerajaan Ryukyu berakhir, dan Okinawa secara resmi menjadi bagian dari Jepang sebagai Prefektur Okinawa. Kantor Prefektur Okinawa didirikan di Naha pada tahun yang sama, dan Naha resmi menjadi pusat pemerintahan. Dalam perkembangannya, Naha diperluas dengan wilayah bekas ibu kota Shuri, Tomari, Kumemura, dan kota-kota di sekelilingnya.

Semasa Perang Dunia II, Naha mengalami kerusakan besar akibat Serangan Udara 10 Oktober 1944 dan Pertempuran Okinawa. Istana Shuri hampir seluruhnya hancur oleh kekuatan Marinir, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1945. Seusai Perang Dunia II, Prefektur Okinawa berada di bawah pendudukan Amerika Serikat dan baru dikembalikan ke Jepang pada 15 Mei 1972.

Geografi

Pusat kota Naha

Pusat kota berupa dataran yang dikelilingi oleh Sungai Kokuba, Danau Manko dan Sungai Asato. Sungai Kokuba dan Asato mengalir dari timur ke barat dan bermuara ke Laut Cina Timur.

Kota Naha sangat kecil dibandingkan dengan luas ibu kota prefektur yang lain. Luas wilayahnya hanya 38,98 km², namun merupakan kota berpenduduk terpadat dibandingkan kota-kota lain di Kyushu. Bandar Udara Naha (termasuk untuk Angkatan Udara Bela Diri Jepang) sudah menempati 8% dari keseluruhan luas Naha. Luas kota ini masih dikurangi tanah dipakai oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Jepang dan Pelabuhan Naha. Bandar Udara Naha yang berada dekat pusat kota sehingga pembangunan gedung-gedung tinggi dibatasi.

Iklim

Naha beriklim subtropis dengan suhu harian rata-rata 23 °C. Curah hujan per tahun lebih dari 2.000 mm.

Data iklim Naha. Jepang (1971-2000)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Sumber: [7]

Ekonomi

Pendapatan utama berasal dari industri pariwisata, bisnis eceran, rumah makan, dan penginapan. Japan Transocean Air dan Ryukyu Air Commuter adalah anak perusahaan Japan Airlines yang berkantor pusat di Naha.[8][9]

Pendidikan

Di Naha terdapat empat universitas, dua di antaranya dikelola pemerintah Prefektur Okinawa, dan dua lainnya universitas swasta. Universitas Ryukyu adalah satu-satunya universitas negeri di Prefektur Okinawa. Universitas Ryukyu didirikan di bekas lokasi Istana Shuri pada 22 Mei 1950. Sebelum pekerjaan restorasi Istana Shuri berlangsung, Universitas Ryukyu dipindahkan ke kota Nishihara yang berada di sebelah timur laut Naha.

Sekolah dasar dan menengah pertama Naha dikelola oleh Dewan Pendidikan Kota Naha [1]. Sekolah menengah atas negeri di Naha Dewan Pendidikan Prefektur Okinawa.

Seni bela diri

Sejarawan seni bela diri memperkirakan, setidaknya pada abad ke-17 sudah ada satu bentuk bela diri pertarungan tangan kosong di Okinawa. Seni bela diri itu disebut ti atau te (arti harfiah: tangan) yang berkembang menjadi tiga aliran lokal karate. Masing-masing memperlihatkan ciri khas yang unik dan diberi nama berdasarkan tempat asalnya: Naha-te (tangan Naha) dari Naha, Shuri-te dari Shuri, dan Tomari-te dari Pelabuhan Tomari.[10] Ketiganya merupakan dasar bagi Okinawa-te yang merupakan asal-usul karate modern.[11]

Pariwisata

Tembok-tembok Istana Shuri di Naha
Setelah selesai direstorasi dan dibangun kembali, istana ini merupakan salah satu contoh gusuku terbaik di Okinawa, sekaligus salah satu situs bersejarah terpenting di Naha. Istana Gusuku dan rangkaian terowongan yang berada di bawahnya dipakai sebagai markas komando utama oleh militer Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Seusai perang, bekas situs Istana Shuri dijadikan kampus Universitas Ryukyu. Pada tahun 2000, UNESCO memasukkan Istana Shuri dan gerbang utama Shureimon, serta sejumlah gusuku dan situs-situs suci dan bersejarah di Okinawa sebagai Situs Warisan Dunia.
Danau ini terletak di pinggiran kota Naha yang berbatasan dengan Tomigusuku. Danau yang memiliki hutan bakau luas ini termasuk dalam daftar lahan basah Konvensi Ramsar.

Festival tradisional

Perhubungan

Okinawa Monorail

Bandar Udara Naha dan Pelabuhan Naha merupakan pintu gerbang bagi Prefektur Okinawa. Bandar Udara Naha juga sekaligus merupakan hub bagi bandara lainnya di Kepulauan Ryukyu.

Okinawa Monorail yang populer sebagai Yui Rail mengangkut penumpang dari Stasiun Naha Airport ke pusat kota Naha, Kokusai-dōri, Shintoshin, dan hingga terminal di Stasiun Shuri yang berdekatan dengan Istana Shuri.

Kota kembar

Shureimon di Naha

Kota-kota berikut ini memiliki hubungan kota kembar dengan Naha:[12]

Referensi

  • Ooshiro, Sally. Irosetsuden, thesis translation of ancient Ryūkyū record compilation. University of Hawaii, 1964.
  1. ^ Khususnya sepanjang zaman pertengahan dalam sejarah Okinawa (bahasa Jepang: ko-ryūkyū (古琉球, arti harfiah: Ryukyu Lama) yang berlangsung kira-kira dari abad ke-12 hingga diduduki oleh Jepang pada tahun 1609. Periode awal zaman modern berlangsung dari 1609 hingga kira-kira 1879, tahun ketika Kerajaan Ryukyu dibubarkan dan diubah menjadi Prefektur Okinawa.
  2. ^ Oshiro, 1964
  3. ^ Uezato, Takashi. "The Formation of the Port City of Naha in Ryukyu and the World of Maritime Asia: From the Perspective of a Japanese Network." Acta Asiatica vol 95 (2008). Tokyo: Tōhō Gakkai (The Institute of Eastern Culture). pp 57-58.
  4. ^ a b c d e f Uezato. p 62.
  5. ^ Uezato. p59.
  6. ^ Kerr, George H. Okinawa: The History of an Island People. revised ed. Boston: Tuttle Publishing, 2000. pp194,204, 221.
  7. ^ "気象庁 / 平年値(年・月ごとの値)". Japan Meteorological Agency. 
  8. ^ "Company Profile" (bahasa Jepang). Japan Transocean Air. Diakses pada May 19, 2009.
  9. ^ "会社概要." Ryukyu Air Commuter. Diakses pada 19 Mei 2009.
  10. ^ Borkowski, Cezar (1998). The Complete Idiot's Guide to Martial Arts. hlm. 178. 
  11. ^ Funakoshi, Gichin (1981) [1975]. Karate-Do: My Way of Life. Tokyo: Kodansha International. hlm. 37. ISBN 978-0870114632. 
  12. ^ Naha Sister Cities
  13. ^ Prefeitura.Sp - Descentralized Cooperation
  14. ^ International Relations - São Paulo City Hall - Official Sister Cities

Pranala luar