Murray Edelman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Murray Edelman (1919 – 26 Januari 2001) adalah ahli komunikasi yang banyak menulis mengenai bahasa dan simbol politik dalam komunikasi. Gagasan Edelman mengenai framing disarikan dari tulisannya, "Contestable Categories and Public Opinion".[1] Menurut Edelman, apa yang kita ketahui tentang realitas atau tentang dunia tergantung pada bagaimana kita membingkai dan merekonstruksi realitas. Realitas yang sama bisa jadi akan menghasilkan realitas yang berbeda ketika realitas itu dibingkai dengan cara yang berbeda. Pada akhirnya, realitas yang dipahami khalayak adalah realitas yang telah terseleksi, khalayak didikte untuk memahami realitas dengan cara tertentu atau dengan bingkai tertentu, bukan cara atau bingkai lain.[2]

Kategorisasi[sunting | sunting sumber]

Edelman mensejajarkan framing sebagai kategorisasi: pemakaian perspektif tertentu dengan pemakaian kata-kata yang tertentu pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami. Kategorisasi dalam pandangan Edelman, merupakan abstraksi dan fungsi dari pikiran. Kategori membantu manusia memahami realitas yang beragam dan tidak beraturan tersebut menjadi realitas yang mempunyai makna. Kategorisasi itu merupakan kekuatan besar dalam memengaruhi pikiran dan kesadaran publik, kategori lebih halus dibandingkan propaganda.

Kesalahan Kategorisasi. Edelman banyak menulis mengenai politik dan simbol. Berbeda dengan banyak teoritisi yang memusatkan perhatian pada struktur dan fungsi politik, elit atau tokoh politik, tulisan-tulisan Edelman banyak memusatkan perhatian pada bagaimana politisi menciptakan bahasa dan simbol politik untuk memengaruhi opini publik. Politik dalam kacamata Edelman, tidak lain adalah permainan simbol-simbol.[3] Khalayak diajak berpikir dengan kata dan simbol yang dibuat untuk memenangkan dukungan publik.

Rubrikasi. Salah satu aspek kategorisasi penting dalam pemberitaan adalah rubrikasi: bagaimana suatu peristiwa (dan berita) dikategorisasikan dalam rubrik-rubrik tertentu. Rubrikasi ini haruslah dipahami tidak semata-mata sebagai persoalan teknis atau prosedur standar dari pembuatan berita. Ia haruslah dipahami sebagai bagian dari bagaimana fakta diklasifikasikan dalam kategori tertentu. Rubrikasi ini menentukan bagaimana peristiwa dan fenomena harus dijelaskan. Rubrikasi ini bisa jadi miskategorisasi peristiwa yang seharusnya dikategorisasikan dalam satu kasus, tetapi karena masuk dalam rubrik tertentu, akhirnya dikategorisasikan dalam dimensi tertentu.

Kategorisasi dan Ideologi[sunting | sunting sumber]

Kategorisasi pada dasarnya adalah upaya mengklasifikasikan dan menyederhanakan realitas dan dunia yang kompleks menjadi sederhana, mengerucut, dan dapat dipahami dengan mudah. Dunia yang diabstraksikan adalah dunia yang kompleks dan sering kali membingungkan. Itu semua coba disederhanakan dengan kategorisasi tertentu yang menolong seseorang untuk mengerti dan memahami dunia tersebut. Disini, seperti yang ditulis Edelman, sering kali terjadi kesalahan dalam kategorisasi. Kata atau kategorisasi yang keluar bukanlah menggambarkan realitas, melainkan lebih menunjukan pada apa dan siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan.

Edelman yakin, khalayak hidup dalam dunia citra. Bahasa politik yang dipakai dan dikomunikasikan kepada khalayak lewat media memengaruhi pandangan khalayak dalam memandang realitas. Kata-kata tertentu memengaruhi bagaimana realitas atau seseorang dicitrakan dan pada akhirnya membentuk pendapat umum mengenai suatu peristiwa atau masalah.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Murray Edelman, "Contestable Categories and Public Opinion", Political Communication, Vol. 10. No. 3, 1993.
  2. ^ "The Postmodern Politics of Context Definition: Competing Reality Frames in the Hill-Thomas Spectacle", The Sociological Quarterty, Vol. 37, No. 2, 1996, terutama hlm. 279-281.
  3. ^ Lihat misalnya buku Murray Edelman, Political Language: Words that Succeed and Policies that Fail, (San Diego: Academic Press, 1977).
  4. ^ Eriyanto, Analisis Framing, "Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media", (Yogyakarta: LKiS, 2002).